Selasa, 29 Mei 2007

Janji

Pernah satu hari saya mengatakan pada istri saya untuk pulang lebih awal. Ternyata pekerjaan menumpuk dan mesti diselesaikan sehingga janji pulang lebih awal tidak bisa saya tepati. Ibu menengur saya. Katanya, sebagai kepala rumah tangga. Ucap dikecap, laku dilampah.

Apa yang diucapkan haruslah dipenuhi. Jika memang tahu banyak pekerjaan. Tidak usahlah berjanji untuk pulang lebih awal. Begitu yang dikatakan ibu pada saya.

Komitmen

Buat saya ibu bukan hanya ibu tapi juga guru kehidupan buat saya. Nasehat dan petuahnya bagai doa diperjalanan hidup saya. Dulu saya masih kecil menyaksikan ibu pergi ke pasar ditengah panas terik. Tiada kenal lelah dengan kedua tangannya bekerja keras untuk membantu bapak membesarkan kami anak-anaknya. Itulah sebabnya nasehat dan petuahnya tak bisa dipisahkan dari sosok ibu.

Sewaktu saya menyampaikan keinginan hendak berumah tangga, ibu berpesan. Bahwa godaan paling besar pada seorang laki-laki adalah mengendalikan nafsu syahwatnya. Jika kamu bisa mengendalikannya dan tetap menjaga komitmen sebagai kepala rumah tangga. Menjaga anak dan istri dengan baik maka rumahmu menjadi surga. Disaat dirimu menduakan cinta istrimu, pada saat itulah surgamu berubah menjadi neraka.

Doa

Pernah satu hari saya kedatangan tamu. Saya sambut baik tamu itu dengan sebaik-baiknya tamu, begitulah yang Nabi SAW ajarkan. Dengan suka cita kami sekeluarga menyambutnya dengan baik. Namun diluar dugaan sang tamu malah mencaci maki saya yang seumur hidup belum pernah menemukan caci maki yang seperti dia lontarkan.

Didalam hati saya mengatakan, ini kesempatan saya berdoa agar Alloh SWT berkenan menjadikan keluarga kami sebagai keluarga sakinah dan bahagia selalu. Sejak jika pagi hari bersinar. Terasa sejuk dihati. Tentram menghiasi rumah tangga kami. Teriring salam dan doa agar hatinya penuh cinta dan kasih sayang.

Kesulitan

Setiap kali kesulitan datang menghampiri, saya meyakini kesulitan adalah upaya mendorong diri pada kemajuan. Itulah sebabnya saya mengagumi orang-orang yang memiliki daya tahan hidup ditengah kesulitan. Tidak untuk mementingkan dirinya sendiri melainkan berkorban untuk orang lain.

Sama seperti halnya seorang ibu guru di Jakarta Timur, mengumpulkan gajinya dan penghasilannya untuk memperbaiki tempat dimana dia mengajar. Tidak berkeluh kesah dan tetap gigih terhadap apa yang dia lakukan. Saya perlu banyak belajar darinya.

Senin, 28 Mei 2007

Mengajarkan Pada Hana

Ibunya selalu mengajarkan pada Hana dengan nyanyian. Jika mereka berdua sudah asyik bercengkrama, saya menjadi suka diabaikan. Nyanyian ibunya membuat Hana menjadi sangat cepat belajar. Belajar mengenal kehidupan. Belajar mengenal pelangi. Belajar mengenal ayah ibunya. Belajar mengenal anggota tubuhnya dan yang paling penting belajar mengenal arti cinta.

Selain dengan bernyanyi. Ibunya juga mengajarkan dengan bertepuk tangan. Seperti Tepuk anak sholeh. Tepuk Berwudlu. Tepuk Suster. Tepuk Badut. Selalu membuat hati Hana riang gembira. Nyanyian dan tepuk tangan hanyalah salah satu cara istri saya. Dari sekian banyak cara. Dan hal itulah saya menaruh hormat padanya.

Cinta Dan Kasih Sayang

Laki-laki sebagai kepala rumah tangga adalah peletak pondasi didalam rumah tangga. Dalam wujud cinta dan kasih sayang. Cinta dan kasih sayang itulah yang mampu menjadi rumah bagaikan surga. Jika rumah menjadi indah bagaikan surga maka anak-anak tidak akan mencari surga diluar rumah.

Anak-anak selalu menjadikan sosok ayah sebagai pahlawan dan juga teladan. Jika ayah telah kehilangan sosok pahlawan dan teladannya. Maka anak-anak menjadi kehilangan arah dan jati dirinya. Ayah yang tidak meletakkan cinta dan kasih sayang bukan hanya merobohkan rumahnya namun juga menghancurkan jati diri dan masa depan anak-anaknya sendiri.

Keindahan Hidup

Buat saya keindahan hidup dapat ditemukan didalam rumah tangga saya. Berangkat pagi pulang sore. Sejenak sholat berjamaah dimasjid. Mengajar mengaji anak-anak. Kemudian bercengkarama dengan Hana. Setelah Hana tertidur pulas dengan mimpi indahnya. Menatap wajah istri yang sedang mengaji. Sungguh indahnya hidup yang tak ternilai.

Malam semakin larut. Suara detak jarum jam terdengar. Hidup mengalir dan berjalan lurus terasa hidup menjadi indah dan damai. Tiada dihinggapi kecemasan maupun rasa bersalah. Tak lama kemudian terdengar suara. “Mas, nggak tidur? Udah malem nich...” Sayapun bergegas tidur. Tak lupa tengah malam tahajjud dan mengingatkan teman-teman dengan missed call untuk bertahajjud.

Sungguh indahnya hidup ini. Terima kasih ya Alloh atas semua karuniaMU..

Minggu, 27 Mei 2007

Sejati Neng Urip

Sejati neng urip iku ati tentrem. (sejatinya hidup adalah hati tentram). Begitulah yang diucapkan bapak pada saya. Setinggi apapun kita sekolah. Seberapa banyak harta yang dimiliki. Seberapa besar kekuasaan seseorang jika hatinya tidak tentram maka hidupnya bagai dineraka.

Itulah sebabnya bapak selalu menasehatkan pada saya untuk selalu berkumpul dengan orang-orang yang sholeh. Berkumpul dengan orang sholeh, paling tidak membuat hati kita tentram dari dua hal. Aman dari ucapannya dan aman dari perbuatannya.

Rabu, 23 Mei 2007

Kebahagiaan Yang Tersembunyi

Orang yang sukses biasa sangatlah ditentukan oleh sikapnya melihat masalah. Baginya setiap masalah adalah kebahagiaan yang tersembunyi. Terkadang dia juga melakukan kesalahan dalam hidupnya. Namun kesalahan itu semakin menyempurnakan diri untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Demikian hal didalam rumah tangga kami. Terkadang kami juga bertengkar. Terkadang kami juga melakukan kesalahan. Kami menyadari kami memang sedang belajar. Melakukan kesalahan adalah sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan rumah tangga kami. Membuat kami bersemangat menyempurnakan cara bekerja yang membuat rumah tangga kami semakin harmonis.

Hati Yang Terluka

Setiap kali kita jatuh cinta maka setiap kali itu juga kita mesti siap untuk terluka. Cinta dan hati terluka bagai sisi mata uang yang tak terpisahkan. Bagaikan syair lagu, bukan perpisahan yang aku sesali tapi kenapa pertemuan itu terjadi. Begitulah hati yang terluka. Siang bagaikan malam. Malam bagaikan siang. Tidur tak nyenyak. Makanpun tak enak. Apa lagi tembok tiada salah, habis digarukin. Bahkan ada teman mengatakan hati terluka membuat menangis penuh air mata darah.

Begitu pahit dan getirnya hati terluka. Membiarkan diri hati terluka karena cinta berarti membawa hidup bagai dialam neraka. Tataplah hidup ini dengan indah dan keceriaan. Jika nampak ada gadis lewat. Perkenalkan diri anda. Tidak usah nunggu lama. Tanyakan padanya bersiapkah dirinya untuk menikah? Jika dijawab iya. Segeralah menikah. Tunggu apa lagi….

(pesan ini buat teman yang baru diputus ama pacarnya)

Hal Yang Mudahpun Menjadi Sulit

Banyak orang terkadang hal yang mudahpun menjadi sulit. Kesulitan itu disebabkan banyak faktor. Ada karena faktor ketidaktauan, ada juga karena faktor kurang bacaan. Tapi ada juga faktor ketidaktelitian kita dalam membaca.

Misal untuk menjawab pertanyaan, apa bedanya saya dan aku? Kira-kira menurut anda apa ya jawabannya? Coba sekarang simak baik-baik jawabannya, saya adalah dari ujung rambut sampai ujung kaki. Itulah saya....

Islam Itu Untuk Apa?

Ada yang bertanya pada saya. Islam itu untuk apa diturunkan dimuka bumi? Saya katakan padanya, Islam diturunkan dimuka bumi untuk memudahkan hidup manusia. Semakin sulit difahami, semakin susah dijalani maka semakin jauh dari yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Semakin mudah dijalaninya. Semakin indah hidupnya. Semakin bahagia rumah tangganya. Semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin membawa rahmat bagi alam sekitarnya. Itulah yang Nabi Muhammad SAW ajarkan.

Jakarta Selalu Indah

Jika malam hari tiba. Lampu-lampu berkilauan menghiasi jalanan. Bis kota dan juga kendaraan turut menghiasi kota. Seolah tak kenal lelah orang-orang hilir mudik bergantian naik dan turun dari angkutan umum. Selepas pulang kerja sambil mendengarkan pengamen menyanyikan lagu alhamdulillah.

Jakarta tak pernah tidur. Orang-orangnya kalo bisa nggak tidur barangkali juga nggak tidur menemani Jakarta. Kalo Jakarta bisa berteriak, dia akan berteriak-teriak. Tubuhnya udah renta masih juga didandanin. Toh, Jakarta masih bisa tersenyum. Menyapa malam. Dikala pengamen. Pemulung. Anak-anak jalanan. Tertidur lelap, ditrotoar bersama mimpi indahnya tentang masa depan. Dengan membawa harapan dan doa. Semoga gubernur baru, Jakarta bisa lebih baik.

Harta Yang Kita Cari

Setiap kali malam tiba. Seringkali saya dan istri berdiskusi banyak hal. Malam itu saya ditanya, “Harta apa yang sesungguhnya kita cari didalam hidup ini?” Sejenak lama berpikir. Akhirnya saya menjawabnya juga. “Ya uang yang banyak buat masa depan Hana. Biar punya rumah sendiri. Biar punya kendaraan sendiri” “Salah Mas..”Katanya istri saya. “Trus apa dong?” Tanya saya.

“Harta yang kita cari sebenarnya adalah hati yang tenang.” Begitu jawab istri saya. Membuat saya sejenak terdiam. Kata-katanya menyentuh kalbu. Hal itu membuat hati saya menjadi terasa damai dan bahagia. Tiada henti mengucapkan syukur kepada Alloh SWT yang telah memilihkan jodoh yang tepat buat saya. Malampun semakin larut. Hana tertidur pulas dengan mimpi indahnya.

Selasa, 22 Mei 2007

Bermain

Salahsatu bagian dalam hidup saya yang paling menyenangkan adalah bermain dengan Hana putri kami. Kesukaan Hana bermain masak-masakan. Saya mengumpulkan daun-daunan. Hana dengan gayanya ngikutin ibunya memasak. Dia gunakan tangan mungilnya untuk mengulek dengan batu.

Tingkah lakunya terlihat lucu dan menggemaskan. Seolah dengan sigapnya, dia melakukan dengan sungguh-sungguh. Hari berlalu begitu cepat. Sungguh mengasyikkan bermain dengan Hana. Liburan 4 hari masih juga terasa kurang. Sebab kebahagiaan Hana adalah kebahagiaan bagi kami sebagai orang tua.

Di Kala Matahari Terbit

Saya dan istri selalu mengawali beraktifitas. Dengan demikian kami ngajarkan pada Hana bahwa bangun pagi dan aktifitas adalah wujud sebuah pergerakan. Hidup selalu bergerak selain wujud dinamis juga optimisme menyambut kehidupan baru.

Kehidupan baru haruslah disambut dengan suka cita, riang gembira dan senyuman untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Dikala malam tiba. Menjelang tidur, saya, istri dan Hana selalu menutup dengan doa. “Terima kasih Ya Alloh atas karunia yang Engkau berikan pada kami dihari yang indah ini..”

Senin, 14 Mei 2007

The Power Of Mind

Bangun pagi. Menikmati indahnya mentari pagi. Adalah satu hal yang saya yakini sebagaimana saya juga meyakini kekuatan pikiran (the power of mind) bisa mendatangkan kebahagaiaan.

Pikiran kita memiliki sebuah kekuatan jika kita memfokuskan pada satu tujuan. Energi kita selalu bertambah sehingga kita bisa mencapai tujuan itu. Sama seperti halnya saya ketika saya memfokuskan tujuan hidup bahagia. Setiap kali dirumah, dijalan, dikantor, diwarung, diangkot saya selalu bertemu dengan orang-orang yang bahagia dan ditakdirkan menjadi orang yang bahagia. Orang yang selalu berwajah ceria, penuh suka cita. Terlihat indah dan menawan. Dibawah sinar mentari yang berkilauan.

Kamis, 10 Mei 2007

Ketika Badai Hadir

Ada saatnya berlalu. Pelangi nampak terlihat indah. Langit berwarna biru. Begitulah yang diungkapkan istri saya saat berkemas untuk pindah rumah.

Kenangan indah sebagai anker (meminjam istilah mas rediyan, anker: anak kereta). Bertegur sapa dengan penjual buah dipagi hari, para tetangga dan juga tukang ojek disetiap sore. Berdesak-desakan didalam kereta api. Semua itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami. Kamipun berpamitan. Nyak menangis tersedu-sedu. Katanya, “Kapan nyak bisa liat Hana lagi ya...”

Lambaian tangan para tetangga penuh warna cinta kasih dan keindahan. Teriring doa untuk nyak, tetangga, tukang ojek, penjual buah dan teman-teman yang sempat berbincang dan berkenalan. Semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan kesehatan dan kebahagiaan selalu. Mohon maaf jika ada kesalahan.

Dinding Tembok Yang Tebal

Akan runtuh. Gunakan sentuhan lembut.
Memberi dengan kasih sayang meluluhkan perlawanan.
Hiasi hatinya dengan cinta. Merubahnya menjadi baik dilakukan tanpa usaha.
Dalam diam, biarkan dia belajar.
Dalam hening, biarkan dia berubah

Bangun Pagi

Tantangan hidup sudah menanti. Tidak membiarkan semua berlalu begitu saja. Indahnya pagi membuat saya bersemangat. Membaca email. Posting dimilis. Menebarkan kebahagiaan seolah tiada henti.

Pagi ini ada seorang teman bertutur bahwa dirinya bahagia karena telah membuat teman-teman sekantornya tertawa. Katanya, “ternyata membuat orang lain tertawa membuat hidup ini menjadi indah..” dari tutur katanya saya bisa merasakan kebahagiaan itu.

Pribadi Yang Sempurna

Terpusat didalam dirinya.
Menerima semua yang ada didalam diri.
Berarti memberi semua untuk kehidupan.
Tidak mencoba memiliki kehidupan
Maka dia menjadi kehidupan.

Selasa, 08 Mei 2007

Ternyata Saya Baru Tau..

Dia itu orang yang murah senyum. Mudah tertawa. Tegur sapa tiada henti. Mencintai keluarganya dan keluarganya mencintainya. Semua yang dibincangkannya selalu mengenai kesehatan, kebahagiaan, keindahan hidup dan kesuksesan. Banyak hal-hal yang indah dikatakannya. Berpikirnya sebagaimana berpikirnya orang terbaik. Berharapnya sebagaimana berharapnya orang terbaik. Bertindaknya sebagaimana bertindaknya orang terbaik. Semua yang dilakukannya selalu membawa manfaat bagi orang dirinya dan orang lain.

Dia selalu bahagia ketika melihat orang lain bahagia. Dia menangis ketika melihat orang lain menderita. Dirinya selalu dimintai pendapatnya ketika dia hadir tengah-tengah orang banyak. Dia selalu dicari-cari ketika dirinya tidak ada. Ternyata saya baru tau.

Dia itu adalah kita saat ini…

Bukalah Jendela

Biarkan sinar matahari pagi masuk ke dalam rumah.
Nikmati udara segar dipagi hari.
Tercium semerbak harum mewangi kebun bunga.
Sungguh alangkah indahnya hidup ini.
Hal itu lebih baik daripada mengutuki hidup
karena kegelapan

Senin, 07 Mei 2007

Pesan Itu

Sungguh menarik. Bukan karena ustadz atau kyai yang ngomong, tapi seorang artis bernama Reza Artamevira yang saya baca disalah satu koran harian ibukota.

Coba simak dengan baik apa yang dikatakannya. "Kalau kita mau mendidik anak, kita harus mendidik diri kita sendiri. Kalau ada dua pihak yang bersitegang, salah satunya harus ada yang mengalah. Kalah bukan berarti kita benar-benar kalah. Dan mengalah adalah tanda kita menang." Sungguh satu ungkapan bijak bagai rintik hujan ditengah gurun yang tandus membawa berkah bagi bumi.

Minggu, 06 Mei 2007

Tahajjud Call

Pada postingan yang lalu sudahkah tahajjud. Sungguh banyak teman-teman yang antusias menanggapinya. Diantaranya ide tahajjud call. Seperti ini idenya,
Tahajjud Call: program kecil antarsesama muslim berupa kegiatan saling membangunkan untuk shalat tahajjud, atau makan sahur, dengan missed call ke ponsel pada sepertiga malam terakhir. Berminat?

Call Me
0888 176 48 72
agussyafii

Kepasrahan Diri

Berteman dengan orang yang mudah tertawa buat saya warna langit menjadi cerah dan terlihat indah. Sama ketika saya berteman Pak Haji ini selain mudah tertawa, murah senyum namun juga hidupnya yang mudah seolah tanpa beban dan masalah. Saya pernah tanyakan padanya bagaimana sedemikian indahnya hidup yang dijalaninya, apa resepnya.

“Kepasrahan diri dan ikhlas dalam menjalani hidup. membuat hidup kita menjadi mudah dan indah. Betulkan mas..?” Katanya dengan mata berbinar-binar menandakan semangat hidup penuh kebahagiaan.

Tolok Ukur

Orang yang terbaik adalah tindakannya yang kecil namun memiliki manfaat yang besar bagi dirinya dan juga bagi orang lain. Orang yang terbaik selalu menganggap dirinya petani dan hidup adalah ladang amal. Hasil yang diperolehnya akan diperoleh setelah dirinya kerja keras.

Itulah sebabnya saya sungguh sangat mengagumi apa yang dikerjakan oleh teman-teman. Ditengah kesibukannya sebagai profesional muda namun masih juga sempat mengajar anak-anak maupun aktifitas sosial dengan tulus ikhlas.

Barangkali tindakan yang patut ditiru.

Kunci Pintu Kebahagiaan

Terletak di dalam diri kita. Jika kita sudah memiliki kunci pintu kebahagiaan dengan mudah membuka pintu gerbang kebahagiaan maka kita akan tinggal didalam selamanya. Begitulah yang dikatakan bapak saya pada satu malam. “Kunci itu apa pak?” tanya saya.

“Kunci itu adalah tahu dan mengenal diri sejati kita. Jika kita tahu dan mengenal diri sejati kita maka akan memiliki rasa percaya diri ditengah kehidupan yang serba tidak pasti.” Begitu tuturnya.

Jumat, 04 Mei 2007

Indahnya Taman Bunga

Seindah hidup ini. Keindahan hidup ini buat saya adalah dengan menularkan senyum dan tawa pada teman-teman. Senyum dan tawanya berarti kebahagiaannya. Kebahagiaannya berarti juga kebahagiaan buat saya. Sehingga tidak jarang seorang teman juga membuat hidup saya bahagia.

Seperti halnya mbak Lina Dahlan. Pernah dia bertanya, “gajah apa yang belalainya pendek?” “Mana ada gajah belalainya pendek?” kata saya. “Ada gus, gajah yang hidungnya pesek..” Jawabnya.

Emangnya ada gajah hidungnya pesek?

Mutiara

Didalam kesederhanaan seringkali saya menemukan mutiara kehidupan. Mutiara itu tersimpan dalam jiwa yang memancarkan sinar kearifan. Begitulah saya selalu menjumpainya setiap hari.

Di kereta saya berjumpa dengan seorang bapak. Dari seragam bajunya saya tahu pekerjaannya satpam. Usia sudah menjelang senja terlihat masih semangat. Dia bertutur sewaktu kemaren Jakarta banjir dirinya tiga hari tidak pulang karena mesti berjaga. “Kenapa pak? Apakah tidak takut sakit?” Tanya saya. “Buat saya menjaga kantor sama dengan menjaga hidup saya. Kenapa mesti takut sakit?” Jawabnya sambil tersenyum.

Sungguh mengagumkan..

Selasa, 01 Mei 2007

Percayalah

Bahwa kebahagiaan didalam hidup akan diperoleh dengan membangun mindset atau cara berpikirnya orang bahagia. Cara berpikirnya orang yang bahagia adalah semua yang dikerjakannya membuat dirinya bahagia.

Pernah saya bertemu dengan seorang pengusaha. Saya tanyakan padanya, sebutkan 5 hal yang membuatnya bahagia. Untuk menjawabnya, dia butuh waktu 30 menit. Terbayangkah anda yang membuat dirinya bahagia? Salah satunya adalah jika memiliki mobil baru. Berarti selama dirinya tidak memiliki mobil baru selama itulah hidupnya akan menderita.

Dalam Sujud

Mereka menjadi mengerti. Hanya mereka yang mengerti
tidak akan memecahkan persoalan orang lain.
Membiarkan persoalan berlalu, agar jiwa senantiasa belajar.