Rabu, 31 Mei 2006

Hati Yang Lalai Dan Main-main: Penyebab DOA Tak Didengar

Sewaktu saya posting yang berjudul, "Doa Pada Sujud terakhir" banyak sekali email yang masuk, bertanya bagaimana berdoa yang baik. Diantaranya adalah teman akrab saya yang bertanya bahwa dirinya sudah berdoa sekian lama tapi toh tidak ada juga hasilnya. Katanya, Doa kita didengar saja tidak, apalagi dikabulkan.

Secara kebetulan saya membaca kertas yang terpotong menjawab pertanyaan itu, "Sabda Nabi: Berdoalah kepada Allah SWT tetapi kalian harus yakin akan dikabulkan. Hanya saja kalian harus tahu bahwa Allah SWT tidak berkenan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan main-main

Minggu, 28 Mei 2006

Doa Untuk Fikra serta Ayah Bundanya.

Sabtu itu saya agak terhenyak mendengar kabar kalau Yogya terkena musibah gempa. Terlintas wajah seorang sahabat yang wajahnya selalu bahagia. Saya suka memanggilnya Happy dengan seorang istri dan putranya yang tampan bernama Fikra yang hampir seumuran dengan Hana putri saya.

Seketika itu juga saya menyempatkan SMS atau menghubungi secepatnya. Namun belum juga terkirim. Seharian kami menunggu kabarnya, istri saya sudah berkali-kali bertanya apakah SMSnya sudah terkirim. Silaturahmi kami senantiasa terus tersambung biarpun Happy sudah hampir tiga tahun tinggal Jogya sampai dengan kehadiran Fikra.

Minggu pagi saya mendapatkan balasan SMS dari Happy, “Nggak apa2 mas..alhamdulillah saya sama Fikra lagi Jalan2 skitar jd aman meski skitarnya bnyk yg runtuh. Luar biasa gempanya kayak inul lg goyang dangdut.” Tidak lama kemudian ada SMS yang menyusul “ Kbr saya baik, smua kluarga slmt. Skrg ada d pengungsian, smua pada diluar nggk brni d dlm khwatir ada gmpa parah susulan.” Tak terasa air mata menetes dengan memanjatkan Doa Untuk Fikra serta Ayah Bundanya semoga senantiasa selamat dan sehat selalu selama dipengungsian.

Senin, 15 Mei 2006

Anak Sholeh

Setiap orang selalu mendambakan anak yang sholeh, demikian juga ada seorang teman, Keinginan untuk menikah begitu kuat namun ada yang membuat diri cemas tidak mampu mendidik anaknya menjadi anak yang sholeh karena melihat perkembangan zaman yang serba bebas, pengaruh media yang sudah tidak terbendung lagi.

Pada satu malam, kawan saya itu berkesempatan curhat kepada bapak tentang kecemasannya tidak bisa mendidik anak menjadi anak yang sholeh. Jawab bapak, Anak sholeh sebenarnya sangat bergantung diri kita sebagai orang tua sekarang ini, sudahkah kita makan makanan yang halal? Sudahkah kita berlaku dengan baik dan benar menurut tata cara Islam? Anak adalah bibit, kalau bibit sudah tercemar dengan makan makanan yang haram, sudah tercemar dengan perilaku kita yang tidak sesuai dengan syariat Islam, sebagus apapun pupuknya (Pendidikannya) tidak akan pernah menjadi anak yang sholeh.

Selasa, 09 Mei 2006

Doa Pada Sujud Terakhir

Di Labschool Cinere, jika ada orang yang sangat peduli terhadap orang lain mulai dari pesuruh sampai dengan para pengajar pastilah itu ketua yayasan sekolah kami. Didepan Labschool Cinere ada sebuah masjid dan sekolah merupakan sinergi dari keduanya. Dulunya Para pendiri Yayasan Dian Ilmu, Labschool Cinere adalah alumni ITB yang lebih kental dengan nuansa Masjid Salman. Itulah cita-cta mereka berjihad melalui pendidikan.

Orangnya sudah separuh baya namun masih enerjik, suatu hari ada salahsatu pengajar yang berkesempatan curhat tentang kesulitannya mendapatkan jodoh. Katanya, "Berdoalah pada sujud terakhir, memohon kepada Allah SWT agar diberikan jodoh. Tidak usah pake kriteria apapun, Insya Allah akan hadir pasangan hidup, yang sesuai dengan kadar iman anda."

Senin, 08 Mei 2006

Kejujuran

Jika anda hendak ke Jakarta Selatan mampirlah ke Pasar Cipulir, Pasar grosir untuk pakaian jadi. selain Bagus-bagus juga harganya terjangkau, kalau dari Blok M, anda hanya butuh waktu 30 menit kecuali kalau macet bisa lebih lama sedikit. Jalan-Jalan ke Pasar sebenarnya bukanlah kegiatan yang teramat saya sukai kecuali berinteraksi dengan orang lain, melihat orang tawar menawar merupakan keasyikan tersendiri buat saya.

Pernah suatu hari saya dengan istri berbelanja di Pasar Cipulir untuk membelikan baju buat Hana purti kami, kalau tawar menawar istri saya memang jagonya dan saya agak kurang betah berlama-lama, apalagi butuh waktu untuk merayu sang pedagang untuk menurunkan harganya. Setelah sekian lama akhirnya harga disepakati. Kamipun bergegas meninggalkan kios, tidak sampai jauh kami mendengarkan teriakkan oleh pedagang tersebut. Katanya, "ibu..tadi saya salah harga. Kebetulan ada potongan harga jadi saya mengembalikan kelebihan uang ibu." Pedagang lalu menyerahkan kelebihan uangnya. Istri saya sempat bergumam. "Ternyata masih banyak ya pedagang yang jujur.."

Jumat, 05 Mei 2006

Kearifan

Saya biasanya menemukan kearifan dimana-mana justru pada orang-orang biasa bukan orang yang luar biasa atau orang yang hebat. Seperti itu karena kebiasaan yang tanpa saya sadari yang diajarkan oleh bapak. setiap hari bapak selalu mempersilahkan mampir dan menjamu siapa aja orang-orang yang kebetulan lewat. Entah pengamen, sales, penjual jamu, tukang becak, penjual bubur ayam, tukang sampah, pak erte. Kalau sudah begitu terkadang ibu suka keberatan karena kita mesti menjamu yang terkadang memang tidak ada yang bisa disuguhkan.

kalau kebetulan ada pengamen atau siapapun yang mampir ngobrol dengan bapak, yang ditanya bisa macem-macem. mulai mengapa mengamen, berapa penghasilannya, atau tinggalnya dimana sudah berkeluarga apa belum. Pertanyaan- pertanyaan yang sebenarnya hanyalah seputar kehidupan sehari-hari. Dulu saya pernah, bertanya, apa maksudnya mengundang mereka untuk mampir. Katanya, "Karena dari mereka kita bisa banyak belajar tentang kearifan."

Selasa, 02 Mei 2006

Kecil tapi berkah

Tidak ada kegiataan yang lebih membahagiakan kecuali disaat berdiri didepan kelas, begitulah kata istri saya. Sewaktu istri saya hamil muda, istri saya nampak giat ketika berangkat mengajar disalahsatu SMK swasta di Jakarta Selatan. Bahkan kebiasaan jalan kaki hampir menjadi agenda rutin waktu itu, katanya untuk kesehatan bayi.

Kegiatan belajar mengajar hampir kehidupan sehari-hari bagi kami berdua, bahkan bapak istri saya adalah seorang guru SD sehingga buat kami mengajar adalah panggilan nurani. Selain kepuasan batin juga banyak teman dan banyak tamu. Sewaktu istri saya hamil tua banyak sekali teman-teman yang bertandang ke rumah juga mendoakan keselamatan bayi kami. Sampai-sampai ketua yayasan kami pernah menelpon jam 10 malam hanya sekedar nanya apakah sang bayi sudah lahir. Biarpun berlebih Kami selalu mensyukuri. Pernah Istri saya menerima amplop akhir bulan mengajarnya, dia mengatakan, "Biar mengajar gajinya kecil tapi berkah ya mas.."

Senin, 01 Mei 2006

Apa Yang Kita Cari, Itu Yang Kita Beri

Di Labschool Cinere saya selalu bertemu dengan orang yang istimewa, ada seorang teman selalu yang selalu membuat kejutan buat saya dan temen2 pengajar lainnya, pernah satu hari mengajak makan siang, lain waktu saya pulang diantar atau sering ngajak diskusi agama dengan saya. Sepertinya dia tidak pernah kehabisan energi untuk berbuat baik dengan orang lain.

Pernah suatu ketika saya ngobrol dengannya, kenapa sih sepertinya tidak pernah kehabisan energi untuk berbuat baik. Katanya, Islam mengajarkan kepada saya, apa yang kita cari itulah yang kita berikan kepada orang lain. Jika kita ingin kebaikan maka kebaikan itu haruslah kita berikan kepada orang lain, setelah itu kita akan mendapatkan kebaikan yang kita cari. Itulah sebabnya kenapa energi saya selalu bertambah, katanya sambil tersenyum.