Selasa, 31 Juli 2012

Jodoh & Kebahagiaan Ditengah Samudra Kehidupan

Sahabatku, yang ingin segera menikah. Mempersiapkan diri dan memperkokoh keimanan kepada Allah agar diberi kekuatan dan kesabaran adalah bagian yang paling fundamental dalam rumah tangga, sebab begitu bertemu dengan jodoh anda bukan berarti segala permasalahan kehidupan berakhir, namun itu titik berangkat. Berumah tangga bagaikan mengemudi bahtera di tengah samudera luas. Lautan kehidupan seperti tak bertepi, dan medan hamparan kehidupan sering tiba-tiba berubah. Memasuki lembaran baru hidup berkeluarga biasanya dipandang sebagai pintu kebahagiaan.

Segala macam harapan kebahagiaan ditumpahkan pada lembaga keluarga. Akan tetapi setelah periode “impian indah” terlampaui orang harus menghadapi realita kehidupan. Sunnah kehidupan ternyata adalah “problem”. Kehidupan kita, tak terkecuali dalam lingkup keluarga adalah problem, problem sepanjang masa. Tidak ada seorangpun yang hidupnya terbebas dari problem, tetapi ukuran keberhasilan hidup justeru terletak pada kemampuan seseorang mengatasi problem. Sebaik-baik mukmin adalah orang yang selalu diuji tetapi lulus terus, khiyar al mu’min mufattanun tawwabun.(hadis). Problem itu sendiri juga merupakan ujian dari Allah. siapa diantara ,mereka yang berfikir positif, sehingga dari problem itu justeru lahir nilai kebaikan, liyabluwakum ayyukum ahsanu `amala (Q/67:2) liyabluwakum fi ma a ta kum (Q/6:165).

Sahabatku yang ingin segera menikah, carilah jodoh dunia akhirat, jodoh yang setia dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh ombak dan badai kehidupan yang menghempas bahtera rumah tangga anda, carilah pasangan yang tangguh, kuat dan kokoh, tahan penderitaan, pasangan yang hanya dengan mengharap keridhaan Allah. Maka bahtera rumah tangga anda akan bisa mengarungi samudra kehidupan dengan selamat dunia dan akhirat. Bila memang ada niat & keinginan sungguh-sungguh untuk mendapatkan jodoh. Jangan putus asa, tetaplah berikhitiar & memohon kpd Allah maka Allah akan mengirimkan jodoh yg terbaik untuk anda.

Senin, 30 Juli 2012

Keajaiban Doa, Mengubah Derita Menjadi Bahagia

Cobaan yang terberat dalam hidup adalah musibah yang datangnya bertubi-tubi. Tekanan hidup yang begitu teramat berat ada yang malah menjauh dari Allah, membuat hidupnya semakin menderita, jatuh sakit dan terpuruk namun juga banyak malah, mendekatkan diri kepada Allah yang membuat segala musibah dan masalah, mengubah derita menjadi bahagia. Itulah yang dialami seorang bapak ketika yang memiliki usahanya yang bergerak rental mobil sedang mengalami seret bahkan nyaris tidak ada pemasukan, padahal cicilan modal usahanya harus dibayar setiap bulan, malah dikejutkan salah satu mobilnya hilang. 'Astaghfirullah' ucapnya lirih. Rasanya bagaimana bagai dihempas gelombang yang menghantam, membuatnya antara percaya dan tidak percaya sampai tertegun.

Ditengah kebingungannya, tiba-tiba dokter bilang istrinnya harus melahirkan melalui operasi caesar karena tubuh istrinya yang mungil panggulnya dianggap tidak cukup memadai untuk melahirkan secara normal. Kepahitan hidup yang bertubi-tubi yang dihadapinya mencoba instropeksi diri, beliau menyadari sejak lama sudah lama meninggalkan kewajibannya, shodaqohpun tidak pernah dilakukan, menjalankan sholat lima waktu aja hampir tidak pernah dikerjakan, 'hidup kita aja sudah susah, banyak hutang. buat apa shodaqoh?' begitulah katanya setiap kali bila diingatkan istrinya untuk bershodaqoh akibatnya dengan kejadian pahit ini membuat hidupnya menjadi terasa hampa.

Melihat kepanikan dirinya, sang istri menenangkan hatinya agar lebih mendekatkan diri kepada Allah. 'Mungkin juga karena bapak tidak pernah shodaqoh maka Allah menimpakan musibah bertubi-tubi pada keluarga kita.' Ucapan sang istri membuatnya tersentak, 'Iya, musibah ini semua karena aku jauh dari Allah, kufur nikmat, tidak pernah shodaqoh.' tuturnya, air matanya mengalir tanpa terasa, banyak hal anugerah Allah yang dilimpahkan pada dirinya tidak pernah disyukurinya. Tersadar akan hal itulah yang membuat beliau datang ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh agar Allah berkenan mengampuni dosa-dosanya dan menjauhkan keluarganya dari segala musibah dan bencana.

Alhamdulillah, ketika persalinan tiba waktunya, istri melahirkan dengan normal tanpa harus operasi caesar, setelah terasa mulas beberapa menit kemudian bayinya lahir dengan selamat, sehat dan normal. Sejak itulah kehidupan rumah tangga lebih mendekatkan diri kepada Allah, banyak keberkahan yang dialaminya. Kemudahan dalam menjalankan usaha rental mobilnya dan keuntungan dari hasil disisihkan untuk shodaqoh. Bahkan tidak segan-segan mobil rentalnya digunakan untuk mengantar tetangga yang sedang sakit tanpa dipungut biaya sepeserpun. Kehidupan keluarga dirasakan lebih indah. Keberkahan demi keberkahan kerap dirasakan. Selain membuat usaha rental mobil bertambah maju, menyelamatkan istri dari operasi caesar, menyehatkan hati, juga tidak kalah penting adalah kebahagiaan bagi keluarganya.

"Musibah yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak dan tetangganya bisa dihilangkan dengan puasa, sholat, sedekah dan amar ma'ruf nahi mungkar." (HR. Bukhari & Muslim).

::: Saat Kami Saling Cemburu :::

(beberapa tahun yang lalu)

Dulu sewaktu masih kecil, siapa yang tidak tau Alim. Anak kecil tidak mengenal takut. Mulai dari menghanyutkan diri dengan sarungnya saat banjir sampai memanjat pohon kelapa dan tiduran di atasnya. Alim mempunyai seorang sahabat seusianya yang walaupun tidak seberani dia tetapi sangat disayanginya.

Dimana ada Alim disitu ada sahabatnya. Habis subuh mengaji bareng, berangkat sekolah SD bareng. Bermain layang2, kelereng sampai berburu laron untuk dimakan di malam hari sesudah mengaji sehabis shalat isya'.

Saat masuk SMP keduanya berpisah sekolah, tetapi masih bersama saat bermain dan mengaji. Memasuki SMA Alim memilih untuk nyantri di pondoknya Kiai Hamid Pasuruan dan sahabatnya memilih sekolah umum. Pertemuan yang hanya sebulan sekali merubah semuanya. Mereka berdua hanya ngobrol di tepi sungai atau teras masjid. Mereka lebih banyak berbicara dengan hati daripada kata yang terucap di bibir.
Ketika sahabatnya pergi keluar kota untuk meneruskan kuliah Alim tetap mondok di pasuruan. Pertemuan pun hanya terjadi satu bulan sekali. Pada saat libur semester sahabatnya pulang. Dilihatnya alim sudah mengajar ngaji di masjid dimana mereka menghabiskan masa kecilnya. Ternyata Alim juga sudah menikah. Dengan menjual abu gosok yang dia ambil dari sebuah pabrik tahu lalu dia bungkus di plastik2 kecil alim mencari nafkah untuk istrinya.

Malam itu sahabat diwaktu kecil itu datang ke rumahnya yang sederhana peninggalan almarhum orang tua istrinya. Sahabat itu mengambil tangan kanan alim untuk diciumnya yang dengan cepat Alim menarik tangannya.

'Saya hanya ijinkan kamu mencium tangan saya jika saya juga kamu ijinkan mencium tanganmu'

Sahabatnya itu tersenyum memeluknya. Mereka lalu duduk di teras ditemani kopi dan gorengan seadanya. Hampir tidak ada yang dibicarakan kecuali mersakan apa yang ada dihati masing2. Hujan mulai turun menemani mereka. Semakin lama semakin deras. Tiba2 keduanya berpandangan, tersenyum berdua lalu berdiri. Tak lama kemudian tampak dua laki2 bergantian mandi air hujan dari talang rumah tetangga sebelah.

(Dua tahun yang lalu)

Sejak peristiwa bermain hujan yang menjadi kegemaran kedua sahabat itu waktu kecil Alim tidak pernah bertemu lagi dengan sahabatnya itu sampai suatu hari sesudah shalat ashar Alim terkejut kedatangan sahabatnya yang dulu. Dia tidak percaya melihat sahabatnya yang berdiri di depannya. Dia hanya diam ketika tangannya di cium sahabatnya itu. Matanya melihat dari atas sampai kebawah laki2 yang selalu dia harapkan khabar beritanya. Matanya pun tergenang oleh air. Dipegangnya wajah sahabatnya itu Seolah tidak percaya.

Malam itu Alim di ajak ke rumah sahabatnya di pinggiran kota. Alim duduk di ruang TV sambil menikmati kopi paitnya. Tiba2 matanya tertumbuk pada piano di sudut ruang tamu itu. "Sudah lama saya tidak mendengarmu memainkan itu". Sahabatnya itu tersenyum lalu dibukanya piano yang sudah tua pemberian bapaknya itu. Pelan2 dimainkannya sebuah lagu dari Josh Groban 'you raise me up' lalu di sambung dengan 'don't give up'. Ketika lagu itu berakhir bertepuk tangan kecil sambil berkata lirih, 'you are loved' !.

Pembicaraan kedua sahabat itu diteruskan di teras belakang rumah sahabatnya itu. Duduk di teras di temani jagung rebus dan teh hangat. Tiba2 hujan turun dengan derasnya. Alim melihat ke langit yang gelap. Lalu di pandangnya wajah sahabatnya. Alim terkejut melihat senyum sahabatnya. Senyum yang begitu menyedihkan yang pernah dia lihat.

Alim seperti bangun dari lamunannya, menunduk perlahan lalu tiba2 berdiri. "kamu takut" ?. tanya Alim pada sahabatnya itu. Senyum itu melebar tetapi semakin menyedihkan. Alim menarik tangan sahabatnya. Dibawanya laki2 ketengah halaman belakang rumah. Dan merekapun berdiri di bawah lebatnya hujan. Dengan gemetaran sahabatnya dia lepas berdiri sendiri di bawah hujan.

"Dulu kamu selalu cemburu denganku mengatakan bagaimana ALLAH mengasihiku dengan kehidupanku yang sulit..sekarang aku yang lebih pantas cemburu denganmu bagaimana ALLAH mengasihimu dengan ujian itu"

Alim berteriak sambil memegang kruk alumunium pengganti kaki kiri sahabatnya yang diamputasi.

AIR MATA MEREKA PUN TIDAK TERLIHAT LAGI BERCAMPUR DENGAN DERASNYA HUJAN.

Dedicate : Sahabat yang mengajarkan indahnya ujian ALLAH. (NUR ALIM)
Semoga ALLAH menjagamu, memuliakanmu seperti Allah memuliakan kedua orang tuamu. Aamiin Amiin!

(Demsycoupers bours )~Semoga Allah memuliakanmu juga adikku  ~

::: Mengapa Menangis ? :::

Sudah tiga hari ini sesudah shalat isya’ dan makan malam perempuan tua itu memutar CD bacaan surah Al-Fatihah dari seorang ulama. Yang menarik disetiap memasuki ayat ‘Waiyya kanasta’iin’ selalu saja sulit karena terburu menangis. Bacaan itu dicoba lagi dengan mundur dari ‘Iyyaa kana’ budu’..tetap saja sulit masuk ke ‘Waiyya kanasta’iin’. Beberapa kali diulang barulah bisa melewati ayat itu. Cucu laki2 perempuan tua itu heran tidak seperti biasa neneknya memutar CD seperti itu. Dengan penasaran si cucu pun mulai bertanya.

Cucu : mengapa sudah beberapa hari ini memutar CD itu ?
Nenek : Supaya kamu mendengarkan
Cucu : (kaget) jadi itu buat saya
Nenek : (tersenyum) iya
Cucu : untuk apa ?
Nenek : Saya boleh tanya sesuatu tentang status FB mu ?


Cucu : (mulai merasa tidak enak) boleh !
Nenek : Apa status yang kamu buat hari ini ?
Cucu : (diam sebentar) ‘Aku mencintaimu karena ALLAH’
Nenek : jika benar seperti itu, benarkah itu salah satu ibadah ?
Cucu : iya
Nenek : apa statusmu kemarin ?
Cucu : (diam mengingat) ‘Hamba ikhlas dengan semua ini yaa ALLAH’
Nenek : jika benar seperti itu, benarkah itu salah satu ibadah ?
Cucu : iya
Nenek : Apa statusmu dua hari yang lalu ?
Cucu : (diam agak lama) ‘Alhamdulillah, bisa membantu walau sedikit’!
Nenek : Jika benar seperti itu, benarkah itu salah satu ibadah ?
Cucu : iya
Nenek : Apa sebenarnya puncak dari syarat ibadah ?
Cucu : ikhlas
Nenek : apa musuh utamanya ?
Cucu : riya’
Nenek : Taruhlah apa yang kamu tulis itu terbebas dari riya’ kamu yakin itu menyelamatkanmu ?

Cucu : (diam lama) tidak !
Nenek : mengapa ?
Cucu : yang bisa menolong adalah rahmat pertolongan ALLAH.

Perempuan itu tersenyum aneh, senyuman yang jarang ditemui sang cucu kecuali sang nenek akan menampar dirinya sampai tamparan itu berbekas bertahun tahun lamanya. Sambil meletakkan kopi pahitnya sang nenek berkata.

‘Ketika kamu membuat pengakuan2 tentang ibadahmu, sebersih apapun itu dari riya’ belum menjamin keselamatanmu. Apalagi jika pengakuan itu kotor dengan kebanggaanmu sudah melakukan ibadah dan lebih kotor lagi karena kebanggaan mendapat pujian. Yang kamu dengar di CD itu juga membuat pengakuan ‘iyyaa kana’ budu’. Bedanya denganmu adalah Beliau mengaku dihadapan ALLAH dan itupun masih dengan penuh kekhawatiran dan ketakutan besar tidak mendapatkan pertolongan ALLAH. Itu sebabnya mengapa Beliau menangis….dan menangis saat masuk di ‘Waiyyaa kanasta’iin’.

Tamparan itu sudah mendarat di sisi hati sang cucu yang paling dalam. Begitu perih seperti silet menyayat daging. Terbayang begitu nikmatnya menunggu koment2 sahabat ketika dia menulis kata2 bijak. Terbayang begitu senangnya ketika semua muncul satu persatu memuji kasholehannya. Terbayang semua riya’ dan kebanggan

Mata laki2 itu berair..diambilnya tangan sang nenek, dicium dan ditaruhnya di dahi. ‘Saya mengaku salah’. Sang nenek tersenyum berdiri, mengacak acak rambut cucunya lalu pergi menghilang di salah satu kamar rumah tua itu.

Walaupun tidak banyak yang berubah di status sang cucu, tetapi ada banyak bagian sisi tersembunyi di akun itu diantara dinding hati bekas tamparan sang nenek dua tahun lalu.


ALHAMDULILLAH

(Demsycouoers Bours)

::: Aku Hanya Ingin Berjalan :::

Pagi ini engkau bercerita tentang nikmatnya terbang
Engkau melihat begitu banyak pemandangan indah
Semua begitu mempesona mata dan telingamu
Aku pun tersenyum mendengar ceritamu...!

Siang ini engkau bercerita nikmatnya mencari makan
Engkau berloncatan dari dahan satu ke dahan yang lain
Semua begitu menggairahkan dan menarik perhatianmu
Aku pun tersenyum mendengar ceritamu....!

Sore ini engkau bercerita nikmatnya terbang pulang
Engka bentangkan sayap memeluk anak dan istrimu
Semua begitu menyejukkan penghilang lelah tubuhmu
Akupun tersenyum mendengar ceritamu....!


Malam ini engkau ceritakan tentang syukurmu
Memiliki dua sayap yang membawamu terbang tinggi
Menjadi tiang pencari nafkah anak2 dan istrimu
Aku pun tersenyum mendengar ceritamu.....!

Menjelang subuh aku tersenyum diantara duduk ku
Membayangkan semua keindahan terbang sahabat2ku
Tiba2 seorang perempuan tua muncul di depanku
Tersenyum lalu membisikkan sesuatu di telingaku 

'Sayapmu boleh patah, tetapi keindahan ALLAH masih banyak yang bisa kamu nikmati dengan berjalan'
(Demsycouper Bours )

Jumat, 27 Juli 2012

Detik-Detik Wafatnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam

Sebuah kisah yang menceritakan detik-detik terakhir wafatnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Manusia yang paling dicinta. Sebuah kisah yang menggambarkan cinta sang rasul yang sangat mengagumkan dan menggetarkan dada orang-orang yg beriman.
Menjelang beliau wafat, beliau melakukan haji terakhir yang disebut sebagai haji wada’ (haji perpisahan).
Saat beliau melakukan ibadah tersebut turunlah firman Allah SWT yg artinya:”Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan nitmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS.al-Maidah:3)
Maka menanggislah Abu Bakar as shiddiq ra.
Bersabdalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam kepadanya:
“Apa yg membuatmu menangis dalam ayat tersebut?”
Abu Bakar ra menjawab:” Ini adalah berita kematian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.”

Kembalilah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dari haji wada’ dan kurang dari tujuh hari wafat beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, turunlah ayat al-Qur’an paling akhir yg artinya:
“Dan peliharalah dirimu dari (azab yg terjadi pada) hari yg pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yg sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS.al-Baqarah:281).

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mulai menampakkan sakit beliau. Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berkata:”Aku ingin mengunjungi syuhada ‘Uhud”, maka beliaupun berangkat pagi menuju syuhada ‘Uhud di awal-awal bulan Shafar tahun 11 H. Lalu berdiri diatas makam para syuhada dan berkata:
” Assalamu’alaikum wahai syhada ‘Uhud, kalian adalah orang-orang yang mendahului kami dan kami insya Allah akan menyusul kalian, dan sesungguhnya aku, insya Allah akan menyusul kalian.”
 Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pulang sambil menangis. Maka para sahabat bertanya kepada Rasululah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam: “Apa yang membuat anda menangis wahai Rasulullah ?
” Beliau bersabda: ” Aku merindukan saudara-saudaraku seiman.”
Mereka berkata:” Bukahkah kami adalah saudaramu seiman wahai Rasulullah?”
Beliau bersabda:” Bukan, kalian adalah sahabat-sahabatku, adapun saudara-saudaraku seiman adalah suatu kaum yg datang setelahku, mereka beriman kepadaku sedang mereka belum pernah melihatku.” 

Saya berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan kita semua termasuk mereka yg dirindukan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

Pada hari senin 29 Shafar beliau menghadiri jenazah di Baqi’. Ketika pulang beliau merasakan pusing di kepala dan panas badannya meninggi. Maka beliaupun mulai sakit dan terus bertambah sakit.

Selama sakitnya itu beliau tetap memimpin shalat selama 11 hari dari 13 atau 14 hari masa sakit beliau. Sejak kamis malam, 4 hari sebelum wafat beliau, pada waktu shalat Isya’, beliau meminta agar Abu Bakar ra menggantikannya dalam memimpin shalat.
 
Tiga hari sebelum beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam wafat, sakit beliau mulai mengeras. Beliau saat itu berada dirumah Sayyidah Maimunah ra.
Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:” Kumpulkanlah istri-istriku.” Maka berkumpullah istri-istri beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, beliau bersabda kepada mereka:” Apakah kalian mengizinkan aku untuk tinggal di rumah ‘Aisyah?” Maka mereka menjawab:” Kami mengizinkan anda wahai Rasulullah.”
Kemudian beliau berkeinginan untuk berdiri, akan tetapi beliau tidak mampu. Datanglah ‘Ali ibn Abi Thalib, dan al-Fadl ibn al-‘Abbas ra. Maka merekapun membopong Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, lalu mereka memindahkan beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dari kamar Maimunah ra menuju kamar ‘Aisyah ra.
Adapun para sahabat ra, baru pertama kali ini mereka melihat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dibopong di atas dua tangan. maka berkumpullah para sahabat ra dan mereka berkata:” Apa yang terjadi pada Rasulullah, apa yang terjadi pada Rasulullah?”
Mulailah manusia berkumpul di dalam masjid. Masjidpun mulai penuh dengan para sahabat ra.

Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dibawa menuju rumah ‘Aisyah ra.
Mulailah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mencucurkan keringat, berkeringat dan berkeringat.
Berkatalah ‘Aisyah ra:”Sungguh belum pernah aku melihat ada seorang manusia yg berkeringat deras seperti ini.” Maka dia mengambil tangan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan dengannya dia mengusap keringat beliau.
(Maka mengapakah dia mengusap keringat dg tangan beliau dan tidak mengusapnya dengan tangannya sendiri?)
‘Aisyah ra berkata:” Sesungguhnya tangan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam lebih lembut dan lebih mulia daripada tanganku, oleh karena itulah aku mengusap keringat beliau dengan tangan beliau dan tidak dengan tanganku.” (ini adalah sebuah penghormatan terhadap Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam)
‘Aisyah ra berkata:”Aku mendengar beliau berkata:”Laa Ilaha illallah, sesungguhnya kematian itu memiliki sekarat, Laa Ilaha illallah, sesungguhnya kematian itu memiliki sekarat.”

Mulailah suara-suara didalam masjid meninggi.
Bersabdalah Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:”Apa ini?”
Berkatalah ‘Aisyah ra: “Sesungguhnya manusia mengkhawatirkan anda wahai Rasulullah.”
Beliaupun bersabda: ”Bawalah aku kepada mereka.” Maka beliau berkehendak untuk bangun, akan tetapi tidak mampu. maka para sahabat menyiramkan tujuh qirbah (timba) air kepada beliau hingga beliau bangkit, dan membawa beliau naik ke atas mimbar.
Jadilah khutbah tersebut adalah khutbah terakhir beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, menjadi kalimat terakhir Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan doa terakhir Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.
Beliau bersabda:” Wahai manusia, kalian mengkhawatirkan aku?”
Mereka menjawab:” Ya, wahai Rasulullah.”
Bersabdalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:”Sesungguhnya tempat perjanjian kalian dengan aku bukanlah di dunia, tempat perjanjian kalian denganku adalah di haudh (telaga). Demi Allah, sungguh seakan-akan aku sekarang sedang melihat kepadanya di depanku ini. Wahai manusia, demi Allah, tidaklah kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi yang aku khawatirkan adalah dibukanya dunia atas kalian, sehingga kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya, sebagaimana orang-orang sebelum kalian telah berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Maka dunia itu akan membinasakan kalian sebagaimana dia telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.”
Kemudian beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:”Allah Allah, shalat, Allah Allah, shalat.” (maksudnya; Aku bersumpah demi Allah terhadap kalian agar kalian menjaga shalat) beliau terus mengulang-ulangnya, lantas bersabda:” Wahai manusia, bertakwalah kalian terhadap kaum wanita, aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik terhadap kaum wanita.”
Kemudian beliau bersabda:” Wahai manusia, sesungguhnya ada seorang hamba, yang Allah SWT telah memberikan pilihan kepadanya antara dunia dan antara apa yang ada di sisi-Nya, maka dia memilih apa yang ada di sisi-Nya.”
Tidak ada yang memahami siapakah yang dimaksud dengan seorang hamba oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam tadi, padahal yang dimaksud oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam adalah diri beliau sendiri.
Allah SWT telah memberikan pilihan kepada beliau dan tidak ada seorangpun yang paham selain Abu Bakar ra.
 Dan kebiasaan para sahabat ra, saat beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sedang berbicara adalah mereka diam, seakan-akan ada seekor burung yang bertengger di atas kepala mereka.
Maka saat Abu Bakar ra mendengar perkataan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, dia tidak mampu menguasai dirinya, dengan serta merta dia menangis dengan sesengukan, dan ditengah masjid dia memotong pembicaraan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, dia berkata:
”Kami tebus anda dengan bapak-bapak kami wahai Rasulullah, kami tebus anda dengan ibu-ibu kami wahai Rasulullah, kami tebus anda dengan harta-harta kami wahai Rasulullah.” dia mengulang-ulangnya, sementara para sahabat ra melihat kepadanya dg pandangan heran, bagaimana dia berani memotong khutbah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam?”
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda :”Wahai manusia, tidak ada seorangpun diantara kalian yg memiliki keutamaan di sisi kami melainkan kami telah membalasnya, kecuali Abu Bakar, aku tidak mampu membalasnya, maka aku tinggalkan balasannya kepada Allah SWT. Setiap pintu masjid ditutup kecuali pintu Abu Bakar ra tidak akan di tutup selamanya.”
Kemudian mulailah beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berdo’a untuk mereka dan berkata pada akhir do’a beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sebelum wafat:
” Mudah-mudahan Allah menetapkan kalian, mudah-mudahan Allah menjaga kalian, mudah-mudahan Allah menolong kalian, mudah-mudahan Allah meneguhkan kalian, mudah-mudahan Allah menguatkan kalian, mudah-mudahan Allah menjaga kalian.”
Dan kalimat terkahir yang beliau sampaikan sebelum beliau turun dari atas mimbar sambil menghadapkan wajah beliau kepada ummat dari atas mimbar adalah:
” Wahai manusia sampaikanlah salamku kpd orang yg mengikutiku diantara ummatku hingga hari kiamat.” 
Setelah itu beliaupun dibawa kembali ke rumah beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

Masuklah Abdurrahman ibn Abu Bakar, dan ditangannya ada sebatang siwak. Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam terus melihat kearah siwak tersebut, tetapi tidak mampu berkata aku menginginkan siwak.
‘Aisyah ra berkata:”Aku paham dari pandangan kedua mata beliau, bahwa beliau menginginkan siwak tersebut. Maka aku ambil siwak itu darinya (yakni Abdurrahman ibn Abu Bakar), kemudian aku letakkan dimulutku, agar aku melunakkannya untuk Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, kemudian aku berikan siwak tersebut kepada beliau. Maka sesuatu yang paling akhir masuk ke dalam perut Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam adalah air ludahku.”
‘Aisyah ra berkata: ”Termasuk sebuah keutamaan dari Rabb-ku atasku adalah Dia telah mengumpulkan antara air ludahku dg air ludah Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sebelum beliau wafat.”

Kemudian masuklah putrid beliau Fathimah ra pada waktu dhuha di hari Senin 12 Rabi’ul awal 11 H, lalu dia menangis saat masuk kamar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Dia menangis karena biasanya setiap kali dia masuk menemui Rasullullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, beliau berdiri dan menciumnya di antara kedua matanya, akan tetapi sekarang beliau tidak mampu berdiri untuknya. 
Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda kepadanya:” Mendekatlah kemari wahai Fathimah.”
Beliaupun membisikkan sesuatu di telinganya, maka dia pun menangis. Kemudian beliau bersabda lagi untuk kedua kalinya:” Mendekatlah kemari wahai Fathimah.” Beliaupun membisikkan sesuatu sekali lagi, maka diapun tertawa.
Maka setelah kematian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, mereka bertanya kepada Fathimah ra: “Apa yg telah dibisikkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam kepadamu sehingga engkau menangis, dan apa pula yang beliau bisikkan hingga engkau tertawa?” Fathimah ra berkata:” Pertama kalinya beliau berkata kepadaku:” Wahai Fathimah, aku akan meninggal malam ini.” Maka akupun menangis. Maka saat beliau mendapati tangisanku beliau kembali berkata kepadaku:” Engkau wahai Fathimah, adalah keluargaku yg pertama kali akan bertemu denganku.” Maka akupun tertawa.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam memanggil Hasan dan Husain, beliau mencium keduanya dan berwasiat kebaikan kepada keduanya. Lalu Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam memanggil semua istrinya, menasehati dan mengingatkan mereka. Beliau berwasiat kpd seluruh manusia yg hadir agar menjaga shalat. Beliau mengulang-ulang wasiat itu.
Lalu rasa sakitpun terasa semakin berat, maka beliau bersabda:” Keluarkanlah siapa saja dari rumahku.”
Beliau bersabda:” Mendekatlah kepadaku wahai ‘Aisyah!” Beliaupun tidur di dada istri beliau ‘Aisyah ra. ‘Aisyah ra berkata:” Beliau mengangkat tangan beliau seraya bersabda:” Bahkan Ar-Rafiqul A’la bahkan Ar-Rafiqul A’la.” Maka diketahuilah bahwa disela-sela ucapan beliau, beliau disuruh memilih diantara kehidupan dunai atau Ar-Rafiqul A’la.
Masuklah malaikat Jibril as menemui Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam seraya berkata:” Malaikat maut ada di pintu, meminta izin untuk menemuimu, dan dia tidak pernah meminta izin kepada seorangpun sebelummu.”
Maka beliau berkata kepadanya:” Izinkan untuknya wahai Jibril.”
Masuklah malaikat Maut seraya berkata:” Assalamu’alaika wahai Rasulullah. Allah telah mengutusku untuk memberikan pilihan kepadamu antara tetap tinggal di dunia atau bertemu dengan Allah di Akhirat.”
Maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:” Bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A’la (Teman yg tertinggi), bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A’la, bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu :para nabi, para shiddiqiin, orang-orang yg mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah rafiq (teman) yg sebaik-baiknya.”
‘Aisyah ra menuturkan bahwa sebelum Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam wafat, ketika beliau bersandar pada dadanya, dan dia mendengarkan beliau secara seksama, beliau berdo’a:
“Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku dan susulkan aku pada ar-rafiq al-a’la. Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a’la, Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a’la.” 
Berdirilah malaikat Maut disisi kepala Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam- sebagaimana dia berdiri di sisi kepala salah seorang diantara kita- dan berkata:” Wahai roh yg bagus, roh Muhammad ibn Abdillah, keluarlah menuju keridhaan Allah, dan menuju Rabb yg ridha dan tidak murka.”

Sayyidah ‘Aisyah ra berkata:”Maka jatuhlah tangan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.”
Dia ra berkata:”Aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan, tidak ada yg kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yg disana ada para sahabat, dan kukatakan:” Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.”

Maka mengalirlah tangisan di dalam masjid. Ali bin Abi Thalib ra terduduk karena beratnya kabar tersebut,
‘Ustman bin Affan ra seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kanan dan kekiri.
Adapun Umar bin al-Khaththab ra berkata:” Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah meninggal, akan kupotong kepalanya dg pedangku, beliau hanya pergi untuk menemui Rabb-Nya sebagaimana Musa as pergi untuk menemui Rabb-Nya.”
Adapun orang yg paling tegar adalah Abu Bakar ra, dia masuk kpd Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, memeluk beliau dan berkata:”Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku.” Kemudian dia mencium Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan berkata : ”Anda mulia dalam hidup dan dalam keadaan mati.”

Keluarlah Abu Bakar ra menemui manusia dan berkata:” Barangsiapa menyembah Muhammad, maka Muhammad sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah kekal, hidup, dan tidak akan mati.”
 
Inna lillahi wainna ilaihi raji’un, telah berpulang ke rahmat Allah orang yg paling mulia, orang yg paling kita cintai pada waktu dhuha ketika memanas tepat pada usia 63 tahun lebih 4 hari. semoga shalawat dan salam selalu tercurah untuk Nabi kiat tercinta Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.
Ya Allah, berikanlah rizqi kepada kami, syafaat kekasih kami Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan satu teguk air yg menyegarkan dari haudh (telaga) beliau dg tangan beliau yg mulia.
Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad....

(Dikutip dari majalah Qiblati edisi 07 tahun II)
http://abuzubair.wordpress.com/
http://kisahrasulnabisahabat.blogspot.com/

Kamis, 26 Juli 2012

Jodoh Dan Cinta Adalah Anugerah

Sahabatku, jodoh dan cinta adalah anugerah Allah, bahkan sebelum kita dilahirkan. Menurut al Qur’an, manusia diciptakan Allah berpasangan lelaki - perempuan dan kepada mereka dianugerahi perasaan cinta dan kasih sayang, dan sudah menjadi fitrah kita ingin mencintai dan dicintai. Tercapainya kebutuhan cinta itu, jika ditunaikan secara benar maka hal itu akan membuat kita merasa tenteram , tenang dan bahagia, sebaliknya cinta yang ditunaikan tidak mengikuti prosedur akan mengantar pada penderitaan. Dalam al Qur’an perasaan cinta antar laki perempuan disebut dengan term mawaddah, rahmah, (Q/30:31) syaghafa,(Q/12:30) mail (Q/4:129), dan hubb-mahabbah (Q/12:30). Term yang berbeda-beda itu menunjuk pada rumit, mendalam dan ragamnya cinta.

Cinta memang memiliki dimensi yang sangat luas dan mendalam dimana perbedaan karakteristik itu akan membawa implikasi pada perbedaan tingkah laku. Cinta itu sendiri diungkap dalam bahasa Arab dengan tiga kelompok karakteristik, yaitu (1) apresiatif (ta`dzim), (2) penuh perhatian (ihtimaman) dan (3) cinta (mahabbah). Yang pertama, orang yang dicintai itu menempati kedudukan harimau atau pedang,(yang ditakuti dan dikagumi), yang kedua seperti bencana (yang harus diwaspadai) dan ketiga seperti minuman keras (yang membuat ketagihan). Tiga kelompok karakteristik itu terkumpul dalam ungkapan mahabbah, orangnya disebut habib, habibah atau mahbub.

Sahabatku yang ingin segera menikah, jadikanlah mawaddah warahmah sebagai tujuan cinta untuk menemukan jodoh anda, cinta yang membawa ketenteraman, ketenangan dan kebahagiaan dalam mengarungi bahtera rumah tangga hanya dengan mengharap keridhaan Allah. Jangan putus asa, tetaplah berikhitiar dan memohon kpd Allah maka Allah akan mengirimkan jodoh yg terbaik untuk anda.

Rabu, 25 Juli 2012

Jodoh Dunia Akhirat

Bagaimana kita menemukan jodoh yang bisa menjadi pasangan dunia akhirat? Sahabatku, bila ingin mendapatkan jodoh dunia akhirat lihatlah keimanan dan ketakwaannya kepada Allah sebab kualitas hidup kita akan diketahui dan teruji hanya settle kita hidup berpasangan, karena dalam hidup berpasangan akan dapat diketahui kualitas, kapasitas dan sifat-sifat kemanusiaannya. Dalam hidup pernikahan itulah seseorang teruji kepribadiannya, tanggung jawabnya, keibuannya, kebapakannya, perikemanusiaannya, ketangguhannya, kesabarannya. Begitu besar makna hidup berumah tangga sampai Nabi mengatakan bahwa di dalam hidup berumah tangga sudah terkandung separoh urusan agama. fitrah kita sebagai manusia membutuhkan sebagai pendamping hidup, sebagai partner dalam suka maupun duka sekaligus sebagai pasangan yang mampu selalu berpikir dan berkehendak baik terhadap pasangannya. Ia akan memberi dukungan jika ia merasa bahwa dukungannya itu akan membawa kebaikan pasangannya.

 Sebaliknya jika pasangannya keliru jalan, ia akan berkata tidak! meski pahit diucapkan dan pahit di dengar. Pasangan yang materialistis biasanya rajin hadir dalam keadaan suka, tetapi ia segera menjauh jika pasangannya dalam kesulitan, ia pasangan hanya dalam suka, tidak dalam duka. Pasangan dunia biasanya angin-anginan, terkadang mesra, tetapi suatu ketika bisa menjadi musuh, bahkan musuh yang sukar didamaikan. Pasangan dunia adalah pasangan sehidup, tetapi belum tentu semati. Hanya pasangan dunia akhirat yang biasanya hadir dalam keadaan suka, tetapi juga hadir membela ketika dalam duka. Pasangan dunia akhirat adalah pasangan yang terikat oleh nilai-nilai kebaikan, ikhlas dan ibadah. Ketika kita sudah matipun pasangan sejati tetap menjaga nama baik kita, mendoakan kita. Dialah jodoh anda sehidup semati, pasangan di dunia dan pasangan di akhirat.

 Sahabatku yang ingin segera menikah, carilah jodoh dunia akhirat, jodoh yang sehidup semati dalam mengarungi bahtera rumah tangga hanya dengan mengharap keridhaan Allah. bila memang ada niat & keinginan sungguh2 untuk mendapatkan jodoh. Jangan putus asa, tetaplah berikhitiar & memohon kpd Allah maka Allah akan mengirimkan jodoh yg terbaik untuk anda.

Selasa, 24 Juli 2012

Akhirnya Momongan Hadir Juga

Sudah sejak lama kehadirannya di Rumah Amalia selain bersilaturahmi, berbagi rizki dan kebahagiaan juga berdoa bersama agar mendapatkan keturunan karena sudah sekian tahun menikah namun juga belum memiliki keturunan. Ikhtiar sudah dilakukan hampir semua dokter mengatakan bahwa beliau dan istrinya dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah. Setahun dua tahun proses ini djalaninya. Hari-harinya diisi dengan aktifitas rutin pergi ke Rumah Sakit. Semua itu terkadang melelahkan. Bukan karena fisik melainkan lebih kepada kondisi batin yang melelahkan. Bahkan setiap hari istrinya senantiasa puasa di dalam hatinya dengan harapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala berkenan memberikan keturunan dalam rumah tangganya.

Keluarga besarnya sangat mensupport agar tidak berputus asa, mereka tetap tekun mendukung dan menguatkannya. Bahkan kedua orang tuanya sempat menganjurkan agar berhenti untuk berobat dan mengadopsi anak saja karena kedua orang tuanya tidak tega melihat penderitaan dengan berbagai macam pemeriksaan dan tindakan operasi terhadap istrinya. Sampai dirinya dan istrinya sudah menyerah dan berpasrah kepada Sang Khaliq. Pada awal bulan tahun lalu istrinya mengalami keterlambatan menstruasi dan hasilnya dinyatakan positif. Kemudian beliau mengantar istri ke dokter kandungan melakukan pemeriksaan rutin. Mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi, memperbanyak sayuran dan buah-buahan adalah menu wajib bagi pasangan suami istri.

Sampai dikejutkan diusia kandungan empat minggu timbul flek. Setelah dilakukan USG, dokter mengatakan bahwa kandungannya akan keguguran. Istri menangis, bersedih dan putus asa. Kemudian beliau memutuskan untuk beralih ke dokter kandungan lainnya untuk mendapatkan 'Second Opinion' dan disitulah seolah Allah menunjukkan kasih sayangNya kepada dirinya dan istrinya dokter kandungan yang ditemuinya mengatakan janin yang dikandungan istrinya masih dapat dipertahankan karena denyut jantungnya terdengar kuat. Tiada henti dan berdoa bahkan bershodaqoh di Rumah Amalia dengan berharap keridhaan Allah. Semua peristiwa itu membuat dirinya dan istrinya yakin bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala benar-benar telah menguji iman dan kesabarannya. 'Alhamdulillah Ya Allah.' tuturnya. Air matanya mengalir di pipinya. Wajah haru dan penuh syukur menyelimutinya. Akhirnya penantian yang panjang dan perjuangan yang cukup melelahkan selama enam tahun, istrinya kemudian melahirkan seorang putri yang sehat, cantik dan mungil. Kebahagiaan itu hadir ditengah keluarganya, disambutnya penuh suka cita. 'Terima kasih Ya Allah atas karuniaMu,' tuturnya terucap lirih. 'Subhanallah..

----
Sahabatku, aminkan doa ini untuk suami istri agar segera diberikan momongan, anak yang sholeh atau sholehah "Rabbi la tadzarni fardaw-wa anta khairul-waritsin. “Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.”

Senin, 23 Juli 2012

Wujud Kasih Sayang Seorang Suami

Ketulusan cinta dan kasih sayang akan terlahir dari sikap yang penuh keikhlasan dan hanya berharap keridhaan Allah yang mampu mengarungi samudra kehidupan yang tak bertepi, berbagai terpaan badai dan gelombang mampu dilewatinya, itulah yang mewujudkan kasih sayang seorang suami. Beliau adalah seorang suami bersama istri dan anak-anaknya. Pada suatu hari keluarganya mendapatkan ujian, istrinya tubuhnya meriang, panas tinggi bahkan disentuh saja, ia menjerit. Saat itu juga segera dilarikan ke dokter dan dokter tahu apa yang dideritanya.  penyakit yang diderita tidak mengenal watu dan tempat, bisa menyerang kapan saja. Bila penyakitnya muncul, semua persendian akan mengalami peradangan yang luar biasa sakitnya.

 Peradangan ini menimbulkan memar dan panas. Sebagai seorang suami, dirinya berusaha untuk tegar, ditahan air matanya agar sang istri kuat menghadapi sakit yang dirasakan. Dengan penuh kasih sayang ia merawat istrinya, mengangkat badan perlahan-lahan, meletakkan dengan pelan saat memandikan, memakaikan bajunya. Bersama anak-anak, mereka melayani sang ibunda tercinta dengan baik. Ditengah rasa pilu dihati, sebagai suami berusaha untuk tersenyum ketika wajah istrinya tengah menahan sakit. 'Alhamdulillah, Saya beruntung mendapatkan suami seperti ayah. Sabar dan ikhlas. Insya Allah, saya segera sembuh.'  Tutur sang istri, wajahnya begitu terlihat tenang dan tidak sedikitpun mengeluhkan rasa sakit yang menderanya.

Tentu saja ucapan sang istri membuat hatinya terasa perih, ia teringat bagaimana dulu ketika mereka bertemu dan kemudian memutuskan untuk menikah, diawal pernikahannya pahit getir kehidupan berumah tangga mampu dilewati bersama sampai kemudian anak-anaknya terlahir dan mengasuhnya hingga dewasa, tanpa terasa air matanya menetes, rasa takut kehilangan tiba-tiba muncul menghinggapi dirinya, mampu ditepisnya dengan berserah diri kepada Allah. Ditengah kecemasan itulah beliau datang ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh ke Rumah Amalia agar Allah berkenan memberikan kesembuhan bagi istri yang dicintainya.

Beberapa hari kemudian, dokter memberitahukan kepada beliau bahwa istrinya memiliki harapan untuk sembuh dan kondisinya telah membaik. Bahkan diperkenankan oleh dokter untuk pulang ketika istrinya dinyatakan dalam keadaan sehat walfiat. Dirinya  bersama anak-anaknya merasakan kebahagiaan, dengan penuh rasa syukur kepada Allah atas kesembuhan dan kasih sayang yang diberikan Allah bagi keluarganya. 'Terima kasih Ya Allah, atas limpahan kasih sayangMu untuk kami,' tuturnya dengan penuh linangan air mata, itulah wujud kasih sayang seorang suami.

Minggu, 22 Juli 2012

::: Menuju Thibah Dengan Qiyamullail :::

Thibah adalah hati dan jiwa yang bersih sekaligus lembut.
Secara bahasa THoyyiib artinya suci, bersih , bagus , mudah dan lunak, Sesuatu yang aman mengandung banyak kebajikan serta tidak mengandung kotoran dan penipuan.

Barangsiapa yang memiliki keadaan seperti ini, bagaimana hati manusia tidak akan mencintainya, sedangkan ia sangat dekat dengan setiap kebaikan dan kebajikan

Thibah adalah akhlak yang terbentuk dari pembersihan jiwa

"Syetan mengikat 3 buhul dipangkal kepala belakang salah seorang dari kalian ketika tidur.
Pada setiap buhul ia memasang mantera, "malam masih panjang, tidurlah !" .. Apabila ia bangun , lantas berzikir kepada Allah, terlepaslah satu buhul"
Apabila ia berwuduk , maka terlepaslah lagi 1 buhul.
Apabila ia shalat maka terlepaslah seluruh buhulnya. Maka ia bangun pagi dalam keadaan
bergairah dan jiwa yang 'Thoyyib'. Jika tidak demikian , maka ia bangun pagi dalam keadaan jiwa 'khobits' malas.(HR Abu Hurairah)


'Jiwa yang Thoyyib' karena ia bergembira atas taufik yang dikaruniakan oleh Allah kepadanya untuk menjalankan ketaatan, atas pahala yang dijanjikan nya atas hilangnya buhul-buhul syetan dari dirinya.

Namun yang jelas didalam Qiyamullail terdapat rahasia yang mempengaruhi terwujudnya jiwa yang thoyyib.

Kataku kepada malam, "Adakah rahasia di dadamu.Wahai penyimpan misteri berbagai peristiwa dan rahasia?
Jawabnya, "Dalam hidupku, tah pernah kutemukan rahasia setara dengan cengkrama para kekasih diakhir malam".

Seorang yang memiliki jiwa yang Thoyyib , akan lebih lapang dada dan tampak ceria dalam banyak kesempatan dan semua itu terdapat pada diri Rosulullah saw

Sabda Rasulullah
"Kekayaan bukanlah masalah bagi siapa yang bertakwa. Sedangkan kesehatan, bagi orang yang bertakwa, lebih baik daripada kekayaan sedangkan jiwa yang Thoyyib (senang) merupakan sebagian kenikmatan.

Mereka berbudi luhur sehingga menjadi bintang-bintang dalam jiwa dan anak panah yang lurus.
Darah di hati bergolak mencintai mereka. Tempat mereka dilubuk paling dalam semua hati memaafkan.

Memaafkan merupakan salah satu sarana paling besar untuk menaklukkan hati dan memperoleh kasih sayang dan cinta sesama hamba. Ia juga merupakan sarana meraih kedudukan yang tinggi dan terhormat. Seseorang tidak akan menjadi mulia sehingga ia memiliki akhlak memaafkan.

Memaafkan bila dilakukan secara proforsional, pada situasi yang tepat, maka akan menjadikan pelakunya seorang yang dihormati.

"Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba lantaran perbuatan memaafkan selain kemuliaan"
(HR. Abu harairoh)

Bahkan memaafkan merupakan sarana untuk meraih ampunan dari Allah.

"Hendaklah kalian mengasihi, niscaya kalian dikasihi, hendaklah kalian memaafkan niscaya kalian diampuni.

Alangkah indahnya syair berikut:
Kuharuskan diri tuk memaafkan semua yang bersalah
Meski banyak perlakuan jahatnya kepadaku
Tiadalah manusia selain satu dari tiga
Mulia, rendah atau setara sama.
Yang mulia diatasku, kuakui keutamaannya.
Dan kuikuti kebenarannya, karena kebenaran itu wajib diikuti.
Yang lebih rendah dariku, jika berbicara kujaga diri
Menghindar dari menjawabnya, meski orang mencela.
Adapun yang setara, jika ia tergelincir atau bersalah kumaafkan,
Karena memaafkan itu membawa kepada kemuliaan.

(Tip meraih cinta. Abu Abdillah faishol H)
(EZ042009)

::: Doa Agar Dimudahkan Beramal Shaleh dan Mendapatkan Kecintaan Allah :::

Bismillaahirrahmaanirahiim,

Allaahumma innii as-aluka fi'lal khairaat, wa tarkal munkaraat, wa hubbal masaakiin, wa antaghfiralii wa tarhamanii, wa idzaa aradta fitnata qaum, wa tawaffanii ghaira maftuun, wa as-aluka hubbaka wa hubba man yuhibbuk, wa hubba 'amalin yuqarribunii ilaa hubbik.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, meninggalkan semua perbuatan yang munkar, mencintai orang-orang miskin, dan agar Engkau mengampuni dan menyayangiku. Dan jika Engkau hendak menimpakan suatu fitnah (malapetaka) bagi suatu kaum, maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terkena fitnah itu. Dan aku memohon kepada-Mu rasa cinta kepada-Mu dan cinta kepada orang-orang yang mencintaimu, juga cinta kepada amal perbuatan yang akan mendekatkan diriku untuk mencintai-Mu.



[HR. Ahmad dengan lafazhnya V/243, dan hal yang sama juga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 3235, al-Hakim I/521 dan dihasankan oleh at-Tirmidzi dan dia berkata: "Aku pernah bertanya kepada Muhammad bin Isma'il -yakni, al-Bukhari- maka dia menjawab: 'Hadits ini hasan shahih.'" Dan di akhir hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda,


"Sesungguhnya ia (doa tersebut) merupakan hal yang benar, maka pelajari (hafalkan) dan perdalamlah."



Aamiin yaa Robbal alamin ..

::: Biarkan Aku Mencintainya ...Melebihi Cintaku Padamu :::

Istriku sayang....

Inilah saatnya aku harus mengungkapkan isi hatiku padamu. Walaupun ini sulit untuk aku lakukan. Namun aku harus bisa mengatakannya agar aku tidak merasa terbebani dengan ini semua.

Kalian berdua adalah orang –orang terbaik yang selama ini mengisi hari-hariku. Tak bisa kupungkiri hati ini sudah terlanjur jatuh cinta pada kalian.

Istriku, maafkanlah aku sayang, bila memang keputusan ini bisa melukai perasaanmu. Karena aku sudah berani menduakan cintaku padamu. Ada dia diantara kita. Ada cinta yang lain diantara cinta kita berdua.

Kuakui sejujurnya, dialah cinta pertamaku. Dialah yang mengajariku cinta. Hanya dia satu satunya orang yang sudah merebut cintaku selama ini. Dan harus kuakui pula atas cintanyalah aku bisa mencintaimu sepenuh hati. Dialah yang membimbingku untuk selalu mencintaimu. Untuk selalu memberikan segala yang terbaik yang aku miliki untuk kuberikan kepadamu.



Kini aku sadari tak mungkin aku bisa melupakan cinta pertamaku.
Dan aku juga tak mungkin menyia-nyiakan pengorbanan yang telah dia berikan untukku. Akan aku ceritakan sayang, mengapa aku begitu besar mencintainya. Kau tahu sayang disaat hidup kita jatuh. Dialah orang yang memberiku semangat untuk terus bangkit dan berjuang . Apa kau masih ingat sayang? saat kita hidup di sebuah kota besar, tetapi serasa di sebuah hutan belantara karena kita tak punya siapa-siapa. Ku katakan padamu sayang. Hanya dialah orang yang selalu mengirimi kita untaian-untaian kalimat hikmah yang mustajab, padahal kita tak memintanya. Hanya dialah orang yang selalu mentransfer petunjuk dan bimbingan agar kita tetap dalam jalan dan ridhoNya. Ya..persis hanya dia seorang.

Untuk itulah, jangan kau salahkan aku bila aku juga mencintainya. Dan jangan pula kau benci aku bila cintaku padanya melebihi cintaku padamu. Apakah kau ingin tahu siapa dia? dia adalah ibuku, dialah cinta pertamaku, sayang.

Istriku yang paling cantik dan yang paling aku sayangi. Ijinkan aku menduakan cintaku.

Jangan biarkan aku terjerumus kelubang dosa yang paling dalam. Hanya karena aku belum bisa mengungkapkan perasaan ini padanya. Jujur ku akui, saat pertama kali kau hadir dalam kehidupanku. Kau tawarkan kesucian cintamu yang begitu besar untukku. Kau butakan aku, sayang. Kau bawa aku larut dalam asmaramu. Hingga aku melupakan cintanya.

Hatinya begitu tulus, dia rela cinta pertamanya ku bagi denganmu, padahal dia begitu susah payah memupuknya selama bertahun-tahun. Saat aku mengatakan bahwa aku punya cinta yang lain selain dia, dialah orang pertama yang mengijinkan aku membaginya denganmu. Dia rela kehilangan sebagian cintaku padanya, hanya untuk kuberikan padamu.

Dialah orang yang pertama membimbingku, mengajariku, dan menuntunku untuk tahu tentang arti cinta yang sesungguhnya.

Istriku sayang, Relakanlah aku untuk mencintainya melebihi cintaku padamu!

Sumber : unknown ...
Vicky Robiyanto

Sabtu, 21 Juli 2012

::: Email Dari SANG KEKASIH :::

Malam sudah cukup larut, namun mata ini masih tak bisa terpejam. Semua tugas-tugas kantor yang kubawa pulang sudah selesai, tak lupa kusediakan setengah jam sebelum pukul 23.00 untuk membalas beberapa email yang baru sempat terbaca malam ini. Nyaris saja kupilih menu shut down setelah sebelumnya menutup semua jendela di layar komputer, tiba-tiba muncul alert yahoo masuknya email baru. You have 1 new message(s).... Seperti biasanya, aku selalu tersenyum setiap kali alert itu muncul, karena sudah bisa diduga, email itu datang dari orang-orang, sahabat, saudara, kerabat, intinya, aku selalu senang menunggu kabar melalui email dari mereka. Tapi yang ini ... Ooopss ... ini pasti main-main ... disitu tertulis ..From: Muhammad Rasul ALLAH

Walaupun sudah seringkali menerima junkmail atau beraneka spam, namun kali ini aku tidak menganggapnya sebagai email sampah atau orang sedang main-main denganku. Maklum, meski selama ini sering sekali teman-teman yang ngerjain, tapi kali ini, sekonyol-konyolnya teman-teman sudah pasti tidak ada yang berani mengatasnamakan Rasulullah Saw. Maka dengan hati-hati, kuraih mouse-ku dan ... klik ...

Assalamu alaikum saudaraku... , bagaimana khabar imanmu hari ini ...
Kebaikan apa yang sudah kau perbuat hari ini, sebanyak apa perbuatan dosamu hari ini ...
Aku tersentak ... degub didada semakin keras, sedetik kemudian, ritmenya terus meningkat cepat. Kuhela nafas dalam-dalam untuk melegakan rongga dada yang serasa ditohok teramat keras hingga menyesakkan. Tiga pertanyaan awal dari Rasulullah itu membuatku menahan nafas sementara otakku berputar mencari dan memilih kata untuk siap-siap me-reply email tersebut. Barisan kalimat Rasulullah belum selesai, tapi rasanya terlalu berat untuk melanjutkannya. Antara takut dan penasaran bergelut hingga akhirnya kuputuskan untuk membacanya lagi.

Cinta seorang ummat kepada Rasulnya, harus tercermin dalam setiap perilakunya. Tidak memilih tempat, waktu dan keadaan. Karena aku, akan selalu mencintai ummatku, tak kenal lelah. Masihkah kau mencintaiku hari ini ?

Air menetes membasahi pipiku, semakin kuteruskan membaca kalimat-kalimatnya, semakin deras air yang keluar dari sudut mataku.

Pengorbanan seorang ummat terhadap agamanya, jangan pernah berhenti sebelum ALLAH menghendaki untuk berhenti. Dan kau tahu, kehendak untuk berhenti memberikan pengorbanan itu, biasanya seiring dengan perintah yang diberikan-NYA kepada Izrail untuk menghentikan semua aktifitas manusia. Sampai detik ini, pernahkah kau berkorban untuk ALLAH ?.

Kusorot ketengah halaman ....
Sebagai Ayah, aku contohkan kepada ummatku untuk menyayangi anak-anak mereka dengan penuh kasih. Kuajari juga bagaimana mencintai istri-istri tanpa sedikit melukai perasaannya, sehingga kudapati istri-istriku teramat mencintaiku atas nama ALLAH. Aku tidak pernah merasakan memiliki orangtua seperti kebanyakan ummatku, tapi kepada orang-orang yang lebih tua, aku sangat menghormati, kepada yang muda, aku mencintai mereka. Sudahkah hari ini kau mencium mesra dan membelai lembut anak-anakmu seperti yang kulakukan terhadap Fatimah ? Masihkah panggilan sayang dan hangat menghiasi hari-harimu bersama istrimu ? Sudahkah juga kau menjadi pemimpin yang baik untuk keluargamu, seperti aku mencontohkannya langsung terhadap keluargaku ?.

Satu hentakkan pagedown lagi ...
Aku telah memberi contoh bagaimana berkasih sayang kepada sesama mukmin, bersikap arif dan bijak namun tegas kepada manusia dari golongan lainnya, termasuk menghormati keberadaan makhluk lain dimuka bumi. Saudaraku ..

Cukup sudah. Aku tak lagi sanggup meneruskan rentetan kalimatnya hingga habis. Masih tersisa panjang isi email dari Rasulullah, namun baru yang sedikit ini saja, aku merasa tidak kuat. Aku tidak sanggup meneruskan semuanya karena sepertinya Rasulullah sangat tahu semua kesalahan dan kekuranganku, dan jika kulanjutkan hingga habis, yang pasti semuanya tentang aku, tentang semua kesalahan dan dosa-dosaku.

Kuhela nafas panjang berkali-kali, tapi justru semain sesak. Tiba-tiba pandanganku menjadi gelap, entah apa yang terjadi. Sudah tibakah waktuku ? Padahal aku belum sempat me-reply email Rasulullah itu untuk memberitahukan kepada beliau bahwa aku tidak akan menjawab semua emailku dengan kata-kata. Karena aku yakin, Rasul lebih senang aku memperbaiki semua kesalahanku hari ini dan hari-hari sebelumnya, dari pada harus bermanis-manis mengumbar kata memikat hati, yang biasanya tak berketerusan dengan amal yang nyata.

Pandanganku kini benar-benar gelap, pekat sampai tak ada lagi yang bisa terlihat. Hingga ... nit... nit... alarm jam tanganku berbunyi. 00.00 WIB. Ah, kulirik komputerku, kosong, kucari-cari email dari Rasulullah di inbox-ku. Tidak ada. Astaghfirullaah, mungkinkah Rasulullah manusia mulia itu mau mengirimi ummatnya yang belum benar-benar mencintainya ini sebuah email ? Ternyata aku hanya bermimpi, mungkin mimpi yang berangkat dari kerinduan jiwaku akan bertemu Rasul ALLAH. Ya ALLAH.. tuntunlah hamba , ……jangan biarkan hamba jauh dari-MU Yaa ALLAH….. ampunilah dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku… Amiiin

ALLAHUMA SHALLI'ALA MUHAMMAD

------------------------
Sumber:  eramuslim.com
 Hamparan Sajadah

::: Kupu-Kupu :::

Seorang anak sedang bermain-main dan menemukan kepompong kupu-kupu disebuah dahan pohon yang rendah.
Diamatinya kepompong tersebut dan tampak ada lobang kecil disana.
Dia tertegun mengamati lubang kecil itu karena terlihat ada seekor kupu-kupu yang sedang berjuang untuk keluar membebaskan diri melalui lubang tersebut. Lalu tampak kupu-kupu itu berhenti mencoba, dia kelihatan sudah berusaha semampunya dan tampak sia-sia untuk keluar melalui lubang kecil diujung kepompongnya.

Melihat kejadian itu si anak menjadi iba dan mengambil keputusan untuk membantu si kupu-kupu untuk keluar dari kepompongnya.
Diapun mengambil gunting, lalu mulai membuka badan kepompong dengan guntingnya agar sang kupu-kupu bisa keluar dengan bebas dan leluasa.

Begitu kepompong terbuka , kupu-kupu pun keluar dengan mudahnya.
Akan tetapi ia masih memiliki tubuh gembung dan kecil, sayap- sayapnya tampak masih berkerut.
Anak itupun mulai mengamatinya lagi dengan seksama sambil berharap sayap kupu- kupu tersebut berkembang sehingga bisa membawa kupu- kupu mungil tadi terbang menuju bunga- bunga yang ada ditaman.
Harapan tinggal harapan , apa yang ditunggu- tunggu si anak tidak kunjung tiba.
Kupu-kupu tersebut terpaksa menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak disekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap yang masih mengkerut serta tidak terbentang dengan sempurna.
Kupu-kupu itu akhirnya tidak pernah mampu terbang.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan anak tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu- kupu untuk melewati lubang kecil tersebut adalah cara Tuhan untuk memaksa cairan dari kupu- kupu itu masuk kedalam sayap -sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

"Hidup adalah perjuangan.
Hidup adalah kerja keras, bahkan untuk meraih keberhasilan diperlukan keringat dan airmata".
Kadang perjuangan adalah yang kita butuhkan dalam hidup kita.
Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin malah melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.
Tidak ada yang instan, Semua melalui proses yang sudah ada dalam kehidupan.
Setiap tapak kehidupan yang sudah dilalui akan memberi makna yang luar biasa bagi seseorang untuk melewati tapak kehidupan berikutnya.
Pengalaman-pengalaman suka dan duka akan memberikan seni tersendiri dalam mewarnai kehidupan kita yang sebentar ini.

Terkadang jika sedang merenung terbersit keinginan untuk bisa mengikuti sejengkal demi sejengkal kehidupan dengan bijaksana dan serius. Namun tatkala persaingan sudah semakin ketat, perenungan tinggal perenungan, yang penting bagaimana meraih keberhasilan dengan cara apapun, walau terkadang sampai menghalalkan segala cara.

Seorang anak tanpa disadari terkadang menjadi korban ambisi orangtuanya. Misalnya orang tua memaksa anak untuk belajar berhitung atau kursus komputer agar terlihat lebih dulu bisa berhitung atau menguasai komputer dibandingkan teman-temannya.
Beberapa kisah "pengkarbitan" tentu akan menuai permasalahan baru dalam implementasinya, karena individu- individu yang "dikarbit" tidak dibiarkan terlebih dahulu matang dalam perjalanan hidup.

Jika kita kembali kepada kisah kupu- kupu , mungkin kita baru mengerti bahwa seekor kupu- kupu yang cantik ternyata baru bisa terbang dengan indahnya setelah melalui perjuangan yang cukup berat dalam proses metamorfosis yang luar biasa hebatnya.

Jika seseorang ingin terbang dengan kompetensi yang memadai tentu harus melalui perjuangan yang berat.
Kompetensi seseorang dinilai dari apa yang telah dilakukannya, bukan dari apa yang diucapkannya.
Kompetensi seseorang dinilai dari pengalaman-pengalaman yang telah dialaminya, bukan sekedar perencanaan yang tertulis diatas kertas.
Layaknya seekor kupu- kupu kehidupan manusia pun tidak hanya mengikuti siklus kehidupan yang sudah ada, namun harus berani mengambil titik balik kearah yang lebih baik lagi. (dari ulat menjadi kepompong lalu kupu-kupu)

Perubahan pertama yang memungkinkan kita untuk terbang tinggi adalah perubahan paradigma (perubahan cara berpikir) dan cara pandang. Bagaimana cara kita memandang kehidupan ini, bagaimana cara kita memandang permasalahan yang dihadapi, akan sangat menentukan bagaimana kita melalui hari- hari kita selanjutnya.

Jika selalu memandang negatif dan terus mengeluh tentu akan membuat sikap mental kita menjadi lebih buruk. Sebaliknya jika disikapi dengan optimis dan penuh harapan, maka proses pembelajaran akan berlansung lebih baik.
Perubahan pikiran ini selanjutnya akan diikuti dengan perubahaan perasaan yang selanjutnya membuahkan perubahan perilaku.
(ez2009)