Senin, 31 Maret 2008

Arti Cinta

Semalam kami berdua berbincang, Istri saya bertanya apa sih sebenarnya arti cinta dalam keluarga. saya katakan padanya, dalam keluarga arti Cinta adalah sesuatu yang berat menjadi ringan, yang sulit menjadi mudah dan yang dibutakan menjadi dilihatkan.

Itulah sebabnya jika dalam keluarga cinta dilandasi taqwa menghadapi masalah apapun akan mudah mencari pemecahan masalah. Taqwa menjamin output berupa jalan keluar juga sekaligus rizki, "waman yattaqillaha jaj`al lahu makhraja wa yarzuqhu min haitsu la yahtasib, " Taqwa artinya berpegang teguh kepada kebenaran ilahiyah dan konsisten menghindari larangan Alloh SWT, "imtitsalu awamirihi wa ijtinabu nawahihi. "

Secara psikologis takwa adalah aksi moral yang integral, yakni perilaku yang lahir dari komitmen nilai moralitas yang dianut orang beragama.

Jadi, sesulit apapun problem, jika dalam pemecahanya berpijak pada komitmen taqwa maka jalan keluar maupun jalan masuknya baik, seperti semangat doa;

"rabbi adkhilni mudkhala shidqin wa akhrijni mukhraja shidqin wa ij`al li min ladunka sulthanan nashira."

artinya, "Wahai Tuhanku, masukkanlah aku ke tempat masuk yang baik dan keluarkanlah aku ke tempat keluar yang baik. Berikanlah aku kekuatan penolong dari sisi-Mu"

Jumat, 28 Maret 2008

Hakekat Cinta

Ketika istri saya mengatakan belanja bulan ini berkurang karena buat jalan-jalan anak pengajian ke Ragunan saya bilang nanti juga ada gantinya. Sampai pada satu hari istri saya bertanya kenapa mas agus tidak pernah ngatakan tidak dari apa yang semua dia sampaikan. Saya bilang padanya itulah hakekat cinta.

Hakekat cinta adalah kepercayaan pada pasangan hidup kita dengan segala kelemahan dan kelebihan. Bila suami atau istri melemah pasangannya-lah yang menguatkan, bilang suami atau istri membelot pasangannya-lah yang bertugas meluruskan.

Sifat egois dan tinggi harga diri sering mendistorsi persepsi. Ada ungkapan dalam psikologi komunikasi yang berbunyi “word don’t mean, people mean”, bahwa kata-kata itu tidak punya arti apa-apa, oranglah yang memberi arti. Ada orang tanpa beban apa-apa membeli mobil baru karena memang membutuhkan, tetapi tetangganya ada yang memberi arti sombong, sok, mentang-mentang, tak menenggang perasaan dan sebagainya. Dalam rumah tangga , sifat egois dan tinggi harga diri sering mengubah keadaan yang normal menjadi tidak normal, apa yang sebenarnya biasa-biasa saja, proporsional, dipersepsi sebagai tidak menghargai, menyakiti dan sebagainya, sehingga apa yang semestinya seiring sejalan berubah menjadi ada yang ngerjain dan ada yang merasa menjadi korban.

Ada isteri atau suami yang merasa selalu disakiti, padahal tidak ada yang menyakitinya, merasa tidak dihargai, padahal begitulah keadaan pasangan hidupnya.

Rabu, 26 Maret 2008

Ekspresi Cinta

Seharian sakit terserang diare tidak menyurutkan istri saya untuk tetap membuatkan susu untuk Hana dan Nasi goreng untuk saya di malam hari. Saya mengatakan padanya agar beristirahat aja biar saya yang membuatkan susu untuk Hana dan soal makan malam saya bisa beli diwarteg.

Katanya, “Mas, sebenarnya saya juga pengen istirahat tapi rasanya kok tubuh seperti bergerak sendiri menyiapkan susu Hana dan bikin nasi goreng buat Mas Agus.” Tidak terbayang bagaimana tubuhnya yang masih melemah itu bergerak dengan gesit menyiapkan semua tapi hati saya tidak tega melihatnya.

Rasyid Ridla dalam ta’liq Kitab Hadis Arba’in menyebutkaan bahwa qalb itu ada dua macam, yaitu sepotong organ tubuh yang menjadi pusat peredaran darah dan qalb yang merupakan subsistem nafs yang menjadi pusat perasaan. Yang pertama besar pengaruhnya terhadap kesehatan badan dan yang kedua besar pengaruhnya terhadap kesehatan jiwa.

Karena cinta merupakan sebagian saja dari isi hati, maka karakteristik dari cinta seseorang diwarnai oleh karakteristik hatinya. Orang yang hatinya baik maka ekpressi cintanya juga bersifat positif, seperti memaklumi, memaafkan siap berkorban. Sebaliknya orang yang kualitas hatinya jelek maka dalam mengekpressikan cintanyapun bersifat negatif, misalnya mudah dibakar cemburu buta, dendam, mengedepankan kepuasan dirinya.

Selasa, 25 Maret 2008

Kenapa mencintai Saya?

Setiap kali saya bertanya pada istri saya, apa yang membuat dirinya jatuh cinta pada diri saya. Istri saya selalu menjawab, “susah jawabnya mas, kalo dibilang ganteng, sampeyan nggak ganteng. Kalo dibilang pinter, juga nggak. Banyak duit, apa lagi. Juga nggak. Apa ya..?”

Begitulah laki-laki suka ge-er sendiri didepan istrinya, jadi suka bertanya pada istri apa yang membuat dia jatuh cinta pada suaminya.

Menurut al Qur’an, manusia diciptakan Alloh SWT berpasangan lelaki - perempuan dan kepada mereka dianugerahi perasaan cinta dan kasih sayang, dan sudah menjadi fitrahnya bahwa manusia ingin mencintai dan dicintai. Tercapainya kebutuhan cinta itu, jika ditunaikan secara benar maka hal itu akan membuat manusia merasa tenteram , tenang dan bahagia,

sebaliknya cinta yang ditunaikan tidak mengikuti prosedur akan mengantar pada penderitaan. Dalam al Qur’an perasaan cinta antar laki perempuan disebut dengan term mawaddah, rahmah, (Q/30:31) syaghafa,(Q/12:30) mail (Q/4:129), dan hubb-mahabbah (Q/12:30). Term yang berbeda-beda itu menunjuk pada rumit, mendalam dan ragamnya cinta. Cinta memang memiliki dimensi yang sangat luas dan mendalam dimana perbedaan karakteristik itu akan membawa implikasi pada perbedaan tingkah laku.

Cinta itu sendiri diungkap dalam bahasa Arab dengan tiga kelompok karakteristik, yaitu (1) apresiatip (ta`dzim), (2) penuh perhatian (ihtimaman) dan (3) cinta (mahabbah). Yang pertama, orang yang dicintai itu menempati kedudukan harimau atau pedang,(yang ditakuti dan dikagumi), yang kedua seperti bencana (yang harus diwaspadai) dan ketiga seperti minuman keras (yang membuat ketagihan). Tiga kelompok karakteristik itu terkumpul dalam ungkapan mahabbah, orangnya disebut habib, habibah atau mahbub.

Senin, 24 Maret 2008

Rizki Keluarga

Setiap pagi istri saya selalu berkenan menyiapkan sarapan saya dan Hana, biasanya segelas susu sambil disuapin Hana bisa habis makan satu piring. Syukur alhamdulillah, biarpun tiap bulan terkadang gaji yang diterima oleh istri cuman tinggal separoh tetap saja istri saya masih bisa senyum-senyum dengan menerima rizki tulus ikhlas sebab dirumah selain untuk kebutuhan kami juga memiliki tanggung jawab untuk anak-anak pengajian dirumah dan juga anak-anak yang perlu kami bantu setiap bulannya.

“Teima kasih ya ayah, rizki ayah ternyata cukup buat kita sekeluarga ya..” begitulah kata istri saya dengan rasa syukur setiap menerima amplop diawal bulan.

Sebenarnya Alloh SWT telah menjamin rizki hambanya, bahkan jika seseorang ingin menikah tetapi ekonominya masih berat, kata al Qur’an nikah saja, Alloh SWT yang menjamin rizkinya (in yakunu fuqara yughnihimullah Q/an Nur:32). Banyak pasangan ketika baru nikah belum memiliki harta apa-apa, tetapi kemudian mereka hidup berkecukupan. Sebaliknya ada yang ketika menikah sengaja mencari pasangan atau mertua orang kaya, ternyata tak terlalu lama sudah jatuh menjadi orang miskin. Ada yang semula suami lancar sebagai pencari nafkah, tetapi kemudian jatuh sakit berkepanjangan sehingga tak lagi produktip, kemudian sumber rizki berpindah melalui isteri.

Persoalan saluran rizki bisa menjadi problem ketika orang memandang bahwa rizki itu hanya rizkinya, bukan rizki keluarga. Suami yang sukses kemudian menjadi GR, memandang rendah isterinya. Ketika saluran rizki pindah lewat isteri, sang isteri juga kemudian menjadi GR, memandang sebelah mata suami. Inilah yang sering menjadi kerikil tajam, meski rizki melimpah, padahal sebenarnya rizki itu adalah rizki bersama sekeluarga.

Pernik-Pernik Cinta

Disaat malam tiba, kami berbincang. Ternyata banyak hal terkadang sepele namun sering menimbulkan salah pengertian antara saya dan istri. Misalnya pemberian susu kotak saya yang menyebabkan Hana menjadi sakit diare. Istri saya mengatakan itu bukan sayang ama anak tapi beracuni.

Melihat dari sudut pandang istri saya tentunya memang saya patut disalahkan dan saya harus mengakui apa yang telah saya lakukan adalah hal yang salah dan itulah yang disebut dengan pernik-pernik cinta.

Mengarungi kehidupan tak ubahnya mengarungi samudera, terkadang lautan tenang dan angin sumilir, tetapi terkadang tanpa diduga datang ombak besar. Bagi orang yang faham sunnatullah laut, maka ia bisa berhitung kapan musim ombak dan kapan musim tenang. Tetapi kehidupan juga sering diungkapkan sebagai “tersandung di jalan rata”, terpeleset oleh “kerikil” kehidupan, dan sebagainya. Sudah banyak makan asam dan garam kehidupan. Meski begitu tetap saja anda masih dihadang oleh banyak problem.

Pernik adalah benda kecil tetapi menarik perhatian. Pernik-pernik hidup adalah sesuatu yang sebenarnya tidak prinsipil, tetapi karena menarik perhatian, maka ia bisa menyita perhatian suami dan isteri sehingga mendistorsi proporsionalitas masalah.

Manusia sebagai individu adalah unik. Rumah tangga adalah mempersatukan dua keunikan, keunikan suami dan keunikan isteri. Jika keunikan suami dan keunikan isteri menjadi sinergi maka rumah tangga itu mampu mempersepsi stimulus secara proporsional. Tetapi jika dua keunikan itu bertolak belakang, maka segala yang pernik-pernik dipersepsi menjadi prinsipil, dan meresponya juga dengan sikap prinsipil berpijak pada keunikan masing-masing. Jika keadaan sudah demikian maka sakinah akan menjauh dari rumah tangga, dan sebagai gantinya adalah kesalahfahaman yang berkesinambungan. Rumah tangga tidak lagi menjadi “surga” tetapi menjadi “neraka”.

Minggu, 23 Maret 2008

Ketika Ujian Hadir

Liburan kemaren sebenarnya kami berencana hendak jalan-jalan, karena Hana sakit liburan kami sekeluarga menikmatinya di kamar tidur menjaga Hana yang terbaring sakit melemah.

“Hana pengen apa?” Tanya mamahnya.

Hana menggeleng kepalanya. Istri saya tersenyum menghiburnya. Saya terdiam menatap Hana yang terbiasa ceria nampak terbaring lemah.

Hidup berumah tangga bagaikan mengemudi bahtera di tengah samudera luas. Lautan kehidupan seperti tak bertepi, dan medan hamparan kehidupan sering tiba-tiba berubah. Memasuki lembaran baru hidup berkeluarga biasanya dipandang sebagai pintu kebahagiaan.

Segala macam harapan kebahagiaan ditumpahkan pada lembaga keluarga. Akan tetapi setelah periode “impian indah” terlampaui orang harus menghadapi realita kehidupan. Sunnah kehidupan ternyata adalah “problem”. Kehidupan manusia, tak terkecuali dalam lingkup keluarga adalah problem, problem sepanjang masa. Tidak ada seorangpun yang hidupnya terbebas dari problem, tetapi ukuran keberhasilan hidup justeru terletak pada kemampuan seseorang mengatasi problem.

Sebaik-baik mukmin adalah orang yang selalu diuji tetapi lulus terus, khiyar al mu’min mufattanun tawwabun.(hadis). Problem itu sendiri juga merupakan ujian dari Alloh SWT, siapa diantara ,mereka yang berfikir positif, sehingga dari problem itu justeru lahir nilai kebaikan, liyabluwakum ayyukum ahsanu `amala (Q/67:2) liyabluwakum fi ma a ta kum (Q/6:165).

Rabu, 12 Maret 2008

Konseling Perkawinan, Perlukah?

Jawabnya perlu. Sebab konseling perkawinan pada prinsipnya berisi dorongan untuk menghayati atau menghayati kembali prinsip-prinsip dasar, hikmah, tujuan dan tuntunan hidup berumah tangga. Konseling diberikan agar suami/istri menyadari kembali posisi masing-masing dalam keluarga dan mendorong mereka untuk melakukan sesuatu yang terbaik bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarganya.

Jika memperhatikan kasus perkasus maka konseling perkawinan diberikan dengan tujuan:

a. Membantu pasangan perkawinan itu mencegah terjadinya/meletus problema yang mengganggu kehidupan perkawinan mereka.

b. Pada pasangan yang sedang dilanda kemelut rumah tangga, Konseling diberikan dengan maksud agar mereka bisa mengatasi sendiri problema yang sedang dihadapi.

c. Pada pasangan yang berada dalam tahap rehabilitasi, konseling diberikan agar mereka dapat memelihara kondisi yang sudah baik menjadi lebih baik.

Misteri Dari Kebahagiaan

Malam sudah larut, sebelum tidur tadi Hana meminta saya menyanyi. Hamper satu jam Hana ketawa cekikikan sampai mamahnya ikutan ketawa melihat Hana ketawa. Begitulah kebahagiaan yang saya alami sama seperti halnya kebahagiaan yang anda alami sekarang ini bersama keluarga anda yang tercinta.

Keluarga adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap manusia. Keluarga juga dipandang sakral oleh semua agama. Tetapi hidup berumah tangga itu sendiri merupakan misteri dari kebahagiaan. Ada orang yang hidup dengan amat sangat sederhana, tetapi mereka merasakan kebahagiaan yang prima dalam kehidupan rumah tangganya. Sebaliknya ada orang yang memiliki kelengkapan fasilitas hidup, sandang pangan papan, hiburan, kendaraan, uang, perhiasan dan sebagainya, tetapi mereka tidak menemukan yang di dambakan, sebaliknya, semua kelengkapan materi itu justeru tak bermakna apa-apa.

Pernikahan adalah suci, sunnah Rasul dan ibadah. Oleh karena itu setiap muslim seyogyanya menikah secara Islam, berumah tangga secara Islam dan hidup secara Islam. Perselisihan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang manusiawi belaka dalam al Qur’an menganjurkan untuk selalu islah, memperbaiki diri, dan memilih jalan yang terbaik.

Apa sih Prinsip Dasar Perkawinan Itu?

Prinsip-prinsip dasar perkawinan harus diketahui oleh mereka yang sudah mempersiapkan diri dalam jenjang pernikahan, bagi yang belum mempelajarinya juga tidak ada salahnya dan bagi yang sudah menikah akan membuat semakin kokoh perkawinannya. Prinsip itu adalah:

a. Dalam memilih calon suami/isteri, faktor agama dan akhlak calon pasangan harus menjadi pertimbangan pertama sebelum keturunan, rupa dan harta, sebagaimana diajarkan oleh Rasul.

“Wanita itu dinikahi karena empat pertimbangan, kekayaannya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah wanita yang beragama niscaya kalian beruntung.” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

“Pilihlah gen bibit keturunanmu, karena darah (kualitas manusia) itu menurun.” (H.R. Ibnu Majah)

b. Bahwa nikah atau hidup berumah tangga itu merupakan sunnah Rasul bagi yang sudah mampu. Dalam kehidupan berumah tangga terkandung banyak sekali keutamaan yang bernilai ibadah, menyangkut aktualisasi diri sebagai suami/isteri, sebagai ayah/ibu dan sebagainya. Bagi yang belum mampu disuruh bersabar dan berpuasa, tetapi jika dorongan nikah sudah tidak terkendali padahal ekonomi belum siap, sementara ia takut terjerumus pada perzinaan, maka agama menyuruh agar ia menikah saja, Insya Allah rizki akan datang kepada orang yang memiliki semangat menghindari dosa, entah dari mana datangnya (min haitsu la yahtasib).

Nabi bersabda:
“Wahai pemuda, barang siapa diantara kalian sudah mampu untuk menikah nikahlah, karena nikah itu dapat mengendalikan mata (yang jalang) dan memelihara kesucian kehormatan (dari berzina), dan barang siapa yang belum siap, hendaknya ia berpuasa, karena puasa bisa menjadi obat (dari dorongan nafsu).” (H.R. Bukhari Muslim)

“Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak nikah diantara hamba-hamba sahayamu yang laki dan yang perempuan. Jika mereka fakir, Allah akan memampukan mereka dengan karunia Nya. Allah Maha Luas (pemberiannya) lagi Maha Mengetahui.” (Surat al Nur, 32)

Selasa, 11 Maret 2008

Hana Lagi Maen

3 Tanda Cinta Sejati

Semalam turun hujan gerimis, saya masih berada di dalam bus. Istri saya sempat sms, “Ayah, sudah pulang ya?” Kemudian saya membalasnya “sudah.” Disaat tubuh masih di bus namun pikiran sudah sampai dirumah. Rumah buat saya adalah tempat dimana saya menikmati hidup sebab disanalah keluarga (anak & istri saya) telah menanti.

Itulah sebabnya cinta dan kasih sayang bagian yang sangat penting dalam keluarga. Cinta adalah sesuatu yang suci, anugerah Sang Pencipta namun sering tidak rasional. Cinta dipenuhi nuansa memaklumi dan memaafkan. Kesabaran, kesetiaan, pengertian, pemberian dan pengorbanan akan mendatangkan/menyuburkan cinta, sementara penyelewengan, egoisme, kikir dan kekasaran akan menghilangkan rasa cinta.

Dalam pandangan Psikofitrah ada 3 tanda-tanda cinta sejati yaitu:

1. apabila anda lebih suka berbicara dengan yang anda cintai daripada berbicara dengan orang lain.

2. anda lebih suka duduk berduaan dengannya daripada anda duduk sendirian.

3. anda lebih suka menuruti kehendaknya daripada kehendak diri sendiri, apa lagi kehendak orang lain.

Senin, 10 Maret 2008

Cara Mudah Menikmati Hidup

Cara mudah menikmati hidup yang perlu anda lakukan,
Sholatlah. Perhatikanlah yang sulit menjadi mudah.
Jika anda lapar, makanlah
Jika anda lelah, istirahatlah.

Jika tidak ada yang rusak, kenapa mesti repot memperbaiki.
Sampai anda menyadari bahwa diri anda sekarang
sedang menikmati hidup.

Kuah Soto Ayam

Malam sudah larut. Sesampai dirumah mandi, sholat Isya terus makan malam. Ditengah mempersiapkan makan malam istri saya bercerita bahwa hari ini dia membuat soto ayam yang kuahnya sepanci. Dalam sehari soto itu telah habis dibagikan ke tetangga.

“Mas, tau nggak kenapa hari ini saya bikin soto sepanci?” tanya istri saya.

“nggak”

“Bikin soto banyak, biar bisa dibagikan ke tetangga.” Jawabnya.

Mendengarkan jawabannya seolah ada mutiara hikmah yang saya dapatkan malam itu. Orang yang kikir kehilangan yang paling banyak, orang yang rakus mendapatkan yang paling sedikit. Mereka yang memberikan dengan cinta mendapatkan yang paling banyak, sekalipun itu hanya kuah soto ayam.

Minggu, 09 Maret 2008

Keluargaku, Surgaku

Keluarga yang sederhana itu bagaikan lautan tak bertepi, segala ketegangan, kegelisahan, kecemasan, kesepian dan kelelahan akan hilang jika orang berlabuh pada orang yang dicintainya. Itulah sebabnya komunikasi menjadi bagian paling penting didalam menciptakan surga di dalam rumah dan keluarga. Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi SAW, “Baiti janati” “Rumahku, surgaku”

Seperti halnya kemaren sore istri saya sempat Tanya, “Mas, aku mau nanya nich, bubur apa yang gede banget?” Saya sempat mikir kayaknya pertanyaannya serius. “apa ya? Bubur kacang ijo ya?”

“Bukan mas..”

“terus apa dong?”

“Candi Borobubur…”jawab istri saya.

Hahaha, istri saya tertawa, saya tertawa, hana juga tertawa. Itulah keluargaku, surgaku.