Rabu, 26 Desember 2007

Manusia Sinergi

Dalam sejarah kehidupan manusia pertanyaan, hidup ini untuk apa? adakah kebahagiaan itu? dapatkah saya menemukan kedamaian sejati? pertanyaan itu merupakan perenungan yang fundamental bagi kita menandakan bahwa diri kita ada yang disebut panggilan jiwa. Manusia ada yang memenuhi panggilan jiwanya dan ada yang tidak, yang memenuhi panggilan jiwanya itulah yang disebut dengan manusia sinergi. Manusia sinergi dalam pandangan Psikofitrah tak ubahnya lampu yang bersinar terang yang terhubung pada Yang Maha Sumber Cahaya.

Pancaran cahaya dari manusia sinergi merupakan pancaran kembali sifat-sifat ilahi seperti yang diperintah Qur'an, "Berbuatlah baik sebagaimana Alloh SWT berbuat baik kepadamu." (Q.,S 28:27). Panggilan jiwa pada diri kita adalah panggilan untuk berbuat baik kepada sesama sebagaimana Alloh SWT berbuat baik kepada diri kita.

Kesempurnaan pancaran cahaya itu ketika kita mampu bekerja sama secara kreatif dengan orang lain sekalipun kita memiliki sudut pandang yang berbeda. Kemampuan bekerjasama itulah puncak perbuatan baik pada sesama sebab dibutuhkan keberanian dan pengorbanan. Orang tidak akan mungkin bisa bekerjasama jika dirinya memiliki ego, keberanian untuk mengorbankan egonya merupakan sarat utama untuk bisa bekerjasama dengan baik.

Keberanian untuk mendengarkan, keberanian untuk dihinakan, keberanian untuk memahami orang yang sulit. Disaat kita berani untuk melakukan itu semua, disaat itulah cahaya diri kita bersinar terang dan orang lainpun akan juga memahami diri kita. Itulah manusia sinergi.

Duka Kita Semua

Pagi tadi saya mendapatkan SMS dari mas Fajar yang berbunyi, "Mohon doanya rumah saya termasuk korban banjir luapan bengawan solo, semoga kami diberikan kemudahan menghadapi musibah ini, doakan pula untuk saudara kita yang mengalami musibah seperti kami, Fajar & keluarga."

Disaat napas menghela, duka itu hadir silih berganti. Disaat kebahagiaan menampakkan diri, tetesan air mata tak berbendung menatap kesedihan. Beban kesedihan akan terasa berkurang, jika empati dan perhatian kita tujukan untuk saudara kita.

Sejenak saya ingin mengajak teman-teman di milis untuk berdoa untuk mas Fajar sekeluarga dan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah banjir luapan bengawan solo maupun musibah ditempat lain seperti di longsor di Karang Anyar. Semoga Alloh SWT memberikan ketabahan hati dalam menghadapi kesulitan hidup dan senantiasa diberikan semangat untuk senantiasa bangkit kembali.

Senin, 24 Desember 2007

Hidup Itu Mudah

Hidup itu mudah, kalo capek ya istirahat. Kalo bosan ya beli lagi yang baru. nggak punya duit? disyukuri aja. Kalo ada orang yang pernah enam kali jatuh cinta, tujuh kali ditolak akan mengatakan, ah..nggak mungkin. berpendapat begitu juga gpp, hidup mudah atau nggak mungkin sama aja. yang penting nikmati apa yang ada. jangan mencari yang nggak ada, kalo maksain mencari sesuatu yang nggak ada, namanya nyusahin diri sendiri.


Jika kita berpikir hidup itu mudah, semua akan menjadi mudah. jika berpikir sulit, hidup menjadi sulit. Orang yang hidupnya mudah, dia akan memudahkan orang lain. orang yang suka mempersulit orang lain berarti dia mempersulit dirinya sendiri.

kalo memang hidup itu mudah, kenapa mesti dibuat sulit ya..?

Minggu, 23 Desember 2007

Muhasabah Dalam Pandangan Psikofitrah

Pernahkah anda mendengarkan kata bijak bahwa Pengalaman adalah guru terbaik? Pengalaman akan menjadi guru yang terbaik jika kita mampu mencari kesalahan, diperbaiki, dilakukan lagi, diperbaiki lagi, disempurnakan secara terus menerus, sikap inilah dalam pandangan Psikofitrah disebut dengan Muhasabah. Muhasabah secara sepintas pekerjaan ringan namun dibutuhkan keberanian, kesungguhan hati dan kebesaran jiwa.

Muhasabah berbentuk refleksi diri secara terus menerus dan bersikap kritis untuk terhadap apa yang telah dilakukan sehingga muhasabah sangat banyak sekali manfaatnya, sebab muhasabah mendekatkan antara realitas dengan harapan, cita-cita dengan kenyataan dan yang paling penting orang yang melakukan muhasabah tidak akan mudah patah semangat karena kegagalan usahanya dan tidak akan berlama-lama tenggelam dalam permasalahan kehidupan sebab dia tahu bagaimana untuk bangkit dan semangat untuk berusaha kembali.

Indahnya Sinar Matahari Pagi

Dalam pandangan Psikofitrah orang yang sehat adalah orang yang mampu menikmati indahnya sinar matahari pagi. Orang yang mampu menikmati indahnya sinar matahari pagi ialah orang yang mampu mendermakan hidupnya untuk mencintai alam dan sesamanya. Sedangkan orang yang dihatinya penuh keluh kesah, kebencian, permusuhan dan kedengkian, indahnya sinar matahari pagi baginya hanyalah panas terik yang membakar kulitnya. Semua itu merupakan beban hidup yang menjurus pada penyakit kejiwaan.

Orang yang mampu menikmati indahnya sinar matahari pagi, orang yang dipenuhi dengan rasa syukur. Rasa syukur merupakan penghayatan yang didasarkan pada pengetahuan dan kesadaran bahwa kasih sayang Alloh SWT melimpah untuk semesta alam dan kita sesungguhnya hidup dalam kasih sayangNya. Rasa syukur membuat diri kita selalu berpikir positif terhadap kehidupan karena dibalik yang pahit dan buramnya hidup terkandung hikmah dari pancaran kasih sayang Ilahi Robbi.

Setiap kali musibah datang yang dilandasi rasa syukur, ada dua hikmah yang selalu ditunggu kehadirannya. Pertama, Alloh SWt melimpahkan kasih sayangNya dan kedua, Alloh SWT ingin menunjukkan kemahabesaranNya. Maka rasa syukur selalu tampil dengan sikap sabar. ditandai hadirnya harapan dan kecemasan, kegembiraan dan kesedihan. Rasa syukur itulah setiap kali musibah datang membuat seseorang ditandai sikap optimis dan berpandangan positif sebab dia yakin Kasih Sayang Alloh SWT selalu hadir bersama dirinya.

Mendayagunakan Psikofitrah

Pada satu kesempatan acara Workshop Mendayagunakan Psikofitrah banyak sekali saya melihat wajah yang ceria dan memancarkan kegembiraan. Banyak orang yang menjadi tahu bagaimana cara menggapai impian. Rumus mendayagunakan Psikofitrah ada dua hal. Pertama, jelas apa yang diinginkan dan kedua, jelas apa alasannya. Seminggu setelah acara workshop ada seorang ibu memberitahukan pada saya bahwa suami yang enam bulan tidak pulang akhirnya kembali sebab dia menginginkan suami untuk pulang demi kebahagiaan dan masa depan anak-anaknya. Ada juga seorang akhwat yang bertutur dirinya ingin menikah karena untuk mendampingi hidupnya berjuang dijalan Alloh, tidak sampai satu minggu ada ikhwan melamarnya. yang lainnya, seorang bapak yang terkena PHK, dia ingin membeli motor supaya untuk menghidupi anak-anaknya, tidak lama kemudian ada BMT yang bersedia menjual motor padanya dengan cara membayarnya diangsur yang sangat ringan. begitu sangat mudahnya mewujudkan impian.

Ketika anda memiliki impian, impian anda akan mudah terwujud sangat bergantung pada alasan kenapa hal itu harus terwujud. Sunatullah akan bekerja mewujudkan impian anda jika memiliki alasan yang kuat. Semakin kuat alasan itu akan semakin memudahkan impian anda terwujud. Ada seorang teman, yang sangat memimpikan mendirikan sekolah karena dimana dia tinggal tidak ada anak-anak yang meneruskan sekolah dijenjang atasnya. keinginan yang kuat untuk membantu anak-anak yang tidak mampu itulah yang menggerakkan hukum Alloh untuk mewujudkan impian teman itu untuk mendirikan sekolah gratis dimana dia tinggal.

Hidup itu terasa mudah bagi mereka yang tahu bagaimana hukum-hukum Alloh bekerja, sebagaimana firman Alloh SWT, "jika hambaKu bertanya kepadamu tentang diriKu, maka Aku dekat dan mengabulkan himbauan yang memanggil, jika Aku dipanggil. (Q.,S 2:186). Jika kita tahu apa yang kita inginkan dan kita memiliki alasan yang kuat untuk hal itu diraih tak ubahnya seperti panggilan orang yang memanggil atau menghimbau orang yang menghimbau. Alloh SWT akan mendekatkan diri orang yang menghimbau kepada diriNya, kalau Dia dihimbau. Alloh SWT akan mengabulkan apapun yang dimohonkan hambaNya, selama hambaNya memohon.

Berani mewujudkan impian?

Sabtu, 22 Desember 2007

Problem Dan Solusi Masyarakat Modern Dalam Perspektif Psikofitrah

Masyarakat modern dewasa ini menghadapi problem yang sangat serius yaitu alienasi. Alienasi dalam pandangan Eric Fromm sejenis penyakit kejiwaan dimana seseorang tidak lagi merasa memiliki dirinya sendiri, sebagai pusat dunianya sendiri melainkan terenggut kedalam mekanisme yang sudah tidak lagi mampu dikendalikan. Masyarakat modern merasakan kebingungan, keterasingan dan kesepian karena apa yang dilakukan bukan atas kehendaknya sendiri melainkan adanya kekuatan luar yang tidak diketahuinya menurut perasaan dan akalnya.

Itulah yang juga dikritik oleh Karl Marx, dia menilai akumulasi modal dan alat produksi pada sekelompok elite membuat dunia mengalami kesenjangan sosial yang hanya memunculkan kemiskinan massal dimana rakyat yang miskin semakin miskin dan yang kaya menjadi kaya. Yang miskin menjadi sangat bergantung pada pemilik modal yang menguasai pusat-pusat produksi dan ekonomi sehingga kebebasan individu untuk memilih pekerjaan sebagai aktualisasi diri tidak mendapatkan tempat yang kondusif. Penindasan terjadi secara terus menerus mereka bekerja hanya untuk menjaga keberlangsungan hidupnya semata sementara disisi lain pemilik modal memeras dengan seenaknya.

Kritik Karl Marx hampir sulit diingkari kebenarannya tentang problem alienasi pada masyarakat modern, hal ini juga diperkuat oleh pandangan Chistropher Lasch yang menyebutkan bahwa krisis kejiwaan yang menimpa masyarakat kapitalis terutama barat telah menyebabkan mereka kehilangan sense of meaning dalam hidupnya.

Apa Itu Kebebasan?

Apa itu kebebasan? Dalam pandangan Psikofitrah, manusia yang terbebaskan adalah manusia yang mampu melepaskan jeratan belenggu manusia untuk menuju kebaikan hidup agar manusia tidak terjerumus menjadi budak hamba nafsunya. Kebaikan itu sesuai yang diperintahkan oleh Alloh SWT agar manusia bertauhid dan beribadah padaNya demi martabat manusia sebagai makhluk yang mulia dan otonom.

Sayyd Hossein Nasr berpandangan bahwa manusia modern dengan kemajuan teknologi dan pengetahuannya telah tercebur kedalam lembah pemujaan terhadap pemenuhan materi semata namun tidak mampu menjawab problem kehidupan yang sedang hadapinya. Kehidupan yang dilandasi kebaikan tidaklah bisa hanya bertumpu pada materi melainkan pada dimensi spiritual.

Dimensi spiritual ini merupakan anugerah Alloh pada manusia, jika ilmu dan teknologi hanya mampu menyentuh dimensi lahir maka spiritualitas menjadikan alam terlihat jelas yang menghubungkan alam semesta dengan Sang Pencipta. Bagai matahari yang menyinari bumi, dimana cahaya tertangkap oleh inderawi. Disaat titik pusat manusia terputus dari Sang Titik Pusat (Alloh SWT) maka ego selalu memuaskan pada hawa nafsunya. Lantas bagaimana Alloh SWT menyindir kita, “Apakah engkau tidak melihat orang yang menobatkan hawa nafsunya sebagai Tuhannya?” (QS.,45:23).

Manusia yang hidup teralienasi adalah manusia yang hidupnya tidak lagi dibimbing oleh visi ilahiah, maka paradigma kehidupannya hanya didasarkan visi egonya. Visi ego inilah yang membuat diri manusia tunduk dan patuh pada naluri-naluri rendah dan kebebasannya merupakan pelampasian hawa nafsunya. Maka dirinya menjadi tak lagi mampu melihat keindahan alam dengan Yang Maha Indah.

Untuk menjawab problem alineasi pada masyarakat modern Psikofitrah memberikan solusi yaitu dengan bertauhid secara benar. Bertauhid kita akan mendapatkan otonomi dan kebebasan yang hakiki. Bertauhid berarti mengembalikan jiwa pada sunatullah (hukum Alloh). Kita akan merasakan harmonisasi antara sesama manusia dan alam sekitarnya serta kesatuan dengan segala ritme alami yang dimana jiwa manusia tertambat pada Alloh dengan hembus napas kasih sayangNya. Tidak ada yang dipaksakan, tidak ada yang terpaksa, semuanya mengalir dalam sunatullah kehidupan.

Keajaiban Hidup

Hari Senin lalu saya bertemu dengan seorang teman lama, teman itu bertutur bahwa hidupnya penuh kejaiban. Disaat dia ingin menikah, datang jodoh. Disaat dia pengen rumah, rizki datang menghampiri. Disaat ingin mendirikan sekolah, datang investor. Bagaimana mungkin semua itu terjadi mas? Katanya.

Begitulah sunatullah bekerja, jawab saya. Jika kita berpikir hidup ini adalah keajaiban maka sunatullah bekerja menjadikan hidup kita penuh kejaiban. Namun jika sebaliknya hidup ini penuh kesusahan maka hidup kita menjadi susah.

Psikofitrah

Psikofitrah adalah ilmu yang mempelajari sunatullah (hukum Alloh) dalam jiwa manusia. Sebagaimana sunatullah yang berada di alam semesta, di dalam jiwa manusia juga berlaku sunatullah.

Dulu sewaktu hamilnya hana, kami kedatangan tamu seorang santriwati yang dulu pernah mengaji, dia mengabarkan adiknya sedang sakit keras dan butuh biaya untuk berobat. Melihat kedaannya yang membutuhkan kami menyerahkan uang 50 ribu yang sedianya untuk belanja dan periksa kandungan esok hari.

Pada tengah malam, ketika saya berpikir biaya kelahiran anak kami, saya mendapatkan telpon dari ketua yayasan sekolah menanyakan kabar kandungan istri saya dan berpesan besok pagi supaya cek rekening untuk biaya bersalin.

Begitu pagi tiba, saya dan istri cek rekening, alhamdulillah semua persiapan biaya kelahiran tercukupi semua. Pertanyaan yang muncul, bagaimana mungkin disaat saya berpikir tentang biaya kelahiran istri saya tiba-tiba datang rizki yang pas dengan yang dibutuhkan? Begitulah Alloh SWT berkehendak dengan sunah (hukum)Nya.

Ketika anda berpikir hidup ini adalah keajaiban maka sunah Alloh menyediakan keajaiban dalam hidup anda. Banyak keajaiban yang anda sendiri tidak menduga. Bagaimana mungkin semua itu terjadi? Tanya anda. Semua itu mungkin terjadi bila Alloh menghendaki. Maka berhati-hatilah dengan pikiran anda sebab bisa menjadi kenyataan.

Kamis, 20 Desember 2007

Tidak Untuk Dibaca

Masih membaca juga kan? Saya yakin anda tetap akan membacanya sekalipun diatas adalah untuk tidak membaca. Selanjutnya apa yang anda lakukan? apakah anda mematuhi untuk tidak membaca? atau anda lebih suka melanggar dengan membacanya ?

Mohon tidak terlalu serius membaca,
sebab tulisan ini untuk di delete..

Selasa, 18 Desember 2007

Suksesku Keluargaku

Sukses buat saya adalah sukses mengelola keluarga. Mengelola keluarga merupakan panggilan jiwa untuk melakukan yang terbaik untuk keluarga, sama seperti umumnya orang lain yang juga beranggapan bahwa suksesku keluargaku.

Di masyarakat manapun keluarga merupakan rujukan keberhasilan dan kebahagiaan. Jika ada orang gagal dalam karier namun sukses dan bahagia dalam kehidupan keluarga, maka dia tetap dipandang sukses. Tapi jika ada orang yang gagal didalam mengurus keluarga namun sukses didalam kariernya maka orang itu dipandang gagal.

Itulah sebabnya peran ayah sebagai teladan dan ibu sebagai pengayom berperan sebagai figure bagi anak-anaknya sekaligus pondasi didalam rumah tangga. Mengutamakan suksesku keluargaku berarti mengutamakan masa depan anak-anak. Bangsa ini sangat bergantung pada masa depan anak-anak yang tumbuh dari keluarga bahagia.

Islam Itu Indah

Islam itu indah sebab memberikan rasa damai bagi pemeluknya. Bagai sinar rembulan yang menerangi kegelapan malam. begitu tuturnya Lusi salahsatu santriwati dalam acara mukhadharah yang diadakan pengajian dirumah kami.

Teman-temannya yang hadir nampak serius menyimaknya. kegiatan mukhadharah biasa kami adakan agar anak-anak bisa memiliki kepercayaan diri sekaligus mendorong untuk memiliki mindset dan perilaku Islami secara positif. (Positive Islamic Mindedness).

Pada peristiwa peledakan bom bali ternyata juga berimbas dipengajian kami, ada diantara orang tua ada yang melarang anaknya mengaji karena ketakutan anaknya jadi teroris. Ketakutan-ketakutan seperti itu dibutuhkan pendekatan persuasive. Maka lahirlah kegiatan yang kami namakan Mukhadarah yang meliputi bercerita, bermain drama, membaca puisi dan bermain di alam bebas. Kegiatan itu selain santri juga melibatkan orang tua agar mereka juga merasakan langsung betapa indahnya Islam.

Kamis, 13 Desember 2007

Presiden Sama Terus

Seorang murid TK Kecil kecewa pada ayahnya. Karena saat si anak tanya, "Waktu ayah kelas nol, siapa presiden kita?" Jawab ayahnya, "Soeharto."

Pertanyaan meningkat waktu si ayah SD, SMP, SMA, kuliah, siapa presidennya - jawabannya tetap: "Soeharto."

Si anak menyergah, "Ah, ayah payah dah, Apa nggak ada nama lain?"

(dikutip dari http://www.geocities.com/capitolHill/senate/9577/pressa.html)

Rabu, 12 Desember 2007

Biarin Aja

Pagi yang cerah, matahari memancarkan sinarnya menghangatkan tubuh. Mengirup udara merupakan anugerah yang tiada tara. Menapaki jalan, diantar oleh anak dan istri berangkat kerja adalah kebahagiaan yang tersendiri. Tak lama sudah duduk manis di bus Patas AC berjalan pelan menuju Senen. Penumpang mulai penuh, bahkan nampak yang berdiri. Laju bus yang awalnya pelan mulai melaju dengan cepat. Ditengah laju bus yang cepat, tiba-tiba ada bus lain yang menyalip membuat bus yang saya tumpangi berhenti mendadak. Semua penumpang bus kaget setengah mati.

Ada seorang ibu berteriak mencaci maki pak sopir, ada bapak yang istighfar, sebagian lainnya mengelus dada. Dibelakang bus yang menyalip ada tulisan yang besar bunyinya, “Biarin Aja.” Mendamaikan diri untuk bisa selalu bersabar bukanlah hal yang mudah. Apa lagi ditengah deru kota Jakarta, bersabar merupakan satu kegiatan yang mewah.

Cobalah perhatikan dijalan raya, semua melaju dengan kencangnya. Baik kendaraan umum, kendaraan pribadi roda empat maupun roda dua semuanya terlihat saling tidak mau mengalah, yang paling tidak nyaman menjadi pejalan kaki, hamper tidak memiliki ruang untuk bisa berjalan kaki dengan santai.

Beberapa waktu lalu ada seorang ibu yang berkonsultasi, bahwa dirinya sakit hati, dia menceritakan ketika suaminya hendak dinas keluar kota sambil menyiapkan baju, suaminya marah-marah. Saya sudah menyiapkan keperluannya dengan baik-baik, e..malah dia marah-marah. Apa saya tidak sakit hati pak. Terus apa yang saya harus lakukan biar suami saya tidak seenaknya marah-marah, katanya. Biarin aja, jawab saya.

Seminggu kemudian ibu tadi kembali menghubungi saya dan mengatakan suami sudah kembali dari dinasnya dari luar kota dan suaminya dengan santainya tanpa minta maaf, katanya sudah lupa, kapan dia marah-marah pada istrinya. Apa saya tidak dongkol, bagaimana mungkin saya sakit hati sementara suami saya bilang, kapan ya saya marah-marahnya.

Begitulah kehidupan yang selalu saja kita terbelenggu oleh peristiwa-peristiwa yang membuat diri kita menterjemahkan sebagai sesuatu yang menyakitkan hati kita, sementara pelaku yang telah menyakiti hati kita sendiri sudah lupa kapan dia melakukannya. Cara yang paling mudah untuk melepaskan belenggu-belenggu peristiwa yang menyakitkan adalah dengan tidak menyimpan kejadian buruk itu ke dalam memori kita, jadi ya biarin aja semua itu berlalu.

Membiarkan semua kejadian berlalu seperti yang dikatakan Krisna Murti membuat diri kita selalu lahir kembali dan keberanian kita untuk mati pada masa lalu. Membuat hidup ini menjadi penuh keriangan tanpa dihinggapi oleh berbagai problem kehidupan.

Keriangan hidup saya hadir dengan menyaksikan Hana bermain dengan teman-teman belajar mengaji, tanpa takut salah Hana selalu membaca Iqro’ dan ikut menghapal doa-doa atau ketika melantunkan Asma al husna. Keriangan itulah yang menjadikan anak-anak pengajian di rumah saya giat belajar tak ubahnya dengan bermain. Menanamkan pada memori anak-anak bahwa belajar mengaji tak ubahnya bermain akan membuat anak selalu bersemangat dan juga lebih menghayati ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Jika ingin menanamkan aqidah dengan benar yang paling mudah dimulai pada usia anak-anak. Seperti mengajarkan sholat, mengajak sholat berjamaah sebagai aktifitas harian dilakukan bersama-sama dengan ayah dan ibunya membuat anak merasa nyaman dan memahami bahwa sholat merupakan kegiatan yang menyenangkan baginya, sambil ayah dan ibunya menerangkan untuk apa kita melaksanakan sholat itu.

Pernah saya punya teman yang enggan melaksanakan sholat, dia bertutur dulu sewaktu kecilnya dia hidup bersama kakeknya yang sangat keras mendidik dirinya. Katanya setiap subuh dia selalu dibangunkan untuk sholat subuh dengan cara menyiramkan air sampai basah kuyup dan sehabis sholat subuh kakeknya selalu memaksa dirinya untuk tadarus, jika dirinya mengantuk, kakeknya selalu memukul punggungnya dengan rotan. Semua itu membuat dirinya menjadi trauma dengan kegiatan sholat dan mengaji bahkan setiap kali dia ingin melakukan selalu terbayang wajah kakeknya yang seram itu.

Beberapa kali pertemuan saya membantunya untuk menjadikan sholat dan mengaji itu sebagai kegiatan yang menyenangkan, saya mengajaknya untuk sholat berjamaah dan membaca asma al husna dengan dilantunkan dan berkumpul dengan anak-anak yang belajar mengaji membuat dirinya mulai merasa nyaman dengan kegiatan mengaji. Sampai pada suatu hari dia mengabarkan telah menikah dan dengan mudah mengucapkan kalimat dua sahadat tanpa trauma masa lalunya.

Sama juga dengan mengajarkan anak bahwa merokok itu merusak kesehatan, sebaiknya diajarkan sebelum anak mencoba menghisap rokok. Jika anak sudah mengenal betapa enaknya rokok akan sulit untuk diajarkan bahwa merokok itu merusak kesehatan. Kalau sudah begitu anak dinasehatin apapun selalu akan bilang, “Biarin aja…”

Minggu, 09 Desember 2007

Ayah Itu Teladan

Ayah itu teladan bagi anak-anaknya, maka berhati-hatilah sebagai ayah jika ingin bertindak apapun. Sebab anak selalu ingin mengalahkan ayahnya. Dulu sewaktu kuliah, saya memiliki teman yang sangat terobsesi ingin punya istri tiga. Kemudian saya tanya, kenapa ingin punya istri tiga.

“Karena ayah saya istrinya dua, masa saya kalah ama ayah saya” jawabnya.

Jumat, 07 Desember 2007

Yuk Bermain!

Istri saya jika mengajak anak-anak untuk belajar mengaji selalu bilang, Yuk! Bermain. Dan hasilnya cukup effektif untuk membuat suasana belajar menjadi gembira. Pada hari Jumat sampai Minggu adalah hari yang paling menyenangkan untuk bermain, berikut catatannya mengajarnya.

“Hari Jum’at saya memberi pelajaran Fiqih. Pelajaran fiqih ini adalah sebagai pelengkap wawasan dalam beribadah dimana saya mengajarkan sholat yang baik, mengenal macam-macam najij dll. Sabtu saya memberi pelajara Komputer ini mungkin hanya sebuah wawasan ekstra bagi anak-anak ngaji. Saya mengenalkan dan mempraktekkan bagaimana mengetik dengan menggunakan fasilitas-fasilitan dalam Microsoft word, dan kedepanya insya Allah akan tingkat ke excel, Powerpoint, dll wawasan seperti ini penting bagi saya untuk bekal kedepannya agar supaya anak-anak punya dasar dan tidak gaptek. Minggu sekitar jam 07.00-09.30 saya berikan kegiatan outdoor, kegiatan ini isinya hanya permainan-permainan saja yang saya ambil dari buku yang berjudul Fun Game yang disusun oleh Pepen Supendi SP beserta rekannya dan buku yang berjudul 100 Permainan Penyegar Pertemuan yang ditulis oleh Martin Handoko beserta rekannya.

Kegiatan ini dilakukan disebuah lapangan Yang kebetulan dekat rumah ada sebuah lapanagan besar yang bisa dimanfaatkan, tujuan saya yaitu untuk memberikan kegiatan diluar agar anak bisa berekspresi sebebas mungkin tetapi terarah ini menurut saya bagus untuk membentuk kepercayaan diri paling tidak dilingkup kecil yaitu didepan teman-temannya sendiri dan ditempat fasilitas umum

Begitu kegiatan pengajian yang saya ajarkan, lama-kelamaan anak yang mengaji bertambah banyak hingga akhirnya saya harus membagi memjadi dua yaitu yang mengaji Iqro’ masuk sore sedang yang Al-Quran dan Juz Amma dimalam hari ba’da maghrib.”

Yuk! Bermain..

Hari-Hari Ceria

Buat istri saya mengajar mengaji adalah hari-hari ceria, sebab baginya mengajar juga berarti belajar dan bermain. Dalam catatannya agenda mengajar pada hari rabu dan kamis sungguh sangat menyenangkan baginya.

“Rabu yaitu pelajaran tajwid mengenal huruf idhar, Idghom, Ikhfa’, Iqlab beserta cara membacanya karena pengenalan metode tajwid harus dengan praktek langsung terhadap anak-anak maka anak-anak saya suruh melafalkan dan mencari contoh lain dalam Al-Quran. Selain hari Rabu pelajaran tajwid terkadang saya mengajarkan pada anak bagaimana cara menulis huruf arab, huruf apa aja yang bisa disambung dan tidak.

“Kamis Jadwal Yasin dan Tahlil anak-anak segaja saya bagi untuk menjadi pemimpin secara bergantian tiap minggunya ini bertujuan agar nantinya kalau sudah tidak mengaji lagi dan udah besar dia bisa dan percaya diri jika disuruh memimpin tahlil dalam masyarakat.”

Indahnya Mengajar Mengaji

Metode Accelerated Learning adalah metode belajar yang menyenangkan bagi anak-anak karena baginya belajar mengaji tak ubahnya bermain. Oleh sebab itu setiap harinya materi selalu berbeda setiap harinya. Seperti hari senin dan istri saya menuturkan sebagai berikut.

“Nah akhirnya saya menjadwalkan pelajaran setiap harinya. Senin setelah mengaji Al-Quran/ Iqro’ anak-anak menghafal juz Amma setelah sampai batas yang dihafal baru menambah hafalan berikutnya, metode seperti ini bagi saya penting, pertama selain untuk mengingat-ingat surat yang dihafal (takrir) agar tidak cepat lupa, juga untuk mendekatkan jiwa kebersamaan terhadap teman-temannya.

Selasa, setelah mengaji Al-Quran/Iqro’ anak-anak saya beri pelajaran doa-doa dan juga harus dihafalnya, kalau yang Al-Quran tingkatan hafalannya lebih tinggi seperti menghafal ayat Kursi, doa habis adzan, qunut. Sedangkan yang tingkatan Iqro’ yang dihafalnya yang mudah-mudah saja misalnya doa mau tidur, mimpi buruk/ baik, berpakaiaan. Doa-doa seperti ini tujuan saya untuk membiasakan anak-anak untuk biasa berdoa setiap waktu .”

Sungguh indahnya mengajar mengaji itu..

Kamis, 06 Desember 2007

Kegembiraan

Menyambut hari penuh kegembiraan membuat tubuh kita menjadi penuh energi, kesedihan atau kebahagiaan adalah dua anak kembar dari ibu kandung yang bernama kegembiraan. yang membedakan keduanya hanyalah hanyalah suasana hati.

Sudahkah anda bergembira hari ini?




Selasa, 04 Desember 2007

Pengajian di Rumah Kami

Istri saya adalah kreator pengajian dirumah kami, biasa saya ikut mengajar di malam hari selepas pulang kerja berikut ini catatan kecil istri saya tentang kegiatan pengajiannya:

“Pada mulanya sekitar bakda ashar sehabis sholat bersama Hana selalu menyempatkan sekaligus mengajari diuntuk mendisiplinkan mengaji, dan karena mengaji itu sesuatu yang sangat indah untuk didengar tanpa sengaja para tetangga samping kanan kiri mendengar kegiatan rutinku, lalu dilain waktu ada kesempatan untuk ngobrol, macam macam yang kita obrolkan, tapi yang kita obrolkan sesuatu yang positif dan penuh dengan informasi lho, yang salah satunya adalah aku tanpa sengaja bercerita pernah mendirikan TPA sewaktu kuliah dulu dan saya pernah mengajar dirumah sewaktu tinggal di Depok.

Hari pertama langsung ada delapan anak, melihat mereka sangat bersemangat saya pun juga tambah bersemangat. Pada awalnya seminggu hanya mengaji Al-Quran maka saya buat kreasi menggabungkan mengaji Al-Quran dengan metode Accelerated Learning. Dan itu berhasil mempercepat belajar membaca AlQuran.”

Terjawab Sudah

Dulu saya tidak begitu mengenal Pak Didin Hafidudin, karena dia bukan tokoh, saya sering bertanya pada diri sendiri, kok bisa ya dulu dia dicalonkan sebagai pemimpin negeri ini. Sampai satu hari saya berjumpa sosok yang kharismatik ini dan kemudian solat berjamaah.

Setelah selesai solat berjamaah saya bertanya padanya, apa yang diperlukan umat untuk memperbaiki kondisi seperti sekarang ini. Jawabnya, Umat harus meninggalkan sikap yang reaktif namun lebih giat secara proaktif memberikan solusi.

Terjawab sudah pertanyaan saya selama ini, dirinya memang layak karena punya visi dan teladan yang bersih.

Derajat Yang Mulia

Pada suatu malam pernah guru ngaji saya berkata, derajat yang mulia hanya pantas untuk orang-orang yang mengerjakan sholat tahajjud, adakah selain mereka yang pantas pada derajat yang mulia itu?

Menyapa

Dipagi yang cerah ini perkenankan saya menyapa anda dengan penuh kehangatan sebagai seorang teman, "Apa kabar? Semoga harinya indah selalu.."

Senin, 03 Desember 2007

Rasa Syukur

Ada banyak cara orang mengungkapkan rasa syukur, seperti halnya keluarga kami mengungkapkan rasa syukur dengan mengajar mengaji anak-anak, sekarang ini mencapai 35 anak dan 5 anak yatim yang menjadi tanggungjawab kami untuk membimbing dan biaya sekolahnya.

Tentunya anda juga punya cara sendiri yang lebih baik..

Sholat Tahajjud Sebagai Terapi Kejiwaan

Ditengah kehidupan yang kian sulit masyarakat dewasa ini akan mudah terhinggapi oleh penyakit kejiwaan seperti anexiety (kecemasan), phobia, insomnia, depresi yang berujung pada mental disorder berat. Maka ada jenis pengobatan, pertama dengan melakukan pengobatan konvensional misalnya diberi obat anti cemas dan yang kedua terapi kejiwaan religius (misalnya sholat tahajjud, dzikir dan membaca qur’an).

Berdasarkan penelitian (Hawari, 2004) telah dilakukan studi terhadap 62 orang, orang yang mendapatkan terapi kejiwaan sholat tahajjud lebih cepat proses penyembuhannya daripada yang menggunakan obat anti cemas.


Proses penyembuhan lebih cepat dilakukan dengan sholat tahajjud mampu menyembuhkan kecemasan dan menimbulkan perasaan tenang, didasarkan oleh firman Alloh SWT dalam surat al-Muzzamil 1- 6, “hai orang yang berselimut, Bangunlah (untuk sholat) dimalam hari, kecuali sedikit (daripadanya). (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah alquran itu dengan perlahan, sesungguhnya kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun diwaktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan diwaktu itu lebih berkesan.”

Bacaan sholat tahajjud dimalam hari yang membekas didalam hati itulah yang mampu menyembuhkan penyakit kejiwaan lebih cepat. Namun yang paling mendasar didalam sholat tahajjud yang akan menyembuhkan segala bentuk penyakit kejiwaan adalah sikap pasrah kita kepada Sang Khaliq. sikap pasrah bahwa tiada penyembuh dari segala penyakit dan masalah dalam hidup kita hanyalah Alloh SWT semata sebagai penentunya.

Jadilah Cahaya

Saya mengenal sudah sekian tahun yang lalu, orangnya sederhana namun menjadi tumpuan banyak orang. Saya sering memanggilnya dengan sebutan Pak Dedi Panigoro. Saya pernah tanyakan padanya, bagaimana caranya dia bisa menjadi tumpuan banyak orang.

Katanya, Jadilah cahaya bagi mereka yang hidup ditengah kegelapan.

Tangisan Pilu

Mendengarkan tangisan itu membuat hati saya terasa pilu. Sang anak menangis sambil memegang tas sementara ayahnya membujuknya.“Dek, duitnya tidak cukup kalo buat beli buku, baju dan tas. Apakah adek mau beli buku dan tas tapi nggak pake baju?” Kata Sang ayah.

Anak itu terbujuk dan melepas tas itu, tak lama kemudian ayahnya menggendong. Ditengah keramaian pengunjung Plaza Ciledug tak terasa air mata menetes, melihat peristiwa itu. Ternyata masih ada seorang ayah yang tak mampu membelikan tas sekolah untuk anaknya yang tercinta.

Minggu, 02 Desember 2007

Tebarkan Virus

Bangun pagi, mensyukuri hidup atas karuniaNya merupakan modal utama saya mengawali hari. Semangat tebarkan virus kebahagiaan membuat energi saya bertambah. Izinkan saya menyebarkan virus kebahagiaan dengan menyapa anda dipagi hari ini dengan satu pertanyaan.

Sudah berapa kali dipagi hari ini anda tersenyum?