Selasa, 30 November 2010

Kaya Yang Berkah

Ketika ada pertanyaan. Penting mana, kaya atau berkah? Tergantung tolok ukur yang digunakan, bila hanya berpikir mendapatkan dan mengumpulkan uang semata maka memilih kaya dengan cara apapun. Namun bila yang digunakan adalah tolok ukur adalah kehalalan, uang yang diterima bersumber pada yang benar dan diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka memilih keberkahan.

Di zaman seperti sekarang ini, banyak orang mengatakan 'Mencari yang haram aja susah, apalagi mencari yang halal' sehingga mencarinya dengan segala cara, mengejar materi yang penting pokoknya dapat. yang penting, kaya. Mengabaikan yang halal dan haram seolah menjadi lumrah. Namun bila kita cermati secara seksama harta yang banyak berarti kemudahan, kesenangan, menghadirkan kegembiraan berujung derita karena didapat dari sumber yang haram. Demikian juga yang hartanya sedikit, susah, tidak menyenangkan ternyata akhirnya membahagiakan karena didapat dari sumber yang halal.

'Akan datang suatu zaman manusia dimana cita-cita mereka untuk kepentingan perut mereka, kemuliaan mereka dilihat dari atribut perhiasan mereka, kiblat mereka adalah perempuan yang molek dan agama mereka adalah uang dan harta benda, mereka itulah seburuk-buruknya generasi. Dan tidak ada kebaikan disisi Allah.' (HR. ad-Dailami).

Kekayaan tidak menjamin hidup kita bahagia, sebagaimana kemiskinan bukan jaminan hidup kita susah. Alangkah indahnya bila kita menjadi orang kaya yang berkah karena kekayaan yang membawa keberkahan menghadirkan segala kebaikan, menghapus kegelisahan, menghilangkan keputusasaan, menambah optimis dan mengokohkan iman dan taqwa kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Teman, Mari kita sama2 berdoa memohon kepada Allah agar berkenan melimpahkan rizki yang membawa keberkahan untuk kita dan keluarga kita,

'Ya Allah, curahkanlah keberkahan dari apa-apa yang telah Engkau berikan rizki kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.' (HR. Ibnu As-Sani).

Senin, 29 November 2010

Hidup Adalah Anugerah

Kesepian setelah perceraian dengan seseorang yang dicintai yang semula diharapkan menjadi teman dalam perjalanan hidup menimbulkan perasaan perih dan luka dihati, rasa penyesalan atas keputusan yang tergesa-gesa hanya terdorong jengkel, marah, benci dikhianati oleh perbuatan suami yang dinilai telah menjatuhkan harga diri. Kemudian timbul kesulitan demi kesulitan menerpa dalam hidupnya. Rasa bersalah karena keputusannya telah membuat dirinya dan anak-anaknya terpuruk dalam penderitaan. Masalah keuangan, pandangan masyarakat dan keluarga, berbagai konflik batin membuatnya menjadi tertekan.

Namun, alhamdulillah. Ketekunan dalam mendekatkan diri kepada Allah membuat dirinya bertahan menghadapi penilaian negatif. Justru dalam kesendirian dan kesepian, ia semakin mengenal dan menemukan dirinya, semakin mengerti hakekat hidup dan mengisi dengan berbagai aktifitas yang positif untuk dirinya, anak-anaknya dan untuk masyarakat disekitarnya. Juga kehadiran dirinya di Rumah Amalia. Saya mengatakan kepada beliau bahwa hidup ini adalah anugerah, hidup ini lebih berharga daripada harga diri kita.

Semua itu diperolehnya tidak begitu saja, melainkan berkah dari ketekunan dan usahanya untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Kesempatan mengikuti kegiatan di Rumah Amalia membuat dirinya semakin menyadari bahwa masih banyak yang dilakukan sebagai hamba Allah dan melakukan kebaikan bagi sesama. Beliau menyadari bahwa masih banyak cobaan yang akan dihadapinya namun dirinya berharap mampu melewati semua itu sampai akhir hayatnya tiba dan kini sudah tidak ada lagi kebencian, marah, dendam dan penyesalan, tidak ada lagi kesepian dan kesendirian atau tertekan seperti dulu lagi karena beliau menyakini hidup ini adalah anugerah yang diberikan Allah kepada dirinya agar senantiasa disyukuri.

'Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar.' (QS. Ali Imran : 173-174).

Guncangan Yang Kita Butuhkan

Sebuah guncangan di dalam hidup ini lebih baik daripada nikmat yang membuat kita lupa diri kepada Allah. Apapun yang tidak kita sukai menjadi sangat bermanfaat karena membuat diri kita semakin mendekat diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala daripada yang kita sukai namun membuat kita terlena.

Bagi seorang Mukmin ketika mendapatkan musibah, ujian dan cobaan menjadikan semakin sadar betapa lemahnya kita di dalam hidup ini. Itulah sebabnya semakin berat guncangan yang dihadapi maka semakin kokoh iman kita, semakin bermanfaat bagi diri kita karena semakin mampu berserah diri kepada Allah. berusaha untuk tetap maju, berpikir positif dan fokus upaya menyelesaikan masalah.

Adapun bagi orang yang ingkar, membuat dirinya tidak mau tunduk, berpikir negatif dan dendam terhadap segala sesuatunya. Pikiran negatif, konsentrasinya pada kemungkinan yang terburuk dan perasaannya dipenuhi prasangka buruk sehingga mempengaruhi perilaku dan semua aspek kehidupan bahkan semakin jauh dariNya, masuk kedalam gelombang kebinasaan. 'Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan adzab kepada mereka namun mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka dan juga tidak mau memohon (kepadaNya) dengan merendahkan diri.' (QS. al-Mukminuun : 76).

Teman, alangkah indahnya hidup ini bila setiap guncangan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah. Selanjutnya kita memikirkan bagaimana menyikapi masalah yang sedang kita hadapi dan mencari jalan keluar, serta berusaha mengambil hikmah dan menjadikan hidup kita lebih baik.

<* AKHLAK KEPADA ROSUL *>


Oleh Drs. H. Ahmad Yani, Ketua LPPD Khairu Ummah
 

Assalamualaikum,
Disamping akhlak kepada Allah Swt, sebagai muslim kita juga harus berakhlak kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa dengannya, namun keimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik kepadanya, sebagaimana keimanan kita kepada Allah Swt membuat kita harus berakhlak baik kepada-Nya. Meskipun demikian, akhlak baik kepada Rasul pada masa sekarang tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyah atau jasmaniyah secara langsung sebagaimana para sahabat telah melakukannya.


1. Ridha Dalam Beriman Kepada Rasul

Iman kepada Rasul Saw merupakan salah satu bagian dari rukun iman. Keimanan akan terasa menjadi nikmat dan lezat manakala kita memiliki rasa ridha dalam keimanan sehingga membuktikan konsekuensi iman merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan. Karenanya membuktikan keimanan dengan amal yang shaleh merupakan bukan suatu beban yang memberatkan, begitulah memang bila sudah ridha. Ridha dalam beriman kepada Rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan sebagaimana hadits Nabi Saw:

Aku ridha kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I dan Ibnu Majah).


2. Mencintai dan Memuliakan Rasul

Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik kepada Rasul adalah mencintai beliau setelah kecintaan kita kepada Allah Swt. Penegasan bahwa urutan kecintaan kepada Rasul setelah kecintaan kepada Allah disebutkan dalam firman Allah yang artinya:

Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dasn (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (QS 9:24).

Disamping itu, manakala seseorang yang telah mengaku beriman tapi lebih mencintai yang lain selain Allah dan Rasul-Nya, maka Rasulullah Saw tidak mau mengakuinya sebagai orang yang beriman, beliau bersabda:

Tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia (HR. Bukhari, Muslim dan Nasa’i).


3. Mengikuti dan Mentaati Rasul

Mengikuti dan mentaati Rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang-orang yang beriman. Karena itu, hal ini menjadi salah satu bagian penting dari akhlak kepada Rasul, bahkan Allah Swt akan menempatkan orang yang mentaati Allah dan Rasul ke dalam derajat yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam firman Allah yang artinya: Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (QS 4:69).

Disamping itu, manakala kita telah mengikuti dan mentaati Rasul Saw, Allah Swt akan mencintai kita yang membuat kita begitu mudah mendapatkan ampunan dari Allah manakala kita melakukan kesalahan, Allah berfirman yang artinya: Katakanlah: “jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS 3:31)

Oleh karena itu, dengan izin Allah Swt, Rasulullah Saw diutus memang untuk ditaati, Allah Swt berfirman yang artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan izin Allah (QS 4:64).

Manakala manusia telah menunjukkan akhlaknya yang mulia kepada Rasul dengan mentaatinya, maka ketaatan itu berarti telah disamakan dengan ketaatan kepada Allah Swt. Dengan demikian, ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi seperti dua sisi mata uang yang tidak boleh dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Allah berfirman yang artinya: Barangsiapa mentaati rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (QS 4:80).


4. Mengucapkan Shawalat dan Salam Kepada Rasul

Secara harfiyah, shalawat berasal dari kata ash shalah yang berarti do’a, istighfar dan rahmah. Kalau Allah bershalawat kepada Nabi, itu berarti Allah memberi ampunan dan rahmat kepada Nabi, inilah salah satu makna dari firman Allah yang artinya: Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS 33:56).

Adapun, bila kita bershalawat kepada Nabi hal itu justeru akan membawa keberuntungan bagi kita sendiri, hal ini disabdakan oleh Rasul Saw:

Barangsiapa bershalawat untukku satu kali, maka dengan shalawatnya itu Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali (HR. Ahmad).

Manakala seseorang telah menunjukkan akhlaknya kepada Nabi dengan banyak mengucapkan shalawat, maka orang tersebut akan dinyatakan oleh Rasul Saw sebagai orang yang paling utama kepadanya pada hari kiamat, beliau bersabda:

Sesungguhnya orang yang paling utama kepadaku nanti pada hari kiamat adalah siapa yang paling banyak bershalawat kepadaku (HR. Tirmidzi).

Adapun orang yang tidak mau bershalawat kepada Rasul dianggap sebagai orang yang kikir atau bakhil, hal ini dinyatakan oleh Rasul Saw:

Yang benar-benar bakhil adalah orang yang ketika disebut namaku dihadapannya, ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku (HR. Tirmidzi dan Ahmad).


5. Menghidupkan Sunnah Rasul

Kepada umatnya, Rasulullah Saw tidak mewariskan harta yang banyak, tapi yang beliau wariskan adalah Al-Qur’an dan sunnah, karena itu kaum muslimin yang berakhlak baik kepadanya akan selalu berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan sunnah (hadits) agar tidak sesat, beliau bersabda:

Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnahku (HR. Hakim).

Selain itu, Rasul Saw juga mengingatkan umatnya agar waspada terhadap bid’ah dengan segala bahayanya, beliau bersabda:

Sesungguhnya, siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh karena itu,. Kamu semua agar berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para penggantiku. Berpegang teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim, Baihaki dan Tirmidzi).

Dengan demikian, menghidupkan sunnah Rasul menjadi sesuatu yang amat penting sehingga begitu ditekankan oleh Rasulullah Saw.


6. Menghormati Pewaris Rasul

Berakhlak baik kepada Rasul Saw juga berarti harus menghormati para pewarisnya, yakni para ulama yang konsisten dalam berpegang teguh kepada nilai-nilai Islam, yakni yang takut kepada Allah Swt dengan sebab ilmu yang dimilikinya.

Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS 35:28).

Kedudukan ulama sebagai pewaris Nabi dinyatakan oleh Rasulullah Saw:

Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi. Sesungguhnya Nabi tidak tidak mewariskan uang dinar atau dirham, sesungguhnya Nabi hanya mewariskan ilmui kepada mereka, maka barangsiapa yang telah mendapatkannya berarti telah mengambil mbagian yang besar (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Karena ulama disebut pewaris Nabi, maka orang yang disebut ulama seharusnya tidak hanya memahami tentang seluk beluk agama Islam, tapi juga memiliki sikap dan kepribadian sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi dan ulama seperti inilah yang harus kita hormati. Adapun orang yang dianggap ulama karena pengetahuan agamanya yang luas, tapi tidak mencerminkan pribadi Nabi, maka orang seperti itu bukanlah ulama yang berarti tidak ada kewajiban kita untuk menghormatinya.


7. Melanjutkan Misi Rasul

Misi Rasul adalah menyebarluaskan dan menegakkan nilai-nilai Islam. Tugas yang mulia ini harus dilanjutkan oleh kaum muslimin, karena Rasul telah wafat dan Allah tidak akan mengutus lagi seorang Rasul. Meskipun demikian, menyampaikan nilai-nilai harus dengan kehati-hatian agar kita tidak menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dari Rasulullah Saw. Keharusan kita melanjutkan misi Rasul ini ditegaskan oleh Rasul Saw:

Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan berceritalah tentang Bani Israil tidak ada larangan. Barangsiapa berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka (HR. Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi dari Ibnu Umar).

Demikian beberapa hal yang harus kita tunjukkan agar kita termasuk orang yang memiliki akhlak yang baik kepada Nabi Muhammad Saw.


Wallahualam,

Semoga bermanfaat saudaraku,
Amien YRA,
By : -Ainal Kharismatic- Brandalz

~CINTA KEPADA RASULULLAH MUHAMMAD SAW~


Semoga dengan membaca kisah berikut ini menjadikan kita semakin mencintai Nabi Muhammad, Rosululloh SAW.

Allahuma sholi ala Muhammad wa ala alaihi Muhammad.

Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke Masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur.


Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia lalu mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya. Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya.

Pada suatu hari takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan yang ada sebelum
perempuan tua itu datang. Pada hari itu, nenek tersebut datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. "Jika kalian kasihan kepadaku," kata nenek itu, "Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya."

Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat : pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup.

Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.

"Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai," tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya ini tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat dari Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya."

Kisah yang diceriterakan oleh seorang Kiai Madura, D. Zawawi Imran, ini bisa membuat bulu kuduk kita merinding. Perempuan tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Allah swt. Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur: Ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Allah. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua
alam selain Rasulullah SAW?

" Allahumma Shollii Alaa Sayyidina Muhammad wa Alaa Alihi Sayyidina Muhammad "



Diketik ulang dari buku "Rindu Rosul", karangan Jalaluddin Rakhmat 

By  :Desiana Vidaya

~ MUHAMMAD SAW SEBAGAI SEORANG RASUL ~


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Nabi kita Muhammad Rasulullah SAW , Beliau adalah berita yang besar, kejadian yang menggemparkan, berita yang menakjubkan, perkara yang luar biasa dan urusan yang sangat besar.

“TENTANG APAKAH MEREKA SALING BERTANYA-TANYA? TENTANG BERITA YANG BESAR, YANG MEREKA PERSELISIHKAN TENTANG INI (QS An-naba’ :1-3)

Masa diutus-Nya beliau Muhammad SAW merupakan berita yang paling menarik dan paling besar disepanjang sejarah. Berita ini menjadi buah tutur orang-orang yang begadang dan menjadi pembicaraan orang-orang yang musafir. Masa begitu terkejut dengan beritanya dan zamannya pun terpana olehnya.Roda sejarah berputar kearahnya dan hari-hari berhenti karenanya.

Kisah diangkatnya beliau menjadi utusan tidak dapat dilipat oleh kegelapan, tidak dapat disapu oleh angin, dan tidak dapat dihalangi oleh awan.

Tiada lain kisah perutusannya adalah kisah yang begitu cepat tersiarnya menyeberangi lautan dan melampaui semua Padang Sahara. Beliau diturunkan kealam dunia bagaikan hujan yang merata dan begitu terang seperti cahaya mentari yang terbit. Beliau adalah “Cahaya”.
Apakah Cahaya itu tidak jelas ?
“MEREKA INGIN MEMADAMKAN CAHAYA (AGAMA) ALLAH DENGAN MULUT ( UCAPAN-UCAPAN) MEREKA DAN ALLAH TETAP MENYEMPURNAKAN CAHAYA-NYA MESKIPUN ORANG-ORANG KAFIR BENCI (Qs As-Shaff :8)

DALAM SEBUAH Hadis Shahih oleh Imam Bukhari 79 dan Imam Muslim 2282 melalui Abu Musa Al-Asy’ari disebutkan bahwa rasulullah SAW pernah bersabda :
“PERUMPAMAAN PETUNJUK DAN ILMU YANG DIUTUSKAN OLEH ALLAH KEPADAKU UNTUK MENYAMPAIKANNYA SAMA DENGAN HUJAN....” hingga akhir hadis.

Beliau diutus dengan membawa misi agar hanya Allah-lah yang disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Beliau diutus agar Allah di-Esakan, beliau diutus agar dimuka bumi dikatakan LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASUULULLAH (Tiada yang berhak disembah, selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah)

Beliau diutus untuk membenarkan yang Haq dan menyalahkan yang bathil. Beliau diutus dengan membawa bukti yang putih, agama yang cemerlang dan sya’riat yang toleran.

Beliau diutus dengan membawa kebaikan dan menebar kedamaian, amal bakti, kecintaan, kebahagiaan,keshalihan, keamanan, dan iman.

Beliau diutus dengan kesucian, shalat, zakat , puasa, haji dan jihad, serta memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah kemungkaran.
Beliau diutus dengan membawa urusan-urusan yang tinggi, akhlak yang mulia, karakter yang baik, dan inti keutamaan yang mencakup segalanya.

Beliau diutus untuk menghancurkan kemusyrikan, menghapus berhala, memusnahkan segala bentuk ‘watsani’ , mengusir kebodohan, memerangi kezaliman , mencabut kebatilan dan menafikan perkara-perkara yang rendah. Tiada suatu kebaikan pun, melainkan dia menunjuk kearahnya, dan tiada suatu keburukanpun, melainkan dia memperingatkannya.

Adapun mengenai akhlaknya , sesungguhnya Allahlah yang mendidiknya secara lansung dengan pendidikan yang baik, maka jadilah beliau seorang yang paling baik akhlaknya, paling tepat ucapannya, paling bijak jalannya, paling jujur beritanya, paling adil hukumnya, paling suci batinnya, dan paling takwa sepak terjangnya.

Dengan pendidikan-Nya jadilah beliau seorang yang utama wataknya, paling dermawan tangannya, paling toleran hatinya, paling jernih dadanya, paling takwa kepada Tuhannya, paling Takut kepada Allah, paling mengetahui tentang umatnya, paling suka bersilaturrahim, paling bersih pertumbuhannya, paling mulia pekertinya, paling tegar hatinya, paling kuat hujjahnya dan paling baik diri, nasab, akhlak dan agamanya.

Beliau adalah seorang yang memiliki sifat-sifat yang indah, wajah yang cerah, dekat dihati, dicintai oleh jiwa semuanya, lembut pekertinya, mudah jalannya dan diberkati keadaannya. Dirinya diliputi oleh wibawa dan ditemani oleh keagungan. Diwajahnya terbersit cahaya risalah dan pada bibirnya senantiasa tersungging senyum kecintaan. Kalbunya hidup, pikirannya cerdas lagi pandai;
Seanantiasa benar pendapatnya, perasaannya penuh dengan kebaikan yang menyegarkan membuat bahagia teman duduknya, menyenangkan teman perjalanannya, dan menggembirakan kawannya.

Beliau menyukai keoptimisan dan membenci kepesimistisan, suka memberi maaf dan penuh toleransi, dermawan dan suka memberi lebih dermawan daripada angin yang bertiup menyegarkan, lebih pemurah daripada hujan yang lebat dan lebih indah penampilannya daripada rembulan.
Memuat semua orang dengan akhlaknya dan merangkul semua lelaki dengan kemuliaannya serta membuat bahagia manusia dengan do’a nya .
Barangsiapa yang melihatnya pasti menyukainya, barangsiapa yang mengenalnya niscaya menyenanginya, dan barangsiapa yang menemuinya pasti menghormatinya. Tutur katanya memikat hati dan wataknya begitu menawan jiwa.

Allah telah meneguhkan hatinya, karena itu hatinya tidak bakal menyimpang .Allah telah meluruskan kalamnya; karena itu ucapannya tidak bakal mengeluarkan kata-kata yang bodoh. Allah telah memelihara pandangan matanya, karena itu pandangan matanya tidak bakal melakukan pengkhianatan.
Allah telah membentengi lisannya, karena itu lisannya tidak bakal tergelincir. Allah telah memelihara agamanya, karena itu dia tidak bakal sesat. Allah telah memelihara urusannya, karena itu dia tidak bakal tersia-sia. Beliau selalu dalam pemeliharaan, diberkati lagi dikaruniai.

“DAN SESUNGGUHNYA KAMU BENAR-BENAR BERBUDI PEKERTI YANG AGUNG” (Qs Al-Qalam ;4)

“MAKA DISEBABKAN RAHMAT ALLAH-LAH KAMU BERLAKU LEMAH LEMBUT TERHADAP MEREKA” (Qs Ali Imran : 159)

Rasulullah pernah bersabda :

“Sesungguhnya orang yang paling Takwa diantara kalian kepada Allah dan Paling Mengetahui perihal –NYA adalah aku” (HR Imam Bukhari 20 melalui Aisyah ra)

“Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang paling baik kepada istrinya dan aku adalah orang yang paling baik kepada istriku” (HR Tirmidzi 3899 dan Baihaqi dalam kitab As-sunan 15477 melalui Aisyah ra)

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak –akhlak yang mulia” (HR Imam Baihaqi dalam kitab Sunanul Kubranya 20571)

Maha suci Allah yang telah memilih, menyeleksi, mengangkat, melindungi, memelihara dan memberinya kecukupan, serta memberinya cobaan yang baik.

Wallahualam bisshawab
(Sumber : Visualisasai kepribadian Muhammad SAW oleh : Dr Aidh bin Abdullah Al-Qarni)
BC

Dan Kayu itu pun Menangis....


Jabir bin 'Abdillah ra. menceritakan kepada kami seraya berkata, "Dahulu Nabi SAW pada hari Jum'at berdiri di samping sebatang kayu kurma, lalu seorang wanita dari kalangan Anshar berkata, 'Wahai Rasulullah, maukah engkau kami buatkan sebuah mimbar?' Beliau menjawab, '(Jika kalian mau buatlah)', lalu mereka membuatkan mimbarnya.

Pada saat hari Jum'at tiba, Beliau SAW keluar menuju mimbar, maka menjeritlah kayu kurma itu seperti tangisan bayi. Lalu Nabi pun turun kemudian mendekap kayu yang merintih seperti anak kecil itu.

Jabir berkata, "Kayu kurma itu menangis karena kebiasaannya dahulu mendengar dzikir yang diucapkan disisinya". (HR. Bukhari, no.3584)

Dari Anas bin Malik ra., ia berkata, "Nabi SAW pernah berkhutbah di samping sebatang kayu. Pada saat itu Beliau dibuatkan sebuah mimbar. Beliau lalu pergi ke mimbar itu, lantas kayu itu menjerit, (maka) Nabi pun mendatanginya dan mendekapnya. Kayu itu pun diam. Beliau SAW bersabda, 'Seandainya aku tidak mendekapnya, ia akan tetap menjerit hingga Hari Kiamat'. (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Ibnu Majjah)

Wahai ma'asyiral muslimin, sebatang kayu rindu kepada Rasulullah SAW, maka kita lebih pantas untuk merindukan perjumpaan dengannya.

Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya hinga Hari Kemudian...

Rindu Kami Padamu Ya Rasul
Rindu Tiada Terperi
Berabad Jarak Darimu Ya Rasul
Serasa Dikau Di Sini

Cinta Ikhlasmu Pada Manusia
Bagai Cahaya Surga
Dapatkah Kami Membalas Cintamu
Secara Bersahaja

(lirik lagu "Cinta Rasul" by Bimbo)

Note:
Riwayat tentang tangisan sebatang kayu ini sangat masyhur dan tersebar luas. Riwayatnya mutawatir yang dikeluarkan para ahli hadits dan diriwayatkan oleh sebagian sahabat, diantaranya Ubai bin Ka'ab, Jabir bin Abdullah, Ans bin Malik, 'Abdullah bin 'Umar, 'Abdullah bin 'Abbas, Sahl bin Sa'ad, Abu Sa'id al-Khudri, Buraidah, Ummu Salamah, dan Muthalib bin Abi Wadda'ah; semuanya menceritakan riwayat yang semakna dengan hadits ini.

Semoga bermanfaat.
David Muhammad's note

~ MENGENANG RASULULLAH MUHAMMAD SHALALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM~


Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh
Semoga Keselamatan, Kasih Sayang, dan Berkah Allah semoga tercurah atasmu

Sahabat Hikmah…
Pada bulan Rabi’ul Awal ini, dimana Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salaam dilahirkan, saya ingin mengenang akhlak beliau semoga menjadi teladan dan panduan bagi kita semua.

Setiap kali membaca kisah Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salaam, ada kerinduan yang memuncak akan sosok pribadi yang luar biasa. Beliau yang dikenal sebagai Al-Amin – orang yang sangat dipercaya – bahkan oleh musuh-musuhnya sekalipun. Tak pernah sedikitpun berlaku tidak adil atau berkhianat, senantiasa mengedepankan tindakan mulia kepada kawan maupun lawan.

Beliau adalah Al-Qur’an yang berjalan. Setiap tindak tanduknya adalah sebuah akhlak perwujudan dari kalam Ilahi. Sebuah contoh hidup bagaimana kitab Allah dijelaskan dalam sebuah perilaku.
Beliau yang memperlakukan semua orang, tua muda, miskin kaya, sahabat dan musuh dengan sebaik-baik perlakuan dan akhlak. Salah satu akhlak beliau adalah senantiasa menghadapkan seluruh wajahnya kepada orang yang diajak bicara, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada setiap orang, tanpa memperhatikan latar belakang orang tersebut.

Sehingga Allah pun memujinya dalam Al Quran:
“Nuun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,
Berkat ni'mat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.
Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar PAHALA yang BESAR yang TIDAK PUTUS-PUTUSNYA.
Dan sesungguhnya kamu benar-benar BERBUDI PEKERTI yang AGUNG.
Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat,
Siapa di antara kamu yang gila.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. Al Qalam : 1-7)

Berikut salah satu fragmen kisah akhlak beliau terhadap seorang pengemis buta Yahudi yang selalu menghina dan menjelekkannya. Semoga menjadi pengingat untuk senantiasa berusaha mencontoh akhlak beliau sesuai kadar kemampuan kita masing-masing.



Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.”

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salaam mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salaam menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salaam yang dihinanya setiap hari. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salaam melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salaam, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salaam yakni Abubakar Radliyallahu ‘Anhu berkunjung ke rumah anaknya Aisyah Radliyallhu ‘Anha yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salaam dan beliau bertanya kepada anaknya itu, “Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”

Aisyah Radlitallhu ‘Anha menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu pun kebiasaan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salaam yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.”

“Apakah Itu?,” tanya Abubakar Radliyallahu ‘Anha.

“Setiap pagi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salaam selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana,” kata Aisyah Radliyallhu ‘Anha.

Keesokan harinya Abubakar Radliyallhu ‘Anhu pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar Radliyallhu ‘Anhu mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar Radliyallhu ‘Anhu mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, ”Siapakah kamu?” Abubakar Radliyallhu ‘Anhu menjawab, ”Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).” ”Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,” bantah si pengemis buta itu.

”Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya (dikunyah kering dimulut Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam) makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku,” pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar Radliyallhu ‘Anhu tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, ”Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salaam.”

Mendengar penjelasan Abubakar Radliyallahu ‘Anhu, seketika itu juga pengemis itu meledak tangisnya, sangat menyesal, dan dalam basahnya air mata ia berkata, ”Benarkah itu? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, tapi ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia, begitu agung…. ”

“ Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan Rosuulullah “ Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar Radliyallhu ‘Anhu saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.



Sahabat Hikmah….
Begitulah secuil teladan dari Rasulullah , yang dapat menggambarkan KEAGUNGAN AKHLAQ Beliau . Semoga kita bisa meniru dan meneladani akhlakul karimah yang telah diajarkan oleh beliau.

Maka sangat pantas jika Rasulullah saw memang diutus oleh Allah Subhanahu wa ta’alaa tak hanya terbatas hanya satu kaum saja. Akan tetapi Rasulullah diutus oleh Allah SWT sebagai Rahmatan lil ‘alamin (kasih sayang bagi seluruh alam) karena sikap belas kasih beliau terhadap manusia.

Begitu indahnya akhlaq beliau, Orang Kafir Yahudi yang setiap saat mengejek, menghina, memfitnah bukan dijadikan musuh malah disantuni bukan sekali-sekali tapi seumur hidup beliau…
Mengapa kita yang disinggung atau dikritik sedit saja harus menghancurkan segalanya ?
Ada apa dengan kita ? Meneladani siapakah kita hidup yang sejenak ini ?
Adakah sosok lain selain Rasulullah SAW yang layak kita teladani di semua sisi kehidupannya ?
Tidakkah kita berusaha sedikit demi sedikit meneladani Beliau ?
Memang... Hanya orang-orang IKHLASH yang mengharap rahmat Allah dan balasan di hari akhir serta banyak dzikir kepada Allah saja yang dapat meneladani beliau.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu SURI TAULADAN yang BAIK bagimu (yaitu) bagi orang yang MENGHARAP (RAHMAT) Allah dan (kedatangan) HARI AKHIRAT dan dia BANYAK MENYEBUT Allah.” (QS. Al Ahzab: 21)

Allahumma shalli ‘alaa Nabiyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallim...

Wassalaamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh
Semoga Keselamatan, Kasih Sayang, dan Berkah Allah semoga tercurah atasmu

Oleh : OFA


MUKJIZAT-MUKJIZAT RASULULLAH SAW


Setiap Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah pasti dibekali dengan keluarbiasaan atau yang lazim disebut Mukjizat. Fungsi mukjizat bagi seorang rasul diantaranya adalah sebagai bukti Nubuwah dan risalah beliau. Selain itu juga untuk menghadapi tantangan orang-orang yang memusuhinya.

Begitu pula rasul terakhir, junjungan kita Nabi Muhammad, Rasulullah SAW. Beliau pun dikaruniai banyak sekali mukjizat sebagai bukti kerasulan beliau.

AL-QUR’ANUL KARIM

Inilah mukjizat terbesar beliau. Al Qur’an disebut sebagai mukjizat karena ia memuat keluarbiasaan dan keajaiban. Di antaranya adalah:
  •  
    • Uslub (gaya bahasa) dan sastra yang tinggi dan indah.
    • Menghimpun pengetahuan yang telah lalu dan yang akan datang, sehingga selalu relevan sepanjang zaman.
    • Mengandung undang-undang yang detail dan sempurna melebihi aturan/undang-undang manapun.
    • Menceritakan hal-hal ghaib yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali dengan wahyu.
    • Mengabarkan janji dan ancaman.
    • Mengandung ilmu pengetahuan tentang dunia dan akhirat.
    • Memenuhi segala kebutuhan manusia.
    • Berpengaruh pada hati pengikut maupun musuhnya.
    • Keaslian yang selalu terjaga sampai hari akhir.


PEMBEDAHAN DADA BELIAU OLEH MALAIKAT

Peristiwa ini dialami oleh Raslullah SAW sebanyak empat kali.
  •  
    • Pertama, ketika beliau masih kanak-kanak dan dalam asuhan Halimah As-Sa’diyah. Ketika itu beliau baru berusia empat tahun.
    • Kedua, terjadi ketika beliau berusia 10 tahun
    • Ketiga, pada waktu Malaikat Jibril datang membawa wahyu tentang pengangkatan beliau sebagai nabi.
    • Keempat, pada waktu peristiwa Isra’ Mi’raj.
  •  

PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ

Peristiwa luar biasa ini terjadi pada tahun 12 kenabian atau satu tahun sebelum beliau hijrah. Rasulullah SAW ‘diundang’ oleh Allah untuk mengadakan perjalanan pada suatu malam,dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, kemudian menuju Sindratul Muntaha hingga bertemu dengan-Nya di Mustawa.

Peristiwa besar ini diawali dengan pembelahan dada beliau oleh Malaikat Jibril di sumur  Zam-zam untuk dibersihkan dari segala kotoran dan diisi dengan hilm (kebijaksanaan), ilmu dan keyakinan. Setelah operasi tersebut, beliau dibawa oleh kendaraan yang disebut Buraq menuju Masjidil Aqsha, Palestina. Sepanjang perjalanan ke  masjid kiblat pertama umat Islam ini, beliau diperlihatkan banyak peristiwa yang merupakan ibrah (pelajaran) bagi manusia, baik yang taat maupun maksiat. Tiba di Masjidil Aqsha, beliau menjadi imam shalat bagi seluruh Nabi dan Rasul.

Dari Masjidil Aqsha, beliau dengan ditemani Malaikat Jibril menuju Sidratul Muntaha, tempat tertinggi bagi alam Malaikat. Kepada beliau juga diperlihatkan surga dan neraka beserta calon penghuninya. Dari Sidratul Muntaha, baliau dinaikan ke Mustawa tanpa ditemani oleh Malaikat Jibril. Di sana, beliau melihat Tuhan dengan segala keagungan-Nya tanpa dibatasi oleh suatu arah dan tempat (Maha Suci Allah dari segala sifat yang dimiliki makhluk). Setelah berdialog dengan Allah, beliau menerima perintah shalat. Semula perintah shalat yang dibebankan kepada beliau dan umatnya sebanyak 50 kali. Namun, para Nabi dan Rasul menganjurkan agar beliau meminta keringanan, hingga akhirnya perintah shalat diwajibkan sebanyak 5 waktu dalam sehari semalam.

Sepulang dari perjalanan tersebut, banyak yang tidak percaya akan peristiwa ini. Namun dengan idzin Allah, Nabi menujukkan mukjijzatnya, berupa cerita (kepada kaum Quraisy) tentang cirri-ciri Baitul Maqdis saat beliau ditanya oleh orang-orang yang tak percaya pada peristiwa Isra’ Mi’raj.

MUSUH PUN TUNDUK

  •  
    • Peristiwa ini terjadi ketika beliau keluar rumah berangkat hijrah. Ketika kaum musyrik Quraisy bersepakat membunuh baliau. Semua orang yang mengepung mengantuk hingga beliau dengan leluasa  dapat melewati mereka.
    • Dalam perjalanan hijrah ke Madinah, seorang pemuda Quraisy bernama Suraqah bin Malik mengejar beliau. Namun kaki kuda yang ditunggangi pemuda tersebut terperosok ke tanah dan terjepit didalamnya.
    • Dalam perang Badar, beliau mengambil segenggam pasir lalu dilemparkan ke arah pasukan musuh. Pasukan yang terkena lemparan butiran pasir itupun jatuh terjungkal dan mati. Demikian pula yang beliau lakukan pada Perang Hunain, sehingga musuh bisa dikalahkan.
  •  

DOA YANG TERKABULKAN

Sebagai makhluk yang paling dicintai Allah, beliau mendapat keistimewaan berupa terkabulnya setiap doa beliau kepada Allah. Diantara doa beliau yang kemudian waktu terkabul adalah:
  •  
    • Ketika beliau memohon kepada Allah agar agama Islam diperkuat dengan masuknya Umar bin Khathab RA, tak berapa lama Umar pun masuk Islam.
    • Beliau pernah memohon kepada Allah agar Ali bin Abi Thalib disembuhkan dari penyakit mata dan dikebalkan badanya dari gangguan udara panas dan dingin. Seketika itu juga doa beliau terkabul. Ali pun dapat memimpin pasukan bersenjata dalam perang Khaibar melawan Yahudi.
    • Dalam suatu peperangan, mata Qatadah bim Nu’man terkena senjata musuh hingga biji matanya keluar. Dengan pertolongan Allah SWT, Rasulullah SAW berhasil mengembalikan biji mata Qatadah dan sembuh seketika itu juga. Bahkan setelah itu, mata Qatadah adalah mata paling indah yang pernah ada di dunia.
    • Beliau berdoa kepada Allah agar Abdullah bin Al Abbas dikaruniai kecerdasan untuk mentakwil dan mendalami ilmu-ilmu agama.
    • Unta milik Jabir yang pada mulanya kalah berpacu, namun setelah Rasulullah SAW mendoakan, unta itu menang berpacu saat itu.
    • Ketika beliau berdoa agar Anas dikaruniai umur panjang, mempunyai banyak harta dan anak keturunan, ini pun menjadi kenyataan.
    • Pohon kurma  milik Jabir yang mula nya berbuah sedikit, setelah didoakan Rasulullah SAW bisa berbuah banyak sehingga Jabir dapat melunasi hutangnya. Bahkan kurmanya masih sisa 13 takar (wusq).
    • Beliau memohon agar Allah menurunkan hujan. Seketika itu juga hujan turun selama satu minggu penuh. Setelah itu beliau memohon agar hujan berhenti. Awan pun sirna dan cuaca berubah menjadi cerah seketika.
    • Utaibah bin Abu Lahab, orang yang sangat memusuhi Allah dan Rasulullah SAW, atas permohonan Rasulullah SAW ia mati diterkam singa di daerah Az-Zaqa, negeri Syam.
  •  

MENDENGAR UCAPAN TUMBUHAN DAN HEWAN

  •  
    • Pada malam bi’tsah Rasulullah SAW, batu dan pohon mengucap pada beliau, ”Assalamu’alaikum, yaa Rasulullah!” Mengenai hal itu beliau mengatakan, “Aku tahu bahwa ada batu di Makkah yang mengucap salam kepadaku beberapa saat sebelum aku diangakat menjadi nabi dan rasul.” Ada pula sebatang pohon yang bergerak mendekati beliau, dan batu yang digenggam beliau bertasbih (mengagungkan kesucian Allah).
    • Ketika beliau hendak dibunuh dengan racun dalam makanan yang dihidangkan oleh seorang perempuan Yahudi bernama Zainab binti Al-Harits, tiba-tiba daging masakan didalam hidangan itu memberi tahu beliau. Peristiwa ini terjadi pada waktu Perang Khaibar, tahun ketujuh Hijriyah.
    • Seekor unta mengeluh kepada beliau karena diberi makan sedikit dan dipekerjakan terlalu berat.
    • Beliau juga mendengar mimbar tempat beliau shalat menangis hendak beliau tinggalkan.
  •  

SABDA YANG MENJADI NYATA

  •  
    • Beliau memberitahu para sahabat behwa kelak akan ada sekelompok dari umatnya yang akan mengarungi samudera, termasuk orang wanita bernama Ummu Haram binti Milhan. Ucapan beliau menjadi kenyataan.
    • Kepada Utsman bin Affan RA beliau memberitahu bahwa baliau akan mengahadapi malapetaka besar. Itu juga terbukti kemudian hari. Utsman RA mati terbunuh saat menjabat Khalifah.
    • Kepada kaum Anshar beliau mengatakan, ”Sepeninggalku, kalian akan mengutamakan golongan sendiri.” Itu juga terbukti beberapa saat setelah beliau wafat.
    • Mengenai cucu beliau, Al Hasan bin Ali RA beliau berkata, ”Anakku ini –Hasan- seorang sayyid (pemimpin). Denganya Allah akan mendamaikan dua golongan besar kaum muslim.” Itu terbukti dengan terwujudnya kesepakatan antara pengikut Imam Ali bin Abi Thalib dan para pengikut Mu’awiyah bin Abi sufyan.
    • Beliau memberitahu para sahabat tentang tebunuhnya Al Unsi Al Khadzdzab dan orang yang membunuhnya. Padahal dimalam terjadinya pembunuhan itu Al Unsi berada di Shan’a (Yaman) dan beliau di Madinah.
    • Kepada Tsabit bin Qas beliau berkata, ”Engkau akan hidup terpuji dan akan mati syahid.” Kemudian terbukti  Tsabit gugur sebagai pahlawan dalam perang di Yamamah.
    • Seorang lelaki meninggalkan agama Islam (murtad) dan kembali bergabung dengan kaum musyrik. Ketika Rasulullah SAW mendengar kematianya, beliau berkata, “Bumi tidak sudi menerimanya.” itu terbukti ketika mayatnya dibuang kelaut.
    • Seorang lelaki diminta Rasulullah SAW supaya makan dengan tangan kananya, tetapi ia menjawab, ”Tidak bisa.” Beliau berkata, ”Engkau tidak akan bisa.” Sejak itu orang tersebut tidak bisa sama sekali mengangkat tangan kananya sampai ke mulut.
    • Pada hari jatuhnya kota Mekkah ke tangan kaum muslim, banyak berhala terpancang di sekitar Ka’bah. Rasulullah dengan tongkat pendeknya menuding ke arah berhala-berhala itu sambil berucap, ”Kebenaran telah tiba dan kebatilan pasti lenyap.” Seketika itu juga berhala-berhala runtuh berjatuhan.
  •   

MEMPERBANYAK MAKANAN YANG SEDIKIT

  •  
    • Kambing betina milik Ummu Ma’bal yang belum pernah kawin, ketika teteknya diusap-usap Rasulullah SAW, tiba-tiba dapat mengeluarkan susu demikian banyak untuk diminum rombongan beliau bersama Ummu Ma’bad. Bahkan dapat mengisi penuh qirbah (wadah air tebuat dari kulit) untuk bekal melanjutkan perjalanan ke Madinah.
    • Dalam perang Khandaq, Rasulullah SAW memberi makan kaum muslim dengan setakar gandum. Semuanya makan dengan kenyang, bahkan sisanya masih banyak. Pada waktu makan berikutnya beliau hanya mempunyai sedikit kurma bagi kaum muslim. Beliau lalu menyuruh orang untuk mengumpulkan sisa-sisa kurma yang tercecer di atas hamparan, lalu beliau berdoa memohon berkah. Sisa-sisa kurma yang terkumpul itu kemudian menjadi banyak hingga cukup dibagikan kepada semua pasukan. Pada saat lain Abu Hurairah RA menceritakan kesaksianya sendiri sebagai berikut, ”Dari kurma itu saya keluarkan sekian takar untuk perjuangan di jalan Allah. Kami sendiri makan dari kurma itu dan baru habis pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan RA.”
    • Abu Hurairah RA menuturkan, pada suatu hari dia meminta Rasulullah SAW berdoa agar tsarid (Semacam bubur kental terbuat dari terigu dan susu) yang berada dalam qush’ah (piring besar) cukup untuk dimakan bersama oleh beberapa orang sahabat. Setelah berdoa beliau mengambil sejumput tsarid yang berlepotan dipinggir qush’ah dengan jari-jari tanganya, kemudian berkata, ”Makanlah, Bismillah!” Abu Hurairah mengakhiri penuturanya dengan mengucap, ”Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, baru makan sedikit aku sudah kenyang.”
  •  

AIR MEMANCAR DARI JARI-JARI BELIAU

  •  
    • Suatu ketika terjadi air memancar dari sela-sela jari Rasulullah SAW hingga semua rombongan beliau dapat minum sepuas-puasnya dan dapat berwudhu. Padahal jumlah mereka tidak sedikit, yaitu sekitar 1400 orang.
    • Pada suatu musim kering, ditengah perjalanan beserta rombongan, beliau SAW menyuruh orang mencari air semangkok. Kemudian Rasulullah SAW memasukkan jari-jarinya ke dalam air seraya berkata, ”Marilah semua ke sini!” Semua datang mendekat kepada beliau lalu berwudhu. Air didalam mangkok itu tak kunjung habis, padahal jumlah mereka sekitar 70 sampai 80 orang.
    • Dalam perang Tabuk hampir tak seorang pun dari pasukan muslim yang menemukan air untuk diminum. Karena nyaris tak sanggup menahan dahaga, mereka melapor kepada Rasulullah SAW. Beliau lalu mengambil anak panah dari Kinanah lalu menancapkan di tanah. Air pun memancur sangat deras hingga semua pasukan yang berjumlah 30.000 orang dapat minum sepuasnya.
    • Di suatu tempat yang disinggahi Rasulullah SAW penduduknya mengeluh karena semua air di sana bercampur kotoran dan tidak dapat diminum. Beberapa  orang sahabat beliau mendatangi sebuah sumur lalu meludahinya. Tiba-tiba sumur  itu menggelegak penuh dengan air sejuk dan bersih, hingga semua penduduk dapat tertolong.
  •  

MUKJIZAT-MUKJIZAT LAINYA

  •  
    • Bulan terbelah menjadi dua. Peristiwa ini terjadi pada tahun 9 kenabian. Merupakan mukjizat samawi yang belum pernah terjadi pada nabi-nabi sebelumnya.
    • Pada suatu hari seorang wanita datang menghadap Rasulullah SAW membawa anak kecil berkepala botak karena penyakit. Rasulullah SAW lalu mengusapkan tanganya pada kepala anak itu, dan seketika itu juga rambutnya tumbuh meratai kepala dan sembuh pula penyakit yang dideritanya. Ketika penduduk Yamamah mendengar kejadian itu, ada seorang wanita  mencoba datang kepada Musalaimah (tokoh setempat yang mengaku dirinya nabi) membawa juga anak kecil tidak berambut. Musailamah mengusap kepalanya berulang-ulang, tetapi kepala anak itu tetap botak.
    • Dalam perang Badar, pedang ukayah patah. Rasulullah SAW memberinya sebatang kayu sebagai pengganti. Di tangan Ukayah kayu itu berubah menjadi pedang. Usai perang, kayu itu tetap ia pegang.
    • Dalam perang Khandaq (Perang Ahzab) pasukan muslim menghadapi kesulitan memecahkan sebuah batu besar dan keras pada saat mereka sedang menggali parit-parit pertahanan. Batu yang tak dapat dipecah dengan palu besar itu pada akhirnya dipukul oleh Rasulullah SAW dengan tangan hingga hancur berkeping-keping.
    • Seorang yang menderita patah kaki datang kepada Rasulullah SAW memohon pertolongan. Lalu beliau mengusap kaki yang patah itu, dan sembuhlah seketika, hingga orang itu seolah-olah tidak pernah sakit sebelumnya.
  •  

Demikianlah sebagian di antara bentuk-bentuk mukjizat Rasulullah SAW yang sebenarnya masih banyak sekali. Semoga dengan mengetahui mukjizat beliau ini bisa semakin menambah kecintaan kita kepada beliau. Wallahu’alam

(Disarikan dari buku Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW, Muhammad bin Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani, pustaka hidayah)

By : Wahidiyah

Berikan Dengan Cinta


Tidak segala sesuatu yang diberikan kepada orang lain diukur dari nilai dan kondisi barangnya. Tetapi cinta menuntun hati dan jiwa agar selalu memberikan yang terbaik untuk orang yang dicintai.

Harta dan kekayaan yang kita miliki adalah bukti cinta Allah kepada kita. Dia memberikannya kepada kita dalam jumlah besar dan cukup. Dia perintahkan kepada kita untuk mengalirkannya kepada orang lain, sebagai ungkapan cinta kita kepada Allah, harta dan orang lain.


Memberi akan memelihara harta dan kekayaan kita agar tetap bersih dan "segar". Seperti air yang mengalir. Selama air itu mengalir , kesegaran dan kejernihannya akan tetap terjaga. Akan tetapi, bila air itu tetap disatu tempat untuk jangka waktu yang lama, dia akan membusuk dan menjadi sarang nyamuk dan tempat berkembang biak aneka ragam penyakit.



Ada pelajaran berharga dari fenomena alam diwilayah palestina. Disana ada dua laut . Keduanya memiliki sifat dan karakteristik yang sangat berbeda. Yang satu dinamakan laut Galilea , yaitu sebuah laut dan airnya jernih dan bisa diminum. Ikan dan manusia bisa berenang dilaut tersebut. Laut itu juga dikelilingi oleh ladang dan perkebunan yang hijau. Banyak orang yang mendirikan rumah disekitarnya.



Laut yang lain dinamakan laut Mati. Sifat dan karakternya sungguh sangat sesuai dengan namanya . Segala sesuatu yang ada didalamnya mati. Airnya sangat asin, sehingga kita bisa sakit bila meminumnya. Di dalam laut itu, tidak ada ikan dan tidak ada sesuatupun yang bisa tumbuh ditepiannya. Juga tidak ada orang yang ingin bertempat tinggal disekitarnya, karena baunya sangat tidak sedap.

Ada hal yang menarik dari kedua laut itu. Yaitu ada satu sungai yang mengaliri keduanya, yaitu sungai Jordan. Akan tetapi, apakah yang membuat sifat dan karakter keduanya berbeda?

Perbedaannya adalah laut Galilea menerima aliran air dari sungai itu kemudian mengalirkannya lagi kearah lain. Sementara laut mati, dia hanya menampung air dari sungai itu dan tidak mengalirkannya.



Sungai  Jordan mengalir kelaut Galilea dan mengalir keluar dari dasar laut itu. Laut tersebut memanfaatkan air sungai Jordan dan kemudian meneruskannya kelaut lain yang juga memanfaatkannya. Sungai Jordan kemudian mengalir kelaut mati, namun airnya tidak pernah keluar lagi. Laut mati menyimpan air sungai Jordan untuk dirinya sendiri. Hal itulah yang membuat nya mati, hanya menerima dan tidak mau memberi.

Itu adalah sekelumit pelajaran dari fenomena Alam yang terjadi di laut mati dan laut Galilea.

Alam memberikan kepada kita pelajaran bagaimana menjalani hidup dengan cinta. mencintai adalah kerelaan memberi tanpa mengharap imbalan apapun . Seorang pencinta sejati adalah orang yang suka memberi dan hanya mengharap balasan kebaikan itu dari Allah SWT, tidak dari manusia.


Wallahu a’lam bishawwab
BC26112010

Minggu, 28 November 2010

KEAJAIBAN ANGKA DALAM Al-QUR’AN ...


Satu kajian dari Dr. Tariq Al Suwaidan dan terbitan bukunya “the series of the scientific miracles in qur’an” memperlihatkan kepada kita satu kehebatan nomor di dalam al-qur’an yang perlu kita ketahui. Kehebatan ini bukanlah satu kebetulan bahkan mukjizat allah kepada rasulNya Muhammad SAW.Berikut adalahh bilangan tentang perkara yang disebutkan di dalam al-qur’an:

•Dunia : 115 kali        Akhirat : 115 kali
•Malaikat : 88 kali      Syaitan : 88 kali
•Hidup : 145 kali        Mati : 145 kali
•Faedah : 50 kali       Kerugian : 50 kali
•Ummah : 50 kali      Penyampai : 50 kali
•Iblis ( penghulu syaitan : 11 kali Mohon perlindungan dari iblis : 11 kali )
•Musibah : 75 kali      Bersyukur : 75 kali
•Bersedekah : 73 kali Berpuas hati : 73 kali
•Orang yang sesat : 17 kali    Orang yang meninggal dunia : 17 kali
•Muslimin : 41 kali     Jihad : 41 kali
•Emas : 8 kali           Kemurahan hidup : 8 kali
•Keajaiban : 60 kali    Fitnah : 60 kali
•Zakat : 32 kali          Berkat : 32 kali
•Minda : 49 kali          Nur : 49 kali
•Lidah : 25 kali           Sumpah : 25 kali
•Nafsu : 8 kali            Ketakutan : 8 kali
•Berbicara di tempat ramai : 18 kali         Berdakwah : 18 kali
 •Kesusahan : 114 kali  Kesabaran : 114 kali
•Muhammad : 4 kali     Syari’at : 4 kali
•Lelaki : 24 kali             Perempuan : 24 kali
•Shalat : 5 kali
•Bulan : 12 kali           Hari : 365 kali
•Lautan ; 32 kali Daratan : 13 kali
•Laut dan darat = 32 + 13 = 45Jadi laut jika di persenkan = 32/45x100% = 71.11111111 Dan daratan = 13/45x100%= 28.889 Jadi jumlah semuanya = 100%
Manusia telah membuktikan bahwa air meliputi 71.111% daripada bumi dan tanah meliputi 28.889. begitulah kebesaran dan keagungan ciptaan allah SWT.

KEAJAIBAN ANGKA 19 DALAM AL-QUR’AN
Kehebatan al-qur’an tidak hanya di buktikan dari kesempurnaan kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah yang sering mengejutkan para ahli sains. Suatu kode matematika yang terkandung di dalamnya misalnya, tak terungkap selama berabad-abad lamanya sehingga seorang sarjana pertanian mesir bernama Rashad Khalifa Berjaya menyingkap tabir kerahasian tersebut, hasilpenelitiannya yang dilakukan selamabertahun-tahun dengan bantuan computer, ternyata sangat mengagumkan, betapa tidak , ternyata di dapati bukti-bukti surah serta ayat dalam al-qur’an terdapat gandaan angka 19. Penemuan tersebut hasil dari penafsiran terhadap surah al muddatstsir ayat 30-31. Firman allah yang bermaksud: “ diatasnya ada Sembilan belas. Dan tidaklah kami menjadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat dan tidaklah kami menjadikan bilangan mereka melainkan untuk cobaan bagi orang – orang kafir, supaya menambah yakin orang – orang yang di beri al kitab dan orang-orang yang beriman, dan supaya berkata orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit dan orang-orang kafir, “apakah yang dikehendaki allah dengan perempumaan ini?” Dalam mentafsirkan ayat tersebut, Prof. Dr. hamka dalam bukunya tafsir Al-Azhar menyatakan bahwa orang-orang kafir, terutamanya abu jahal mengejek baginda apabila mendengar ayat tersebut. Orang-orang kafir menyangka bahwa penjaga neraka hanya Sembilan belas, bahkan angka tersebut hanyalah perempumaan dari allah SWT saja. Bilangan sebenarnya tidaklah di ketahui melainkan allah yang maha bijaksana dan maha mengetahui.


Hasil penemuan Rashad Khalifa yang sangat mengejutkan ini adalah dalam tahun 1976 dan telah pamerkan didepan umum ketika diadakan pameran islam sedunia di London. Berikut beberapa hasil penemuan tersebut:

1. Kita mengetahui bahwa setiap surat –surat dalam qur’an selalu diawali dengan bacaan” bismillaahirrahmaanirraahim” dan bacaan ‘bismillah’ tersebut (dalam bahasa arabnya ) terdiri dari 19 huruf (19x1)

2. Bacaan ‘bismillah’ terdiri darai kelompok kata: ismi, allah, arrahman, arrahim. Penelitian menunjukkan jumlah dari masing-masing dari kata tersebut dalam al-qur’an selalu merupakan gandaan dari angka 19
a. Jumlah kata ‘ismi’ dalam al-qur’an ditemui sebanyak 19 kali(19x1)
b. Jumlah kata allah dalam al-qur’an ditemui sebanyak 2,698 kali ( 19x142)
c. Jumlah kata arrahman dalam al-qur’an ditemui sebanyak 57 kali ( 19x6)
d. Jumlah kata arrahim dalam al-qur’an ditemui sebanyak 114 kali ( 19x6)
Apabila faktor pendarapnya di jumlahkan hasilnya juga merupakan gandaan angka 19, yaitu 1+142+3+6=152 (19x8)

3. Jumlah keseluruhan surah-surah dalam al-qur’an adalah sebanyak 114 surah(19x6).

4. Bacaan basmalah dalam al-qur’an di jumpai sebanyak 114 kali (19x6), yaitu sebanyak 113 kali di temukan sebagai pembuka surah-surah kecuali surah ke-9, sedangkan sebuah lagi ditemukan di surah ke-27 ayat: 30.
Berbeda dengan surah yang lain, surah ke-9 tidak diawali dengan bacaan basmalah karena isinya merupakan ayat-ayat perang. Dalam surah ke-9 ini kebanyakan pokok pembicaraannya berisi tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum mmusyrikin karena penghianatan mereka, sebaliknya surah ke-27 terdapat kisah ajakan penyerahan diri Ratu Balqis oleh Nabi Sulaiman, jadi terdapt antagonis antara surah ke-9 dan surah ke-27.Berikut terjemahan surah ke-9 ayat 3: “ dan suatu permakluman dari allah dan raasulnya kepada umat manusia pada hari haji akbar, rasuNya berlepas diri dari orang orang musyrikin, kemudia jika kamu bertaubat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi merak siksa yang pedih”Terjamahan surah ke-27 ayat 29-30: “ Ia ( Balqis) berkata, hai pembesar-pembesarku, telah dikirm kepadaku sebuah surat yang berharga, surat itu dari sulaiman yang isinya berbunyi:” dengan nama allah yang maha pengasih lagi mahaa penyayang” janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri”.

5. Pada surah ke-27 ayat :30 tempat ditemukannya bacaan basmalah kalau bilangan surah dan ayatnya di jumlahkan hasilnya merupakan dari gandaan angka 19, yaitu 27+30= 57 ( 19x3)

6. Dari fakta 4 di atas, ditemukan hubungan yang menarik antara surah ke-9. Surah ke-27 ternyata merupakan surah yang ke-19 jika dihitung dari surah ke-9
- Surah ke : 9, 10,11, 12,…..25,26,27
- Urutan surah : 1,2,3,4,……17,18,19

7. Manakala dari fakta 6 di atas, apabila bilangan surah-surah dijumlahkan mulai dari surah ke-9 hingga ke-27: (9+10+11+12…..+24+25+26+27) maka hasilnya adalah 342 ( 19 x18)

8. Wahyu pertama (surah ke-96 ayat: 1-5 ) terdiri dari 19 kata ( 19x1) dan 76 huruf (19x4)

9. Wahyu kedua ( surah ke-68 ayat 1-9) terdiri dari 38 kata (19x2)

10. Wahyu ketiga (surah ke-73 ayat: 1-10) terdiri dari 57 kata ( 19x3)

11. Wahyu terakhir ( surah ke-110) terdiri dari 19 kata (19xx1) dan ayat pertama dari surah ke-110 tersebut terdiri dari 19 huruf (19x1)

12. Wahyu yang pertama kali menyatakan ke-Esaan allah adalah wahyu ke-19(19x1)

13. Surah ke-96 tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri dari 19 ayat (19x1) dan 304 huruf (19x16), selain itu juga ternyata surah ke-96 tersebut merupakan surah yang ke 19 bila dijumlahkan dari belakang al-qur’an
- Surah ke: 114, 113, 112, 111………….98, 97, 96
- Urutan surah ke : 1,2,3,4,………..17,18,19.
Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa al-qur’an tersusun dengan perhitungan system kunci ( interlocking system), sesuai maksud dari surat ke-85 ayat: 20, yang maksudnya:”allah telah mengepung/mengunci mereka dari belakang”.

14. Dari fakta 13, apabila surah-surah di jumlahkan mulai dari surat ke-114 ke-96= ( 114+113+112+111+…..98+97+96) maka hasilnya adalah 1995 atau (19x105).

15. Bagian tengah-tengah qur’an jatuh pada surah ke-18 ayat 19 ( 19x1)

16. Juga ditemukan bukti bahwa surah-surah yang memiliki 8 ayat dan 11 ayat ditemui paling banyak dalam al-qur’an, yaitu masing-masing terdiri dari 5 buah surah. Disusuli kemudian surah-surah yang memiliki 3, 19, 29, 30, dan 52 ayat, yangamsing-masing terdiri dari 3 buah surah. Apabila dijumlahkan ayat-ayat tersebut sesuai dengan kelompok maka hasilnya merupakan gandaan angka 19 yaitu:
- Surah ke 94,95,98,99,102 masing-masing terdiri dari 8 ayat
- Surah ke 62, 63, 93, 100, 101 masing-masing terdiri dari 11 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan, maka: 8+11=19(19x1)
- Surah ke: 103, 108, 110 masing-masing terdiri dari 3 ayat
- Surah ke 82, 87, 96 masing-masing terdiri dari 19 ayat
- Surah ke 48, 57, 81 masing-masing terdiri dari 29 ayat
- Surah ke 32, 67, 89 masing-masing terdiri dari 30 ayat
- Surah ke 14, 68, 69 masing-masing terdiri dari 52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya di jumlahkan, maka: 3+19+29+30+52= 133 ( 19x7)

17. Al-qur’an merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini yang memiliki tanda-tanda khusus (initials) berupa huruf-huruf ( code letters) atau sebagaimana disebut dalam bahasa arab “ Muqatta’aat” yang maksudnya “ kata singkatan” Di dalam al-qur’an terdapat sebanyak 29 surah yang diawali dengan 14 kombinasi dari 14 huruf-huruf “muqatts’aat.
- 14 huruf-huruf itu adalah: Alif, lam, Mim, Ra’, Kaf, Ha’, Yaa, Ain, shad, Tha’, Shin, Qaf, Nun, dan Kha’
- 14 kombinasi huruf tersebut adalah:
Alif, Lam, Mim
Kha, Mim
Alif, Lam,Ro’
Alif, Lam, Mim, Ro’
Tho’, Sin
Tho’,sin, Mim
Yaa’, Sin
Nun
Kaf, Kha’. Ya’, Ain, Shod
Alif, Lam, Mim, Shod
Shod
Qof
Ain, Sin, Qof
Tho’, Ha’
- 29 surah-surah tersebut adalah: surah ke 2,3,7,10,11,12,13,14,15,19,20,26,27,28,29,30,31,31,36,38,40,41,43,44,45,46,50, dan 68Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya kombinasi, dan banyaknya surahdi jumlahkan maka hasilnya merupakan gandaan 19, yaitu 14+14+29= 57(19x3)Tanda-tanda dengan kata singkatan ini, ahli tafsir mempunyai pendapat yang berbeda-beda, ahli tafsir ada yang menyerahkan pengetiannya kepada allah karena dipandang termasuk ayat-ayat ‘ mutasyaabihaat’. Ada pula yang berpendapat huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan bacaan-bacaan dalam al-qur’an.Sesungguhnya penemuan angka 19 ini mempunyai maksud serta penafsirannya yang tersendiri. Dengan adanya huruf-huruf “muqatta’aat” tersebut, ia berfungsi sebagai penjaga keaslian al-qur’an. Kaitannya dengan angka 19 sungguh menakjubkan, perhatikan fakta berikut:

18. Surah ke68 diawali huruf “Nun”, setelah diteliti jumlah huruf nun yang terdapat sebanyak 133 pada surah tersebut dan merupakan gandaan angka 19(19x7), berikut surat ke 68 ayat 2-6: Nun, demi pena dan apayang mereka tulis, dengan nikamt tuhanmu tidak engkau Muhammad orang yang gila, dan sesungguhnya untuk engkau adalah pahala yang tidak putus-putus. Dan sesungguhnya engkau adalah benar-benar atas budi pekerti yang agung. Maka engkau akan melihat kelak, siapa antara kamu yang gila ( alqalam: 1-6)

19. Surah ke 42 dan surah ke 50 ada diawali dengan huruf Qaaf yang terdapat pada kedua surat tersebut sebanyak 114 huruf (19x6) Surah asysyura jumlah qaaf 57= 19x3Surah qaaf jumlah qaaf 57= 19x3 Hal lain yang mengherankan adalah allah biasanya menyebut kaumnya nabi Luth dengan kalimat “Qaumu Luth” yang di temui sebanyak 12 kali dalam qur’an, namun pada surah ke 50 ayat 13, sebutan tersebut berubah menjadi : ikhwanu luth” yang artinya “saudara-saudaranya luth”. Tampaknya allah sengaja menghilangkan unsure Qaf dalam kalimat tersebut agar jumlah huruf Qaf dalam quran tetap dalam gandaan 19, sebab jika tidak diganti maka jumlahnya akan bertambah menjadi 115. Berikut terjamahan surah ke 50 ayat 1-2:” Qaaf, demi alqur’an yang sangat mulia, bahkan mereka merasa tercengang bahwa datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir” ini adalah sesuatu yang ajaib” ( asysyura: 1-2)

20. Surah ke-42 juga diawali dengan huruf ‘Ain, Sin dan Qaaf. Setelah diteliti jumlah ketiga huruf tersebut dalam surah ini merupakan juga gandaan 19, yaitu Ain=98 + Sin=54 + Qaaf=57 = 209 (19x11)

21. Surah ke 36 ( yasiin) di awali dengan huruf Ya dan Siin, setelah diteliti jumlah kedua huruf tersebut adalah sebanyak 285, yang merupakan gandaan 19, yaitu Ya= 237+Siin=48= 285 ( 19x7)

22. Surah ke-13 ( Arra’ad) diawali huruf Alif, Lam, Mim dan Ra\o’. jumlah huruf-huruf tersebut dalam surah ini juga merupakan gandaan 19, yaitu: alif= 605 + Lam=480 + Mim=260 + Ro’=137= 1482 (19x78)

23. Surah ke-7 ( Al- A’raf) diawali huruf Alif, Lam, Mim, Dan Shod, jumlah huruf-huruf tersebut pada surat ke-7 merupakan juga gandaan dari angka 19, yaitu Alif= 2529+Lam=1530+Mim=1164+Shod=97= 5320 (19x280)

24. Surah ke-19 (maryam) diawali huruf Kaf,Kha’, Ya, Ain, dan shod. Jumlah huruf-huruf tersebut pada surat ke-19 juga gandaan angka 19, yaitu: Kaf=137+Kha’=175+Ya’=343+Ain=117+Shod=26=798 ( 19x42)

25. Surah ke-7,19 dan 38 diawali huruf Shod, jumlah huruf shod dalam ketiga surah ini juga gandaan angka 19, yaitu:Al-Araaf = 97Maryam = 26Shad = 29Jumlahnya 152 ( 19x8) Apa yang tambah menarik disini, pada surah ke-7 ayat 69 ditemukan kata ‘basthatan’, padahal lalazimnya kata tersebut harus dieja dengan huruf ba’, sin, tho’, ta, ( contoh pada surah ke-2 ayat 147), menurut riwayat, pada saat turunnya ayat 69 tersebut jibril menyuruh Nabi Muhammad SAW menyebut kata ‘basthatan’ dengan huruf Shod, namun unsure huruf Shod itu tetap harus di baca huruf siin dan hal ini ditandai dengan huruf sin tersebut kecil ditempatkan sebagai huruf kecil di atas huruf Shod. Tampak sekali bahwa allah member tambahan huruf Shod agar jumlahnya dalam al-qur’an menjadi gandaan angka 19, jika tidak maka jumlahnya berkurang menjadi 151.

26. Surah ke-40 hingga ke 46 diawali huruf Kha’ dan Mim. Setelah diteliti jumlah kedua huruf tersebut pada surah-surah tersebut merupakan juga gandaan angka 19.Berikut:
Surah ke 40 : kha’ = 64 mim = 380
Surah ke-41 : Kha’ = 48 Mim = 276
Surah ke-42 : Kha’ = 53 Mim = 300
Surah ke-43 : kha’ = 44 Mim = 324
Surah ke-44 ; kha’ = 16 Mim = 150
Surah ke- 45 : kha’ = 31 Mim = 200
Surah ke-46 : kha’ = 36 Mim = 225
Jumlah semuanya huruf kha’ = 292 dan huruf Mim= 1855
Maka, 292+1855 = 2147 (19x113)

27. Surah ke- 10, 11, 12, 14 dan 15 diawali dengan huruf Alif, Lam dan Ro’, jumlah huruf-huruf tersebut juga didapati terdapatnya gandaan angka 19
Surah ke- 10 Alif= 1319 Lam = 913 Ro’= 257 jumlah= 2489 ( 19x131)
Surah ke-11 Alif= 1370 Lam = 794 Ro’ = 325 jumlah = 2489 ( 19x131)
Surah ke-12 Alif = 1306 Lam = 812 Ro’= 257 jumlah = 2375 ( 19x125)
Surah ke=14 Alif = 585 Lam = 452 Ro’ = 160 jumlah = 1197 ( 19x63)
Surah ke- 15 Alif = 493 Lam = 323 Ro’ = 96 jumlah = 912 ( 19x48)

28. Manakala surah ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali dengan huruf Alif, Lam, dan Mim. Jumlah keseluruhan huruf-huruf tersebut merupakan gandaan angka 19, berikut;
Surah ke-2 Alif = 4205 Lam = 3202 Mim= 2195 jumlah = 9899 ( 19x521)
Surah ke-3 Alif = 2521 Lam = 1892 Mim = 1249 jumlah = 5662 ( 19x298)
Surah ke-29 Alif = 774 Lam= 554 Mim = 344 Jumlah = 1672 ( 19x43)
Surah ke-30 Alif = 544 Lam = 393 Mim = 317 jumlah = 1254 ( 19x66)
Surah ke-31 Alif = 347 Lam = 297 Mim = 173 jumlah = 817 ( 19x43)
Surah ke-32 Alif = 257 Lam = 155 Mim = 158 Jumlah = 570 ( 19x30)


Keistimewaan yang lain angka 19 adalah:
a. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematika dikenal sebagai salah satu bilangan prima yaitu bilangan yang tidak habis di bagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifatNya ysng serba Maha tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diriNya sendiri, firman allah dalam surah al ikhlas ayat 3 yang berbunyi “ tidak dia beranak dan tidak dia di peranakkan”

b. Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan bilangan pertama dan angka 9 merupakan bilangan terakhir dalam system perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat allah yakni’ Maha Awal dan maha Akhir’, firmannya dalam surah alhadid ayat 3 yang berbunyi “ dialah yang permula dan dialah yang penghabisan”

c. Angka 1 boleh melambangkan sifatNya yang Maha Esa, surah ke-112 ayat 1 “ katakanlah : dia adalah allah maha esa”, sedangkan angka 9 sebagai bilangan poko terbesar melambangkan salah satu sifatnya yang ke-38 yaitu Maha Besar

d. Dalam kalender tahun komariyah ( system peredaran bulan), terjadi tahun Kabisat pada setiap 19 tahun sekali

e. Dalam buku “ atlas Anatomi “ yang disusun oleh Prof. Dr. Chr. P. Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari rangka manusia yaitu tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas, menurut ahli biologi, 19 ruas tulang tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap manusia karena di dalamnya terdapat sum-sum yang merupakan lanjutan dari otak, dengan saraf-saraf yang menuju ke bagian tubuh. Adanya gangguan pada ruas tersebut maka seluruh tubuh akan kehilangan kekuatan.

f. Dari 5 fakta di atas, juga di temukan perkara lain yang menarik yaitu alat-alat tubuh manusia seperti tangan dan kaki sangatlah penting fungsinya dalam kehidupan kita. Bila diteliti ternyata terdapat 19 ruas tulang pada masing-amsing tapak tangan/kaki kecuali ruas-ruas pergelangan tangan,

g. Angka 19 adalah suatu kode matematika yang melatarbelakangi susunan huruf al-qur’an, suatu fenomena unik yang tiada duanya yang sekaligus membuktikan bahwa al-qur’an adalah wahyu ilahi, bukan karaya manusia. Otak manusia tidak akan mampu menciptakan huruf-huruf yang sekaligus membawa tema utamanya. Apalagi mengingat turunya wahyu secara berangsur-angsur.

h. Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi sebagai pemeliharaan keutuhan serta ketulenan al-qur’an. Angka 19 dapat di gunakan untuk menentukan apakah dalam sebuah kitab al-qur’an terdapat suatu kesalahan atau tidak, dengan cara menghitung kata-kata krusial yang jumlahnya dalam al-qur’an digandakan dengan angka 19, kemudian dibagikan angka hasil hitungan dengan 19, maka akan diketahui ada atau tidaknya kesalahan. Demikian seluruh isi al-qur’an seutuhnya akan tetap asli hingga akhir zaman.

Rujukan
A. “ the series of the scientific miracles in quraan” oleh Dr. Tariq Al suwaidan
B. Kertas kerja Rashad Khalifa, mesir di pameran islam sedunia di London, 1976

oleh Buca Fesbuk